2 Atlet Dituduh Curi Selimut dan Diusir dari Pesawat, Ternyata...

Dua orang basket asal klub Memphis Hustle diusir dari pesawat gara-gara selimut VIP yang mereka pegang. Kasus ini berbuntut panjang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 29 Des 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2017, 20:00 WIB
Ilustrasi Pesawat (AFP)
Ilustrasi Pesawat (AFP)

Liputan6.com, Dallas - Maskapai penerbangan American Airlines meminta maaf kepada dua orang pemain basket asal klub Memphis Hustle bernama Marquis Teague dan Trahson Burrell. Dua pemain basket ini sebelumnya dituduh atas dugaan kasus pencurian.

Dikutip dari laman Chicagotribune.com, Jumat (29/12/2017), keduanya dituduh telah mencuri selimut dari kabin kelas satu American Airlines. Atas tuduhan itu, keduanya sempat diusir dari pesawat sebelum berangkat.

Sebelum lepas landas, kedua pria itu menerima selimut dari penumpang lain. Oleh seorang pramugari, ia dituduh mengambil selimut tersebut.

Belum sempat menjelaskan apa-apa, kedua pria itu malah diusir dari pesawat.

Padahal, kedua pria tersebut harus tiba di South Dakota untuk menjalani pertandingan bola basket. Mendengar hal ini, asisten pelatih dari Teague dan Burrell menyampaikan kekesalannya lewat media Twitter.

"Ketika awak kabin melihat ada dua orang pria berkulit hitam memegang selimut itu berarti seorang pencuri," tulis Darnell Lazere.

"Sepatutnya wanita awak kabin itu harus bertanya terlebih dahulu sebelum menuding orang lain," tambahnya.

Sebelumnya, Teague dan Burrell bertolak dari Bandara Internasional Dallas-Fort Worth, Dallas menuju Sioux Falls, South Dakota.

Setibanya di sana, kedua pria itu dijadwalkan akan bertanding di perayaan Natal. Menanggapi insiden ini, Juru Bicara American Airlines, Joshua Freed mengatakan bahwa pihaknya tengah mengkaji insiden tersebut.

"Kami mohon maaf atas segala hal yang terjadi. Kami tahu bahwa hal ini akan membuat pelanggan kami kecewa," tambahnya. Demikian dikutip dari laman BBC.

 

Satu Keluarga Diusir dari Pesawat

Seorang wanita mengklaim telah mengalami tindakan yang kurang menyenangkan saat berpergian menggunakan maskapai penerbangan Copa Airlines.

Dilansir dari laman Telepgraph, Sara Celeste Farfan Garcia mengaku telah diusir dari pesawat.

Tak hanya Sara, anggota keluarga lainnya yang ikut dalam penerbangan tersebut juga diusir dan ditahan oleh pihak maskapai.

Kejadian bermula ketika Sara -- yang duduk di kelas bisnis -- ingin memberikan selimut untuk anak laki-lakinya yang kala itu duduk di bangku kelas ekonomi bersama sang suami.

Sara mengaku, mendapat tiket kelas bisnis karena ia adalah salah satu pengguna tetap maskapai Copa Airlines.

Di kelas bisnis, para penumpang akan mendapat fasilitas berupa selimut. Akan tetapi, hal tersebut tak berlaku bagi para penumpang yang duduk di kelas ekonomi.

Untuk itu, Sara yang kasihan dengan putranya, ingin memberi selimut tersebut kepada sang anak.

Belum sempat diberikan, tiba-tiba seorang awak kabin menghampiri wanita tersebut dan mencegahnya.

"Pramugari itu menyerang saya secara verbal dan mendorong tubuh saya," ujar Sara Celeste.

Tuduhan ini diungkapkan oleh Sara melalui media sosial miliknya. Ia menulis, telah direndahkan oleh perlakuan awak kabin maskapai penerbangan itu.

Tak berhenti di situ saja, Sara mengklaim jika pihak maskapai menghubungi polisi untuk menahan Sara dan keluarga setelah mendarat di bandara Lima, Peru.

Kini, Sara ingin melakukan tindakan hukum untuk menuntut pihak Copa Airlines karena dampak gangguan psikologi yang dialami oleh anak laki-lakinya.

Ia juga mengatakan, keluarganya merasa terhina ketika digiring oleh polisi sebelum akhirnya ditangkap.

Menanggapi pemberitaan ini, manajamen Maskapai Copa Airlines membantah pernyataan tersebut. Pihaknya malah menuding jika Sara yang berbuat kasar dan agresif kepada awak kabinnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya