Demi Terlihat Kaya, 2 Pria di China Bakar Uang

Dua pria China ini membakar uang kertas dan mabuk-mabukan saat tengah makan di sebuah restoran.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Feb 2018, 18:20 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2018, 18:20 WIB
Ilustrasi uang (iStock)
Ilustrasi uang (iStock)

Liputan6.com, Beijing - Dua orang pria asal China sedang jadi sorotan akibat perilaku jemawa yang mereka tunjukkan. Demi menunjukkan status kekayaannya, dua pria ini melakukan tindakan yang dinilai tak terpuji.

Dikutip dari laman South China Morning Post, Kamis (8/2/2018), dua pria China ini membakar uang kertas dan mabuk-mabukan.

Aktivitas ini terlihat oleh banyak orang karena dua pelaku menjalankan aksinya di sebuah restoran pada 24 Januri lalu.

Usut punya usut, rupanya dua pria ini berperan sebagai rival karena saling adu kekayaan. Jadi mereka taruhan siapa yang paling banyak bakar uang, maka ia yang paling kaya.

Kesal dengan arogansi kedua pria China itu, para pengunjung restoran lainnya melaporkan kejadian ini ke pihak polisi. Aksi keduanya juga terekam dan dijadikan barang bukti.

Menurut keterangan dari beberapa saksi mata yang berada di lokasi kejadian, kedua pria itu tampak membakar uang dengan total 100 yuan atau setara dengan Rp 250 ribu.

"Saya pikir saya akan membakar semua uang saya sekaligus," ujar salah satu pelaku dalam video itu.

"Bagi Anda yang tidak punya uang sebaiknya tak ikut campur dan tutup mulut," tambahnya.

Kejadian ini rupanya sudah viral dan jadi perbincangan banyak orang. Polisi juga sedang mencari pelaku dan berencana untuk mendenda mereka.

Jika terbukti salah, mereka pun juga terancam pidana sesuai dengan hukum yang diberlakukan di China.

Mahasiswa Bakar Uang

Ilustrasi Liputan Khusus Perang Mata Uang
Ilustrasi Liputan Khusus Perang Mata Uang

Atas nama seni, seorang mahasiswa membakar uang pinjamannya untuk biaya kuliah. Tidak mengherankan jika aksi mahasiswa bernama Brooke Purvis ini membuat resah kebanyakan orang. Alangkah baiknya jika uang disumbangkan atau diberikan kepada mereka yang tidak mampu.

Dikutip Metro.co.uk, 30 Oktober 2015, Purvis mahasiswa Central Saint Martin, London-- sebelumnya bekerja sebagai sopir taksi, namun karena tertangkap melakukan perusakan umum dengan graffiti, ia dipenjara selama 18 bulan dan dipecat.

Kini Purvis bekerja sembari kuliah, hidup di 'rumah penuh tikus bersama 100 orang lainnya, berbagi kamar mandi, di tepi kota London'.Apa alasan Purvis membakar uang sebagai seni? Untuk membuktikan bahwa dirinya sedang berada di situasi 'yang konyol'.

"Untuk apa seseorang harus mencari pinjaman uang untuk kuliah, untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, kenyamanan dan kebebasan-- kemudian habiskan waktu bekerja membayar hutang, dan lenyapkan hasrat dan keinginan mereka dari awal?" Tuturnya dalam wawancara dengan Vice.

Menurut Purvis, uang adalah 'fiksi' : "Uang atau mata uang di Inggris sama sekali tidak memiliki nilai, selain menaksir barang. Sehingga membakar uang akan membebaskan kita semua dari tekanan masyarakat dan akal pikiran kita sendiri."

Untuk membebaskan diri dari ikatan uang, Purvis bersungguh-sungguh akan bakar uang pinjaman kuliahnya, dengan saksi mata yang melakukan dokumentasi terhadap aksi itu.

Ia paham, hal yang dilakukannya nekat. "Banyak pengalihan yang terjadi di dunia ini satu-satunya cara untuk mebuat orang berpaling dan mendapatkan perhatian adalah untuk melakukan aksi nekat yang tak pernah terpikirkan."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya