Donald Trump Sedang Menggiring Dunia Menuju Perang Nuklir?

Ketegangan nuklir sekarang ini dianggap lebih tinggi dari apapun juga sejak Krisis Nuklir Kuba. Gara-gara Donald Trump?

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 13 Okt 2017, 08:15 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2017, 08:15 WIB
Ketika Donald Trump dan Kim Jong-Un Bersanding Lewat Karya Seni
Potret Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un karya seniman Tiongkok, Zeng Anting ditampilkan di pasar seni Beijing (19/9). (AFP Photo/Greg Baker)

Liputan6.com, Washington, DC - Hari demi hari, kita sedang menggelincir mendekat menuju perang nuklir dan sukar menemukan seorang yang cukup bernalar untuk menjauhkan dunia dari bencana itu.

Demikianlah menurut Joe Scarborough, pembawa acara Morning Joe untuk MSNBC. Pada Rabu lalu, ia mengatakan bahwa ketegangan nuklir sekarang ini lebih tinggi dari apapun juga sejak Krisis Nuklir Kuba.

Mantan anggota kongres Partai Republik itu memberikan reaksi terhadap laporan NBC News bawha Presiden Donald Trump telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson terkait renananya ingin menambah persenjataan nuklir hingga 10 kali lipat.

Rekan pembawa acara Mika Brzeinski memandang perilaku presiden sebagai "sembrono, sukar ditebak, dan, menurut beberapa orang, mencemaskan."

Menurut Scarborough, Senator Bob Corker yang sama-sama dari Partai Republik pun telah mengatakan bahwa sang presiden mungkin saja menjerumuskan dunia ke dalam Perang Dunia III, demikian seperti dikutip dari Newsweek pada Kamis (12/10/2017).

"Pernyataan itu belum pernah terdengar sebelumnya dalam sejarah modern Amerika Serikat, dari seorang pemimpin di (Capitol) Hill yang presidennya satu partai dengannya," demikian kata Scarborough melalui Mediaite.

"Juga belum pernah terjadi sebelumnya. Republikan di (Capitol) Hill tak terang-terangan melawan apa yang Bob Corker katakan tentang pernyataan asal-asalan oleh Donald Trump."

"Ada alasan untuk itu. Yakni, mereka telah mengatakan hal senada di belakang pintu tertutup."

Scarborough bicara tentang bagaimana seriusnya orang-orang yang mengetahui keadaan memandang ancaman perang nuklir sekarang.

"Para pejabat kebijakan luar negeri memberi tahu saya kemarin, tentunya secara tertutup, bahwa media telah salah tentang Korea Utara, media telah salah tentang Donald Trump, yaitu bahwa kita sebenarnya sedang sangat dekat dengan kejadian marabahaya."

"Kita memiliki jam nuklir ketika kita dibesarkan. Mungkin sekarang sudah mendekati tengah malam…lebih dari apapun semenjak Krisis Rudal Kuba."

 

Pergerakan Jam Kiamat

Jam kiamat atau The Doomsday Clock (BBC)

Krisis Rudal Kuba adalah pertentangan sengit selama 2 minggu pada 1962, ketika Soviet memindahkan rudal-rudal berkepala nuklir ke pulau tersebut di tengah puncak Perang Dingin.

Sejak Trump mulai menjabat, Amerika Serikat (AS) sepertinya bergerak mendekat kepada ketegangan yang serupa seperti pada masa itu.

Jam Kiamat yang digagas Bulletin of Atomic Scientists bergerak 2,5 menit menuju tengah malam hanya dalam waktu kurang dari seminggu sejak pelantikan Trump.

Mike Barnicle dari MSNBC menyambung komentar-komentar Scarborough dengan menyatakan bahwa ia tidak mengandalkan presiden untuk menyelesaikan krisis sekarang ini.

Katanya dalam acara Morning Joe, "Saya tidak berpendapat, seyakin-yakinnya, bahwa sekarang di Washington, D.C. kita memiliki seorang pemimpin yang rasional."

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya