Liputan6.com, Jakarta - Pada 26 Januari 2017, Bulletin of Atomic Scientists mengumumkan bahwa Jam Kiamat akan maju 30 detik mendekati "tengah malam". Kita sekarang berada 2 menit 30 detik dari tengah malam, yang paling dekat sejak 1950-an.
Dikutip dari mentalfloss.com pada Kamis (27/1/2017), Jam Kiamat adalah penunjuk waktu simbolis yang diciptakan pada 1947 di University of Chicago untuk memudahkan orang mengerti seberapa dekatnya manusia dengan kiamat atau kehancuran dunia.
Advertisement
Baca Juga
Yang disebut "tengah malam" pada jam itu merepresentasikan kiamat. Jadi, semakin dekat kita ke tengah malam, semakin dekat pula kita kepada pemusnahan total.
Baru-baru ini, kelompok itu menggeser jarum jam sejauh 30 detik karena di tahun lalu, menurut pernyataan mereka, "masyarakat internasional gagal mengerti ancaman paling genting terhadap kemanusiaan, yaitu persenjataan nuklir dan perubahan iklim."
Demikian juga dengan merebaknya berita-berita palsu, "sumber-sumber informasi terpercaya mengalami serangan, berita palsu naik daun, dan kata-kata dipakai secara sembrono."
Belum lagi ancaman-ancaman dari teknologi-teknologi baru, terutama peretasan canggih yang mampu mengacau jejaring daya listrik dan sistem pemilu elektoral.
Ketika pertama kali "ditetapkan" pada 1947, semasa Perang Dingin, jam itu berada pada 11.53. Sejak saat itu, jam sudah disesuaikan ulang sebanyak 22 kali.
Berikut ini adalah 11 penyesuain dan alasan perubahannya:
Adu Kuat Senjata Nuklir
1. Sebelum tahun 1953, jam itu telah kehilangan 5 menit, sehingga menunjuk jam 11.58.
Tapi ada alasannya, karena pada masa itu adalah saatnya Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet menguji persenjataan nuklir mereka. Sejauh ini, saat itulah yang terdekat dengan tengah malam.
2. Sekitar 10 tahun kemudian, kiat bukan hanya meraih kembali 5 menit yang hilang, tapi juga menggandakannya.
Kita bergeser ke jam 11.48 karena meningkatnya penelitian dan pengertian ilmiah tentang senjata nuklir.
Dan, pada 1963, AS dan Uni Soviet menandatangani Perjanjian Pelarangan Parsial Uji Nuklir yang membatasi pengujian nuklir.
3. Walaupun keadaan semakin baik terkait dengan Uni Soviet, pada 1968, Prancis dan China mengembangkan nuklir mereka dan berhadapan di Vietnam. Karena alasan itu, kita kehilangan 5 menit lagi, menuju jam 11.53.
4. Selama 3 tahun sesudahnya, Senat AS meloloskan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dan Uni Soviet menandatangani Perjanjian Pembatasan Senjata Strategis dan Perjanjian Rudal Anti-Balistik. Tiga perjanjian itu setara dengan perolehan 5 menit pada jam kiamat, kembali ke jam 11.48.
5. Setelah tenang beberapa tahun, India melakukan pengujian perangkat nuklirnya pada 1974 sehingga kita kehilangan 3 menit, menuju 11.51.
6. Menjelang 1981, AS dan Uni Soviet tidak sedekat ketika mereka melakukan perjanjian sebelumnya dan perbincangan keduanya mandek. Perlombaan senjata seperti lepas kendali, teroris-teroris juga semakin aktif, ditambah lagi dengan invasi Soviet ke Afghanistan yang menambah jurang antara AS dan Uni Soviet.
Kita kehilangan 6 menit karenanya, menjadi lebih dekat lagi ke tengah malam.
7. Tapi keadaan kemudian membaik. Menjelang 1991, lebih banyak lagi perjanjian yang ditandatangani dan Tembok Berlin diruntuhkan. Kita kembali meraup 14 menit dan menggeser jam ke 11.43, titik terjauh dari tengah malam.
8. Namun demikian, hal itu tidak berlangsung lama. Pada 1998, India dan Pakistan sama-sama menguji persenjataan nuklir mereka. Hal tersebut berbarengan dengan peningkatan pembelanjaan persenjataan di seluruh dunia. Kita pun kehilangan 8 menit dan membawa kita ke 11.51, hanya kurang dari 10 menit sebelum tengah malam.
9. Kita belum melangkah maju pada 2002. AS menolak pernjian pengendalian senjata, diduga berkaitan dengan 9/11.Pihak AS juga mengumumkan menarik diri dari Perjanjian Rudal Anti-Balistik yang telah ditandatangani sebelumnya. Kita kehilangan 2 menit, menuju jam 11.53.
Advertisement
Perubahan Iklim dan Donald Trump
10. Jam kiamat kehilangan 2 menit lagi pada 2007 karena ulah Korea Utara yang melakukan serangkaian uji nuklir, berbarengan dengan gerak-gerik nuklir Iran.
Kita kehilangan 2 menit lagi pada 2015 karena AS dan Rusia sama-sama melakukan modernisasi program persenjataan nuklir mereka. Apalagi, sekarang ada ancaman perubahan iklim yang menambah kekhawatiran kehancuran oleh nuklir.
11. Pergerakan 30 detik pada tahun ini merupakan pertama kalinya kelompok ini menggeser jam kurang dari 1 menit. Alasannya, mereka merasa terusik dengan serangkaian "pernyataan dan tindakan" Donald Trump, walaupun baru di awal pemerintahannya.
Kelompok itu menuliskan, "Dia membuat komentar-komentar asal-asalan tentang penambahan persenjataan nuklir AS. Dia menampakkan kecenderungan untuk menampik atau menolak nasehat pakar terkait dengan keamanan internasional, termasuk kesimpulan-kesimpulan para pakar intelijen."
"Dan calon yang ditunjuknya untuk mengepalai Energy Department dan Environmental Protection Agency membantah soal pengetahuan iklim."
"Singkatnya, walaupun dia baru menjabat, pernyataan sembarangan sang presiden, kurang terbukanya kepada nasehat pakar, dan nominasi kabinet yang dipertanyakan, telah menambah buruk situasi keamanan internasional yang sudah tegang."