Terkuak, Ini 6 Robot Militer yang Sedang Dikembangkan Rusia

Penggunaan robot di medan perang dapat memberikan dampak positif serta mengurangi jumlah korban manusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2017, 07:48 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2017, 07:48 WIB
Ilustrasi Robot (kinopoisk.ru)
Ilustrasi Robot (kinopoisk.ru)

Liputan6.com, New Delhi - Angkatan Bersenjata Rusia akan semakin bergantung pada robot untuk meminimalisasi kehilangan nyawa dalam perang di masa depan. Penggunaan sistem tak berawak otomatis yang canggih sangat mungkin memberikan Rusia keuntungan di medan tempur.

Melihat akan terjadinya konflik di masa mendatang, Rusia sedang aktif mengembangkan sistem tak berawak otomatis untuk angkatan bersenjatanya. Penggunaan robot di medan perang dapat memberikan dampak positif serta mengurangi jumlah korban manusia.

Pengembangan dan produksi robot ini sedang dilakukan oleh Yayasan Rusia untuk Proyek Penelitian Canggih serta berbagai macam institut dan pusat penelitian.

Seperti dikutip dari laman RBTH Indoensia, Kamis (24/8/2017), berikut 6 perkembangan terakhir Rusia di bidang perobotan militer:

1. Robot Tempur

Pekerjaan utama di bidang perobotan militer ditujukan untuk mengembangkan robot tempur, yang dapat menggantikan tentara di medan perang.

Robot Tempur Rusia (Capture/Минобороны России)

Robot tempur Nerekhta, yang sedang dikembangkan Yayasan Rusia untuk Proyek Penelitian Canggih dan Pabrik Degtyarev, dirancang untuk melawan mesin lapis baja.

Robot ini memiliki tiga modul yang meliputi, tempur, transportasi, dan pengintaian artileri. Modul tempurnya akan akan dilengkapi dengan senapan mesin Kord atau Kalashnikov (AK) dalam varian yang berbeda.

Modul ini juga dapat dilengkapi dengan peluncur granat otomatis AG-30M dan sistem misil antitank.

Nerekhta terbuat dari kerangka ringan padat, dilengkapi dengan lambung dan tunggangan untuk perlengkapan khusus. Ia diprediksi akan ditandem dengan pesawat tak berawak (drone).

2. Robot Biomorfik

Seperti di banyak negara, Rusia juga sedang mengembangkan robot biomorfik. Robot Lynx berkaki empat akan dilengkapi dengan senapan mesin dan misil kendali antitank.

Robot Biomorfik (Twitter/@i_korotchenko)

Robot ini dapat beroperasi di area perkotaan dan industri, di atas aspal, marmer, kayu, pasir, atau medan yang belum diaspal. Selain itu, Lynx juga dapat beroperasi di cuaca beku, rumput, salju, dan perairan dangkal.

Robot ini juga dapat mengirim amunisi dan perlengkapan serta memimpin aktivitas tempur.

3. Robot Penjaga

Ilustrasi Kecerdasan Buatan, Robot

Rusia juga memusatkan perhatian terhadap pengembangan robot petugas keamanan yang akan digunakan untuk melindungi fasilitas strategis. Sistem robot yang belum memiliki nama ini sedang dikembangkan untuk Pasukan Misil Strategis guna melindungi silo peluncur rudal.

Robot kecil ini akan dilengkapi dengan senapan mesin dan peluncur granat otomatis, dan mampu mendeteksi target pada malam hari dengan tetap tak terlihat oleh musuh. Robot ini juga mampu bergerak ke sekitar kompleks misil untuk melindungi diridari serangan.

Ia akan mampu menyasar target dengan radius 400 meter.

4. Kompleks Perobotan Bergerak

Sebagai tambahan, tahun ini Pasukan Misil Strategis mulai menjaga fasilitas mereka dengan Kompleks Perobotan Bergerak (MRC).

Sistem ini dirancang untuk pengintaian, pelacakan, dan penghancuran target baik yang mobile (bergerak) mau pun tidak. Ia mampu menembak, serta dapat berpatroli dan melindungi fasilitas penting.

Ilustrasi robot humanoid.

MRC dapat mengikuti dan melacak target dalam mode otomatis dan semiotomatis. Ia dilengkapi dengan optik elektronik dan radar pengintaian.

Rusia juga sedang mengembangkan robot untuk angkatan laut khusus untuk pemantauan dan pelindungan perbatasan negara dan wilayah pesisir. Robot ini mampu bekerja selama beberapa hari dari 100 kilometer di lepas pantai.

Robot ini akan mengikuti rute yang telah diatur tanpa intervensi sang operator dan mengikuti kapal selam, kapal, serta pos pantai.

5. Robot Suster

Selain robot perang, pusat-pusat penelitian di Rusia juga sedang mengembangkan mesin otomatis lain yang dapat membawa orang yang terluka dari medan perang dan menyediakan bantuan medis sederhana.

Robot ini akan masuk ke dalam perlengkapan tempur untuk tentara dari proyek yang disebut 'Pertahanan Masa Depan'. Bertindak sebagai asistem pribadi para tentara, robot ini akan membantu mereka menyasar target dan dievakuasi dari medan perang.

Robot perawat The Angel, yang dikembangkan oleh Splav, akan mampu mendiagnosis, membuat algoritme pengobatan selangkah demi selangkah, memantau pasien, dan mengganti metode pengobatan jika dibutuhkan.

Robot The Specialist. Sumber: tehnoomsk.ru

Ia akan dibuat dalam versi mobile dan tidak mobile. Versi mobile dirancang untuk membantu angkatan bersenjata dalam situasi darurat dan selama evakuasi pasien dari wilayah terpencil.

Angels dapat digunakan oleh militer dan masyarakat sipil. Kementerian Pertahanan Rusia berencana mengerahkan robot-robot ini di wilayah serta pos-pos perbatasan terpencil di Arktik.

Robot lain yang bernama Specialist sedang dikembangkan di Pusat Uji Coba dan Penelitian Perobotan Utama di Kementerian Pertahanan. Ia mampu membawa orang yang terluka keluar dari medan perang.

Ia merupakan mesin ringan berbentuk seperti manusia dengan tangan, kepala, dan batang tubuh. Ia dirancang untuk menangani meriam dan ranjau yang belum meledak. Namun, di masa depan ia juga akan digunakan sebagai robot medis.

The Specialist dapat menempuh perjalanan lebih dari 20 kilometer di offroad dengan tapak karetnya.

6. Robot yang Dibangun dari Perlengkapan Militer

Ada juga rencana untuk mentransformasikan kendaraan militer yang sudah ada menjadi sistem tak berawak otomatis.

Tank T-90. Sumber: Wikipedia

Produsen tank Uralvagonzavod sedang terlibat dalam proyek mengubah tank T-90 menjadi sistem tak berawak. Versi tak berawak dari T-90 akan menerima yang disebut sebagai mata sintetis, yaitu sebuah sistem penglihatan teknis modern, yang akan digunakan seluruh sistem di permukaan tank (radar, alat laser pengukur jarak, dan kamera multispektral) untuk menghasilkan gambar digital dari medan perang di layar tank yang memimpin operasi.

Dengan sistem ini, operator di tank yang memimpin akan mampu mengoordinasikan pekerjaan dari unit tank otomatis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya