Liputan6.com, Bucharest - Politik di Rumania bergejolak. Perdana Menteri Sorin Grindeanu didesak untuk meletakkan jabatannya.
Desakan tersebut muncul usai penyokong utamanya Partai Sosial Demokratik (PSD) menarik dukungan.
PSD menyebut mereka tidak bisa mendukung Grindeanu lagi. Sebab, ia dinilai gagal menghormati dan melaksanakan program partai.
Advertisement
Desakan tersebut diacuhkan Grindeanu. Ia menyatakan, tidak akan menanggalkan jabatan perdana menteri.
PM mengaku telah melakukan kajian, hasilnya, para anggota kabinet alias menteri-menteri Rumania gagal untuk memenuhi target dan langkah-langkah program sebelum batas waktu yang dicanangkan pada 2018 mendatang.
"Saya mencoba untuk mengerti kenapa, tetapi ada pihak yang marah, yang mencoba untuk menyingkirkan pemerintahan yang bahkan belum genap enam bulan ini," sebut Grindeanu seperti dikutip dari Deutsche Welle, Kamis (15/6/2017).
"Saya tidak menemukan jawaban di luar tu, ada satu orang yang ingin memegang semua kuasa," sambungnya.
Baca Juga
Grindeanu menegaskan, cuma ada satu cara untuk melengserkannya. Yakni, jika Presiden Klaus Iohannis menggelar konsultasi parlemen dan menunjuk nama baru.
Penolakan Grindeanu mundur, mengundang reaksi dari Pemimpin PSD Liviu Dragnea. Ia mengatakan, seluruh anggota kabinet akan mundur.
PSD pun mengaku sudah menyiapkan pengganti Presiden Iohannis dan akan diumumkan dalam waktu dekat.
"Seorang Perdana Menteri sah menjabat hanya jika ada dukungan dari partai yang memilihnya," tegas Dragnea.
Rumania dalam pertengahan tahun ini menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Uni Eropa. Pertumbuhannya, mencapai 5,7 persen.
Sayangnya, fakta tersebut tidak menolong predikat Rumania sebagai negara kedua termiskin di Uni Eropa.
Demi mendongkrak ekonomi, Rumania mencari investor asing yang mau menanamkan investasi di berbagai sektor. Seperti, kesehatan, dan infrastruktur transportasi.
Pemerintahan yang dijalankan Grindeanu dituduh tak mampu mendatangkan investor di dua bidang tersebut. Masalah ini pun jadi pemicu krisis di pemerintahan Rumania.