Liputan6.com, Huaraz - Belum lama ini, pengguna media sosial dibuat heboh oleh rekaman 'tikus mandi'.
Dalam video tersebut, si tikus berperilaku aneh, mandi seperti manusia. Ia menggosok-gosok badannya sendiri dengan sabun. Sekujur tubuhnya pun tampak basah.
Ternyata, tikus itu berasal dari Huaraz, Peru.
Advertisement
Aksi kocak 'tikus mandi' diabadikan oleh seorang DJ bernama Jose Correa, menurut klaimnya. Kini, warganet dibuat bertanya-tanya: mengapa seekor tikus bisa melakukan hal seperti itu dan bisa berdiri dengan dua kaki belakangnya?
Sebetulnya, ada banyak teori seputar video yang menunjukkan polah lucu hewan pengerat itu. Akan tetapi, kita mungkin terlalu terpaku pada 'tikus', 'sabun' dan 'mandi'.
Seharusnya, yang digarisbawahi adalah jenis makhluk dalam video itu. Apakah benar-benar seekor tikus? Petunjuknya: binatang tersebut dapat berdiri tegak, padahal ini bukan perilaku normal dari seekor tikus.
Pengamat mengatakan, binatang tersebut justru lebih mirip pacarana (Dinomys branickii), seekor binatang pengerat berwarna cokelat yang kerap ditemukan di Peru.
"Dengan ukuran kepala yang besar, bisa melakukan posisi bipedal (dua kaki), anggota tubuh depan yang fleksibel, ekor yang kaku dan pendek, serta warna tubuh yang tak begitu mencolok... hewan itu lebih terlihat seperti pacarana," kata Dallas Krentzel, seorang ahli biologi evolusioner khusus hewan pengerat dari University of Chicago, dilansir News.com.au, Rabu (31/1/2018).
Pacarana adalah hewan pengerat langka yang umumnya ditemukan di Amerika Selatan, seperti Peru, Brasil dan Kolombia. Rata-rata berat tubuhnya sekitar 15 kilogram, seperti Wombat Amerika Latin tapi lebih kecil lagi.
Wombat dan pacarana secara fisik tampak sama, namun kedua spesies ini beda famili. Sementara hewan pengerat lainnya yang hidup di Amerika Selatan disebut paca.
"Paca dan pacarana adalah beberapa spesies kesukaan saya karena keanehnya, jadi saya mengamati secara detil unggahan video itu," kata Krentzel yang merujuk pada video 'tikus mandi'.
Krentzel menambahkan, pacarana mahir menggunakan kaki depannya untuk mencari makan dan mengolah makanannya. Sedangkan ukuran hewan pengerat di video itu tidak jelas, karena tidak ada pembandingnya.
Hewan tersebut juga tak memiliki ekor khas tikus, kata Krentzel. Dia menegaskan, selain pacarana, tidak ada makhluk lain yang wujudnya serupa dengan 'tikus mandi'.
Â
Saksikan video 'tikus mandi' berikut ini:
Â
Kata 'Tikus' Sering Digunakan
Toumas Aivelo, seorang peneliti biologis tikus dari Universitas Helsinki sependapat dengan Krentzel. Ia mengatakan, kata atau sebutan 'tikus' acap kali digunakan.
"Dalam bahasa Inggris, tikus digunakan untuk sejumlah hewan pengerat meski jenisnya berbeda, namun secara ilmiah pacarana lebih cenderung memiliki hubungan dengan kapibara (Hydrochoerus hydrochaeris)," katanya kepada Independent.
"Selain itu, pacarana juga mudah ditangkap, sehingga bisa kita lihat, sekarang ia menjadi korban video YouTube," canda Aivelo.
Video 'tikus mandi' kini telah ditonton lebih dari tujuh juta kali.
Advertisement