Tabrakan Kereta Barang Vs Penumpang Mesir, 15 Orang Tewas

Kereta api penumpang dan barang bertabrakan di Mesir. 15 korban tewas dan terluka dilarikan ke rumah sakit setempat.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 01 Mar 2018, 16:06 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2018, 16:06 WIB
Dua Kereta Tabrakan di Mesir, 15 Orang Tewas
Warga memeriksa kondisi kereta usai tabrakan di dekat Kom Hamadah, Provinsi Beheira, Mesir, Rabu (28/2). Tabrakan terjadi setelah lepasnya dua gerbong kereta penumpang dan ditabrak kereta kargo yang melintas di jalur yang sama. (AFP FOTO/Fayed El-Geziry)

Liputan6.com, Riyadh - Tabrakan antar kereta terjadi di Mesir. Sejumlah penumpang pun menjadi korban kecelakaan tersebut.

"Sedikitnya 15 orang tewas dalam tabrakan kereta api di Mesir utara," kata kementerian kesehatan seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (1/3/2018).

"40 orang lainnya terluka dalam tabrakan antara kereta barang dan kereta penumpang di Provinsi Beheira," jelas kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

Dalam rekaman video yang ditayangkan televisi pemerintah, terlihat setidaknya dua gerbong kereta tergelincir di hamparan pedesaan. Warga sipil dan petugas medis terlihat mengevakuasi penumpang yang terluka dan membawanya ke ambulans.

Pejabat kementerian kesehatan Alaa Othman mengatakan kepada televisi pemerintah "semua yang terluka dan tewas telah dievakuasi dari tempat kejadian".

Sejauh ini penyebab kecelakaan kereta api pada Rabu 28 Februari waktu setempat itu belum dapat dipastikan.

Perdana Menteri Sherif Ismail memerintahkan Menteri Transportasi Hesham Arafat untuk mengunjungi tempat kejadian dan mengambil tindakan untuk mengurai rincian penyebab kecelakaan tersebut. Demikian menurut sebuah pernyataan dari kabinet.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Riwayat Kecelakaan Kereta

Dua Kereta Tabrakan di Mesir, 15 Orang Tewas
Warga memeriksa kondisi kereta usai tabrakan di dekat Kom Hamadah, Provinsi Beheira, Mesir, Rabu (28/2). Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail memerintahkan kementerian terkait untuk mengusut tuntas penyebab kecelakaan tersebut. (AFP FOTO/Fayed El-Geziry)

Kecelakaan tersebut terjadi beberapa bulan setelah 41 orang tewas dalam tabrakan kereta dekat kota pesisir Alexandria.

Kecelakaan kereta api pada Agustus 2017 itu menjadi yang paling mematikan di Mesir sejak tabrakan pada November yang melibatkan kereta api dan bus di selatan Kairo, menewaskan 27 orang.

Pada tahun 2002, 373 orang meninggal saat api membakar kereta yang ramai penumpangdi sebelah selatan ibukota.

Menurut data yang baru-baru ini dirilis oleh badan statistik negara tersebut, tercatat ada 1.249 kecelakaan kereta terjadi tahun 2017. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi sejak 2009 dengan 1.577 insiden.

Warga Mesir telah lama mengeluh bahwa pemerintah berturut-turut gagal menerapkan langkah-langkah keselamatan dasar dalam perkeretaapian. Seebab serangkaian tabrakan memicu kemarahan publik atas jaringan transportasi sepur yang kuno di wilayah mereka.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya