Demi Selamatkan 400 Nyawa, Polisi Lari 1 Km Sambil Bawa Bom Aktif

Seorang polisi India dijuluki pahlawan setelah lari sejauh satu kilometer sambil membawa bom aktif demi menyelamatkan 400 siswa.

oleh Citra Dewi diperbarui 01 Sep 2017, 06:48 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2017, 06:48 WIB
Ilustrasi Bom
Ilustrasi Bom

Liputan6.com, Sagar - Seorang polisi di India dijuluki sebagai pahlawan setelah ia membawa bom seberat 10 kilogram sambil berlari sejauh 1 kilometer. Aksi heroik itu ia lakukan untuk melindungi 400 siswa di sebuah sekolah, di mana bom itu ditemukan.

Polisi berusia 40 tahun itu, Abhishek Patel, membawa bahan peledak itu dengan tangan kosong setelah tak ada tim penjinak bom yang tersedia.

Pasalnya jika meledak, bom seukuran 30 sentimeter itu akan melukai orang-orang dalam radius 500 meter. Setelah membawanya ke tempat yang aman, bom itu kemudian dijinakkan oleh personel Mahar Regiment Centre di Sagar, dua hari setelahnya.

"Karena itu adalah daerah perumahan dan kompleks sekolah, satu-satunya tujuan saya adalah membawa bom sejauh mungkin dari sana," ujar Patel seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (1/9/2017).

"Dari ilmu yang saya dapat saat pelatihan, jika bom itu meledak akan berdampak seluas 500 meter."

"Itu adalah pekerjaan yang berisiko dan mengancam nyawa saya. Saya melakukannya untuk menyelamatkan nyawa ratusan siswa yang ada di sekolah. Mereka adalah masa depan kita."

"Saya rasa 400 nyawa lebih berarti dibanding satu nyawa," imbuh dia seperti dilansir Independent.

Bosnya memuji aksi heroik Patel dan memberinya 50.000 rupee atau sekitar Rp 10 juta.

Tidak diketahui asal bom yang ditemukan di taman bermain sebuah sekolah itu. Juga, tak diketahui apakah benda itu sengaja ditanam di sekat sekolah atau ada di sana secara tidak sengaja.

Polisi sedang menyelidiki teori bahwa bom itu berasal dari sebuah barak tentara di dekatnya.

Aksi Heroik Lainnya

Aksi heroik lain juga pernah dilakukan seorang polisi China pada Februari 2016. Seorang polisi dinobatkan sebagai pahlawan setelah melempar dirinya di atas bom dalam sebuah penyanderaan.

Kejadian itu terjadi ketika petugas bernama Wu Jun dan rekannya dipanggil ke desa Baota, Hubei. Mereka menanggapi panggilan seorang warga yang melaporkan seseorang melempar bom buatan dari rumahnya.

Negosiasi antara polisi dan penyandera berlangsung selama tiga jam. Namun, pria yang juga memakai rompi bom menjadi gelisah dengan kehadiran para petugas di luar rumah.

Wu dan rekannya akhirnya memutuskan untuk mendobrak pintu rumah. Penyandera kemudian menyulut sumbu dan mengancam akan menghadang siapa saja yang berani menjinakkan bom tersebut.

Ketika itu, regu penjinak bom sedang dalam perjalanan. Namun, Wu tanpa berpikir panjang melemparkan tubuhnya, melindungi mereka yang mungkin terkena dampak dari ledakan bom.

Ledakan itu menyebabkan Wu mengalami 30 luka serius di sekujur tubuhnya. Ia pun menjalani pencangkokan kulit pada bagian wajah dan lengan.

Kepada wartawan, sang istri mengatakan bahwa ia adalah orang yang berdedikasi terhadap pekerjaannya. Sementara itu ia juga mengatakan bahwa suaminya tak menyesali keputusannya mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan orang lain.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya