Liputan6.com, Tokyo - Jepang memanggil Duta Besar China di Tokyo setelah sebuah kapal fregat Negeri Tirai Bambu berlayar di dekat pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Timur.
Negeri Matahari Terbit itu mengatakan bahwa kapal perang tersebut memasuki perairan di sekitar kepulauan pukul 11.00 waktu setempat pada 11 Januari 2018.
Advertisement
Baca Juga
Menurut militer Jepang, sebuah kapal selam asing juga terlihat di dekat pulau-pulau tersebut pada 10 dan 11 Januari 2018, meksipun kewarganegaraannya belum jelas.
Merespons hal itu, Jepang mengatakan bahwa pihaknya telah memanggil Duta Besar China dan mengeluarkan protes dengan mengungkapkan keprihatinan serius.
Pulau-Pulau yang Disengketakan
Pulau-pulau yang disengketakan tersebut adalah Kepuluan Senkaku, yang saat ini berada di bawah kendali Jepang. Sementara itu, China juga mengklaim kepulauan itu dengan nama Diaoyu.
Kepulauan itu kerap menjadi hal yang menjadi pemicu ketegangan antara kedua negara.
Pasalnya, pulau-pulau tersebut dekat dengan jalur pelayaran utama, kaya akan ikan, dan dekat dengan potensi cadangan minyak dan gas bumi.
China secara teratur mengirim kapal-kapal pengawal pantai di dekat pulau-pulau tersebut. Namun dengan mengirim kapal fregat, Beijing mengirimkan sinyal bahwa pihaknya lebih tegas mengenai klaim tersebut.
Advertisement
Respons China
Sementara itu juru bicara kementerian luar negeri Beijing, Lu Kang, mengatakan bahwa China telah melakukan pengawasan atas kegiatan pihak Jepang dan menyebut bahwa kepulauan tersebut milik China.
Hubungan antara Jepang dan China memburuk pada 2012 setelah Jepang membeli pulau-pulau yang disengketakan dari swatsa.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah mengirim sejumlah kapal ke pulau-pulau tersebut. Hal itu dinilai sebagai upaya untuk menguji tekad Jepang untuk mempertahankannya.