Gempa 6,5 SR Mematikan Mengguncang Sichuan China

Gempa dengan kekuatan besar mengguncang area Jiuzhaigou County di Provinsi Sichuan, China Selasa malam.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 09 Agu 2017, 01:36 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2017, 01:36 WIB
Gempa 6,5 SR mengguncang area Jiuzhaigou County di Provinsi Sichuan, China Selasa malam (8/8/2017)
Gempa 6,5 SR mengguncang area Jiuzhaigou County di Provinsi Sichuan, China Selasa malam (8/8/2017)

Liputan6.com, Chengdu - Gempa dengan kekuatan besar mengguncang area Jiuzhaigou County di Provinsi Sichuan, China pada pukul 21.19 waktu Beijing, Selasa malam 8 Agustus 2017.

Pusat penanganan gempa Tiongkok atau China Earthquake Networks Center (CENC) menyebut, lindu mengguncang dengan kekuatan 7 skala Richter.

Sementara, versi Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut, kekuatan gempa 6,5 SR.

Seperti dikutip dari kantor berita China, Xinhua, Rabu (9/8/2017), pusat gempa terpantau berada di 33,2 derajat Lintang Utara dan 103,82 derajat Bujur Timur, dengan kedalaman 20 kilometer (atau 10 km versi USGS).

Sangey, seorang pekerja di lokasi wisata populer di Jiuzhaigou mengatakan, sejumlah bangunan retak hingga roboh di lokasi terdampak. Aparat mengerahkan para pemuda dalam upaya evakuasi.

Sementara, Yu Qian, seorang pejabat biro perpajakan setempat mengaku merasakan guncangan kuat di tempat tinggalnya yang berada di lantai lima. Ia dan kedua anaknya segera berlari keluar, bergabung dengan orang-orang yang mengevakuasi diri di luar bangunan.

Lindu juga dilaporkan terasa kuat di ibu kota provinsi, Chengdu. Hingga berita ini diturunkan, sebanyak lima orang tewas akibat  gempa, sementara 60 lainnya luka-luka -- termasuk 30 di antaranya dalam kondisi kritis.

Namun, Badan Penanggulangan Bencana Nasional Tiongkok mengatakan, 100 orang lainnya dikhawatirkan meninggal dunia. Jumlah tersebut berdasarkan data sensus pada 2010 di area pegunungan yang terdampak gempa.

Selain itu, 130 ribu rumah diperkirakan rusak, demikian menurut perkiraaan awal bencana yang terjadi di area terpencil di Provinsi Sichuan.

"Saya juga berada di Jiuzhaigou saat gempa besar mengguncang pada 2008, jadi aku tahu benar apa yang sedang terjadi. Namun, (lindu ini) terasa lebih kuat," kata pemilik restoran, Tang Sesheng, yang langsung lari saat tanah yang ia pijak berguncang hebat, seperti dikutip dari NDTV.

Beberapa warga memilih tinggal di dalam mobil, mereka tak berani kembali ke rumah.

"Orang-orang tak sempat meraih apapun, pakaian atau uang. Insting kami adalah untuk secepatnya berlari keluar," tambah dia.

Pusat gempa Selasa malam tak jauh dari titik terjadinya lindu dahsyat 8 SR yang terjadi pada 2008 lalu, yang mengakibatkan 87 ribu orang tewas atau hilang.

Wilayah terdampak gempa terparah Selasa malam, Jiuzhaigou adalah lokasi taman nasional paling terkenal di China, yang masuk kategori Situs Warisan Dunia UNESCO, yang tenar dengan formasi karst dan danau-danaunya yang indah.

Lebih dari 38 ribu orang berada di wilayah tersebut pada hari Selasa, demikian dilaporkan Xinhua.

Lebih dari 600 petugas pemadam kebakaran dan tentara telah dikerahkan untuk penanganan pascagempa, demikian dilaporkan media People's Daily.

Komunitas Palang Merah di Tiongkok atau The Red Cross Society of China mengatakan, pihaknya telah mengerahkan spesialis penanganan darurat dan sukarelawan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak gempa.

"Gempa terjadi pada malam hari, jalur komunikasi dan listrik terganggu, tak diragukan lagi warga pasti merasa terkejut dan takut," kata Gwendolyn Pang, juru bicara Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di China.

"Perlu waktu untuk mengetahui tingkat kerusakan dan jumlah korban jiwa."

Bencana lain sebelumnya juga menimpa Provinsi Sichuan. Tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat menewaskan setidaknya 24 orang di daerah pegunungan di selatan Chengdu, China.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya