Liputan6.com, Washington - Chelsea Manning, mantan analis intelijen Angkatan Darat Amerika Serikat yang dihukum karena membocorkan dokumen rahasia ke situs web WikiLeaks, menegaskan akan mencalonkan diri menjadi anggota Senat AS.
"Yup, saya mencalonkan diri untuk menjadi anggota Senat,'' tulis wanita berusia 30 tahun ini melalui aku Twitter pribadinya, tiga hari setelah mengajukan pencalonan kepada Komisi Pemilihan Federal,
Dalam cuitan tersebut, Manning menambahkan tautan video kampanye. Dalam rekaman itu, ia menyampaikan niatnya untuk mencalonkan diri pada pemilihan pendahuluan Partai Demokrat di Maryland.
Advertisement
Diberitakan oleh VOA Indonesia, Senin (15/1/2018), Manning mengajukan pencalonannya kepada Komisi Pemilu Federal pada hari Kamis, 11 Januari 2018.
Manning mencalonkan diri sebagai kandidat Partai Demokrat. Kemungkinan akan menantang Senator yang sudah menjabat dua periode Ben Cardin pada pemilihan pendahuluan.
Cardin juga belum mengajukan pencalonannya. Namun laporan keuangan kampanye menunjukkan organisasinya sudah memiliki dana tunai hampir US$2 juta pada akhir September lalu.
Berencana Mencalonkan Diri di Maryland
Warga asli Oklahoma tersebut sebelumnya merencanakan pindah ke Maryland, tempat tinggal bibinya. Menurut Dewan Pemilu Negara Bagian Maryland, Manning terdaftar sebagai pemilih dengan alamat apartemen di North Bethesda sejak pertengahan Agustus lalu.
Kepindahannya yang baru tidak akan mempengaruhi upaya pencalonannya menjadi anggota Senat.
Untuk mencalonkan diri dan bisa menduduki kursi Senat, seseorang harus berusia minimal 30 tahun, sudah menjadi warga negara AS selama sembilan tahun dan menjadi penduduk negara bagian itu pada saat pemilihan.
Menurut situs dewan pemilu itu, Manning belum mengajukan pencalonan untuk pemilihan pendahuluan kepada dewan pemilu negara bagian, yang harus dilakukannya secara pribadi pada tanggal 27 Februari 2018.Â
Chelsea Manning dikenal sebagai Bradley Manning ketika ditangkap tahun 2010. Manning lalu menyatakan diri sebagai transgender setelah dijatuhi hukuman 35 tahun penjara.
Presiden Barack Obama mengabulkan amnesti bagi Manning, sebelum presiden kulit hitam pertama itu mengakhiri masa jabatannya tahun lalu.
Meski demikian, vonis kejahatan tampaknya tidak menghalangi pencalonannya.
Ketika Manning dibebaskan dari Fort Leavenworth, Kansas, pada bulan Mei, ia bercerita kepada AP melalui surat elektronik atau email yang menegaskan bahwa ia ingin sekali menentukan masa depannya, meski tidak menyebutkan spesifikasi cita-citanya untuk terjun ke dunia politik.
Â
Â
Advertisement