Top 3: Hukum Fisika dan Kehidupan Setelah Kematian

Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan setelah kematian selalu menjadi misteri bagi manusia. Pada Sabtu (11/11/2017) pagi, para pembaca Liputan6.com kanal Global paling penasaran membaca teori yang diajukan oleh seorang profesor bidang fisika tentang hal tersebut.

Kenyataannya, ada fenomena-fenomena yang tidak dapat dijelaskan menurut hukum fisika. Cerita tentang 5 orang yang memiliki kekuatan supernatural pun turut menggelitik rasa ingin tahu pembaca.

Plot cerita seputar takhta Kerajaan Arab Saudi kembali hadir dalam benak pembaca. Ada sisi-sisi lain kehidupan kalangan kerajaan yang jarang diketahui selama ini.

Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:

1. Hukum Fisika Tak Mendukung Teori Kehidupan Setelah Mati?

Seorang profesor kosmologi dan fisika di California Institute of Technology mengaku bahwa ia telah tuntas mengupas debat terkait kehidupan setelah kematian, setelah mendalami hukum-hukum fisika secara ekstensif.

Dia mengatakan bahwa, agar bisa ada kehidupan setelah kematian, kesadaran (consciousness) harus terpisah seluruhnya dari tubuh jasmani. Padahal, tidak demikian.

Seperti dikutip dari Express pada Kamis 9 November 2017, pada tingkatan paling dasar, kesadaran adalah rangkaian atom dan elektron yang pada hakikatnya memberikan kita pikiran (mind).

Selanjutnya...

2. 5 'Manusia Sakti' di Dunia Nyata, Salah Satunya dari Indonesia

Orang-orang yang skeptis mungkin punya cukup alasan untuk membantah keberadaan kekuatan paranormal.

Apalagi, menurut definisi, hal-hal supernatural tak bisa dijelaskan dengan hukum-hukum alam. Akan tetapi, cukup sering kita mendengar tentang kemampuan supernatural yang bertolak belakang dengan metode ilmiah.

Misalnya inedia, yaitu kemampuan untuk hidup tanpa makanan yang lazim ada di India, terutama di kalangan penganut sekte-sekte Jain dan Vaishna.

Selanjutnya...

3. Ini 4 Pangeran Arab Saudi dengan Gaya Hidup Super Mewah

Dunia internasional dikejutkan dengan penangkapan besar-besaran yang dilakukan oleh otoritas baru yang dipimpin oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman, Sabtu malam, 4 November 2017.

Wajar jika dunia begitu geger. Pasalnya, ada 11 pangeran, empat menteri yang masih menjabat, dan belasan eks anggota kabinet pemerintahan yang terciduk dalam penangkapan tersebut.

Upaya pemberantasan korupsi digadang-gadang jadi motif utama penangkapan massal itu. Namun, sejumlah analis menduga langkah ini adalah upaya untuk mengamankan takhta.

Selanjutnya...