Menlu Rusia Kunjungi Jakarta, Ini yang Dibahas

Sejumlah isu seperti Laut China Selatan, denuklirisasi Korea Utara, konflik Israel-Palestina dibahas dalam pertemuan Menlu RI dan Rusia.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 09 Agu 2017, 15:07 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2017, 15:07 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat berbincang dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Jakarta
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat berbincang dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Jakarta (Liputan6.com/Rizki Akbar Hasan)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, pada 9 Agustus 2017.

Tatap muka keduanya berlangsung selang sehari pasca-pertemuan antar-Menlu ASEAN di Manila, Filipina. Menlu Rusia itu hadir dalam kapasitasnya sebagai mitra wicara.

"Merupakan sebuah kehormatan dapat menyambut sahabat baik kami Menlu Lavrov pada hari ini. Beberapa hari lalu kita sudah bertemu di Manila di pertemuan antar-Menteri Luar Negeri negara-negara di ASEAN," kata Menlu Retno dalam jumpa pers bersama Menlu Lavrov.

Dalam kesempatan ini, kedua menlu turut mendiskusikan isu Laut China Selatan, denuklirisasi Korea Utara, tensi tinggi antara Israel-Palestina, kerja sama intelijen dan terorisme, serta geopolitik Rusia dengan Indonesia dan ASEAN.

Retno dan Lavrov dikabarkan juga turut membahas kerja sama ekonomi, perdagangan, serta pariwisata antara Jakarta dan Moskow.

Indonesia dan Rusia telah meneken kesepakatan pertukaran komoditas. RI diketahui menawarkan kopi, minyak kelapa sawit, dan teh untuk ditukar dengan sejumlah jet tempur Sukhoi buatan Rusia.

Bulan lalu, Jakarta dan Moskow juga telah mendiskusikan rencana penerbangan langsung guna meningkatkan intensitas distribusi perdagangan dan transportasi antar kedua negara.

Sementara itu, dalam keterangannya, Lavrov menekankan sejumlah hal. Di antaranya, ia mengungkapkan bahwa kedua negara harus meningkatkan kerja sama di sektor investasi, pertukaran budaya, dan perang terhadap terorisme.

Terkait dengan program rudal dan nuklir Korut, Lavrov mengatakan bahwa dialog soal isu tersebut akan dilanjutkan. Namun, ia tidak membahas lebih detail.

Kunjungan Lavrov ke Indonesia ini sekaligus untuk menunjuk dan menetapkan duta besar Rusia baru yang akan berdinas di Indonesia, menggantikan Dubes Mikhail Galuzin.

Saat ini, Jakarta dan Moskow telah menjalin berbagai bentuk kerja sama bilateral. Secara keseluruhan, kedua negara juga telah menyatakan komitmennya untuk menjalin Kemitraan Strategis.

Di bidang politik dan keamanan, RI-Rusia telah memulai dialog dalam sejumlah isu strategis seperti keamanan siber, intelijen, kontraterorisme, kontraekstremisme kekerasan, serta industri strategis.

Dari segi ekonomi, neraca perdagangan kerja sama Indonesia dengan Rusia meningkat dalam dua tahun terakhir. Pada 2016, tercatat terjadi peningkatan neraca perdagangan sebesar US$ 2, 11 miliar atau 6,33 persen dari 2015.

Sementara itu, dalam periode Januari-Mei 2017, neraca perdagangan naik US$ 1,12 miliar atau meningkat 54,43 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni US$ 726 juta.

Indonesia juga mengharapkan dukungan Rusia agar Tanah Air mampu bergabung dalam Free Trade Area Eurasian Economic Union.

Dari segi people to people, kedua negara juga menunjukkan relasi yang kuat. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya turis Rusia yang berkunjung ke Indonesia pada 2016 sekitar 22,5 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

 

Saksikan video berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya