Liputan6.com, New York - Menurut sebuah survei yang diadakan oleh lembaga think thank RAND, dua per tiga pekerja di Amerika Serikat berada dalam lingkungan pekerjaan yang tidak seusai dengan apa yang mereka bayangkan.
Memiliki teman di dalam dan luar lingkungan kerja tentu berbeda. Ada batasan-batasan dan perbedaan dari masing-masing rekan yang ada di ruang lingkup tersebut.
Sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan oleh Today.com dan Self.com mengungkapkan bahwa 84 persen wanita memiliki teman yang dianggap 'beracun' dalam kehidupan mereka --beberapa di antaranya ditemukan di tempat kerja.
Advertisement
Baca Juga
Apabila persahabatan dan hubungan di tempat kerja menjadi buruk, maka kinerja seseorang akan terpengaruh. Satu dari empat orang dalam survei tersebut mengatakan, persahabatan yang buruk di tempat kerja membuat situasi kerja tegang.
"Ada perbedaan antara bekerja dengan teman di luar dan dalam lingkungan kerja," kata editor senior Today.com Julia Sommerfeld.
"Kebanyakan orang tak mendapat pilihan, jadi Anda harus melakukan yang terbaik," tambahnya.
Cara yang terbaik untuk menghindari keretakan hubungan dengan teman di lingkungan kerja bisa ditempuh dengan berbagai cara salah satunya dengan mengidentifikasi sifat dan tipe-tipe kepribadian rekan kerja.
Seperti dilansir dari laman Forbes.com, berikut 7 cara identifikasi teman yang dianggap 'racun' di lingkungan kerja:
1.Tukang Gosip
Masih dari penelitian yang sama, 27 persen dari kita memiliki seorang teman yang doyan mengoceh dan membocorkan rahasia kita di tempat kerja.
Apabila hal yang kita omongkan sudah tersebar luas maka akan ada rasa malu dan tak enak dalam hati. Terutama, hal yang dibocorkan itu dapat menyinggung perasaan orang lain di lingkup kerja.
Maka dari itu, langkah yang harus dipahami adalah menjaga informasi pribadi di tempat kerja. Terutama dari seseorang yang tidak bisa menjaga rahasia.
Advertisement
2. Pengaruh Buruk
Tipe rekan kerja yang buruk adalah seseorang yang sebetulnya dapat 'membahagiakan' Anda.
Membahagiakan bukan dalam arti positif, melainkan suka mengajak Anda minum alkohol, pulang malam dan berbuat yang tidak-tidak.
Hal ini memang membuat sebagian dari Anda merasa senang, tapi itu hanya sementara. Pasalnya, keesokan hari Anda bisa terlambat datang ke kantor.
Teman yang buruk juga suka mengulur-ngulur waktu untuk kembali bekerja.
3. Pengkhianat
Tipe rekan kerja semacam ini tentu berbahaya. Anda bisa saja dijadikan sebagai 'kambing hitam' untuk sebuah kesalahan yang tak pernah Anda perbuat.
Masih dari survei yang sama, 30 persen orang pernah mengaku dilempar ke lubang hitam permasalahan oleh 'teman beracun' yang manis di luar tapi pahit di dalam.
Untuk itu, hindari sesuatu hal yang dianggap bukan ranah Anda. Jangan terlalu jauh dalam urusan yang semestinya bukan jadi kewajiban Anda.
Advertisement
4. Suka Menguras Emosi
"Seorang rekan kerja yang suka menguras emosi adalah sosok yang sebenarnya paling berbahaya dalam kareir dan kesehatan mental," kata Julia Sommerfeld berdasarkan 59 persen responden dari survei yang mengaku mengalami hal tersebut.
Memiliki teman seperti ini akan membawa Anda ke arah pemikiran negatif yang tentunya dapat mempengaruhi kinerja Anda. Energi terkuras, pikiran terganggu dan kinerja pun bisa memburuk.
5. Pengkritik
Sekitar 50 persen dari responden mengaku punya rekan kerja yang suka mengkritisi tindakan yang kita kerjakan di kantor. Tak hanya melemparkan kritikan, mereka juga merasa dinilai atas pekerjaannya.
Namun ada hal aneh yang ditemukan Julia Sommerfeld dalam poin ini. Ia menangkap, meski banyak responden yang dikritisi oleh rekan kerjanya, sebagian besar mengaku bahwa hal ini tak mempengaruhi kepribadian mereka terutama kinerja di kantor.
Advertisement
6. Tipe Narsis
Rekan kerja yang dianggap paling 'beracun' adalah mereka yang suka menyombongkan diri sendiri. 60 persen dari responden mengaku punya teman tipe egomania.
Egomania adalah orang yang selalu merasa benar. Mereka tidak bisa menerima opini orang lain dan hanya dapat membicarakan diri sendiri.
Salah satu cara yang harus dilakukan adalah mendengar cerita yang mereka sampaikan. Meski itu terdengar melelahkan, jangan sampaikan informasi seputar pencapaian Anda. Sebab mereka akan membalas atau meninggikan dirinya kembali.
7. Rival
Saingan atau rival di dunia pekerjaan memang selalu ada. Kebanyakan akan menganggapnya sebagai ancaman di tempat kerja.
Namun Julia menekankan, jika Anda ingin berlomba harus dengan cara yang sesuai dengan norma. Anda harus tahu dimana posisi berdiri dan tidak. Lakukan dengan hal yang baik pasti keinginan yang Anda inginkan akan tercapai.
Advertisement