Liputan6.com, Washington, DC - Korea Utara dicurigai tengah membangun gudang senjata biologi (BW) yang dirancang untuk menabur rasa takut dan panik di Semenanjung Korea. Demikian laporan terbaru yang diungkap oleh peneliti Harvard.
Seperti dikutip dari Telegraph pada Selasa (24/10/2017), para peneliti ini merinci 13 senjata biologi yang dimaksud, termasuk di antaranya bakteri patogen penyebab antraks, kolera, dan cacar.
Rezim Korut dianggap dapat melewati tantangan teknis dalam memuat senjata biologi ke rudal dengan menggunakan 'vektor manusia' yang menyamar sebagai petugas kebersihan untuk menyebarkan patogen yang mematikan.
Advertisement
"Secara teoretis mungkin 'agen tidur' Korut yang menyamar sebagai petugas kebersihan dan disinfeksi dapat menyebarkan bakteri patogen dengan penyemprot ransel," ungkap laporan the Belfer Centre for Science and International Affairs, Harvard Kennedy School.
Baca Juga
"Kemungkinan lainnya adalah agen Korut akan memasukkan bakteri patogen ke persediaan air bagi wilayah perkotaan."
Selama ini, Korut tidak merahasiakan ambisi mereka untuk mengembangkan rudal nuklir yang mampu mengancam daratan Amerika Serikat. Itu dinilai sebagai bagian dari strategi yang dirancang demi melindungi keluarga Kim Jong-un dari aksi penggulingan pihak asing.
Analis percaya bahwa Pyongyang telah mampu membunuh jutaan orang melalui senjata konvensional dan nuklir bila AS melancarkan serangan pre-emptive.
Â
Digunakan pada Tahap Awal Konflik
Pada saat yang sama, laporan tersebut mengungkap bahwa Pyongyang mungkin mengembangkan senjata biologi untuk digunakan pada tahap awal konflik.
"Korut kemungkinan menggunakan senjata biologi sebelum atau pada tahap awal konflik untuk mengganggu masyarakat dan menciptakan kepanikan, melumpuhkan masyarakat dan atau memicu pengalihan militer yang signifikan," sebut laporan itu.
Para peneliti juga menyatakan bahwa analisis dari gambar Bio-technical Institute menunjukan bahwa Korut dapat menghasilkan "serangkaian senjata biologi bergaya militer", termasuk antraks.
"Pernyataan terbaru Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyebutkan bahwa Korut memiliki 13 jenis senjata biologi yang dapat dikonversi menjadi senjata dalam waktu 10 hari," ujar laporan tersebut. "Antraks dan cacar adalah agen potensial yang mungkin akan digunakan."
Laporan tersebut didasarkan pada perangkat lunak sumber terbuka dan wawancara dengan para ahli. Namun, para penulis laporan mengakui bahwa sifat senjata biologi belum dapat diungkap.
"Selain itu, peralatan yang digunakan untuk memproduksi pakteri patogen kerap difungsikan ganda untuk pertanian sehingga pemantauan dan verifikasi eksternal hampir tidak mungkin dilakukan."
Disebutkan pula dalam laporan tersebut bahwa dengan tidak adanya bukti telah menyebabkan persepsi ancaman rendah. Dan AS diingatkan untuk bersiap diri menghadapi kemungkinan serangan biologi.
Advertisement