Singapura Tawarkan 80 Cangkir Kopi Termahal di Dunia, Berminat?

Harga secangkir kopi di sebuah negara atau kota berbeda-beda. Di Jakarta sendiri misalnya, sudah menjamur kedai-kedai kopi.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Okt 2017, 07:48 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2017, 07:48 WIB
Biji Kopi
Ilustrasi Foto Biji Kopi (iStockphoto)

Liputan6.com, Singapura - Bagi sebagaian orang, meminum secangkir kopi adalah sebuah rutinitas wajib untuk memulai hari. Fungsinya sebagai pemacu semangat, membuat seseorang merasa lebih segar dan tak mudah mengantuk pada pagi hari.

Zat kafein pada kopi dianggap sebagai hal yang bertangung jawab atas hal ini. Kopi sendiri adalah minuman seduhan yang berasal dari biji kopi yang yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk.

Harga secangkir kopi di sebuah negara atau kota berbeda-beda. Di Jakarta sendiri misalnya, sudah banyak kedai kopi yang menjamur dan menjadi tempat nongkrong dan bersantai ria bagi kalangan anak muda. Harga segelas kopi berkisar dari Rp 10-60 ribu.

Tapi pernahkan Anda mendengar kopi termahal di dunia? Baru-baru Singapura menjual minuman dengan harga selangit tersebut.

Dikutip dari laman Straits Times, Rabu (18/10/2017), sajian minuman tersebut berasal dari biji kopi langka yang berasal dari pegunungan kecil di Panama yang terletak di kawasan Amerika Tengah.

Karena jumlahnya yang sangat sedikit, kopi ini kemudian dianggap sebagai minuman yang sangat langka dan mahal di dunia.

Kopi tersebut diketahui bernama Geisha. Biji kopi ini diproses secara alami dan dibudidayakan pada ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut tepatnya di wilayah pegunungan Kota Boquete di Panama Barat.

Karena jumlah yang terbatas, kopi yang berasal dari perkebunan Hacienda La Esmeralda ini dijual dengan harga US$ 601 atau setara dengan Rp 8,1 juta per 500 gram.

Rencananya, pada tanggal 6 November 2017 kopi ini akan dijual di dua tempat yaitu kedai The Coffee Academic yang terletak di Scotts Square dan Raffles City, Singapura.

Menurut The Coffee Academic, jika diberi skala 1 sampai 100, kopi ini mendapat nilai 94,1 untuk satu cangkirnya.

Singapura sendiri akan menjadi satu-satunya negara pertama di Asia Tenggara yang dapat mencicipi kenikmatan kopi Geisha.

Para pecinta kopi yang ingin datang harus mendaftar terlebih dahulu. Pasalnya hanya ada 80 cangkir yang ditawarkan. Tak disebutkan secara pasti berapa harga kopi yang ditawarkan.

Namun, untuk masuk ke dalam acara tersebut, para pecinta kopi harus membayar tiket seharga 128 dollar Singapura atau setara dengan Rp 1,2 juta. Selain kopi, harga tersebut sudah termasuk koktail, kudapan dan makanan ringan.

 

Taiwan Tawarkan Sensasi Minum Kopi Kecoak

Jika di Singapura ada kopi dengan harga selangit, maka di Taiwan ada kopi unik berbentuk kecoak.

Selama ini, teknik art coffee (seni menghias di atas secangkir espresso dengan bahan dasar minuman cappuccino dan cafe latte) yang populer di pasaran hanya beberapa bentuk saja. Seperti motif hati, bunga, daun dan lainnya yang terbilang umum.

Dikutip dari laman Oddee.com, kreativitas dalam seni lukis latte tersebut ternyata tak terbatas. Terbukti dari kreativitas seorang barista (pembuat kopi) asal Taiwan yang seketika viral gara-gara kopi motif kecoaknya.

Tak hanya itu, beberapa bentuk lain seperti nyamuk dan kelabang juga tersedia di kafe bernama My Cofi yang sudah berdiri sejak 14 tahun yang lalu.

Kedai kopi milik barista Chang Kuei Fang, seketika viral di sosial media Taiwan. Berita seputar kopi kecoak yang terdengar hingga seantero Taiwan tersebut membuat banyak orang berbodong-bondong datang ke kafenya.

Pria berusia 48 tahun tersebut mengaku, perlu waktu hingga 15 menit bagi dirinya untuk membuat sebuah kopi dengan hiasan berbentuk serangga.

Dalam satu hari, Chang bisa membuat minimal 40 cangkir kopi bermotif unik tersebut.

Sebuah rekaman video yang beredar di sosial media menunjukkan, pria tersebut tengah memperlihatkan kemampuannya dalam membentuk secangkir kopi berhias kecoak.

"Satu momen, ada sekelompok orang datang ke kedai kopi saya. Mereka memesan sepuluh cangkir sekaligus. Alasan mereka memesan kopi bermotif kecoak karena ini menakut-nakuti salah satu teman mereka yang tak suka dengan serangga," ujar Chang.

Chang mulai menawarkan layanan ini secara kebetulan. Kala itu, ia sedang bermain dengan foam (busa) pada kopi.

Kini, banyak pelanggan yang memberi tantangan kepada Chang. Sebagian dari mereka meminta dirinya untuk membuat kopi dengan lukisan kucing dan anjing di atasnya.

"Saya suka menerima tantangan. Jadi saya bilang ya," ujar Chang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya