Pesan Terakhir Korban Kebakaran Mal Rusia: Beri Tahu Ibu, Aku Mencintainya...

Sebanyak puluhan anak dilaporkan hilang dalam kebakaran besar di sebuah mal di Rusia. Korban tewas terbaru mencapai 56 orang.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 26 Mar 2018, 19:40 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2018, 19:40 WIB
Kebakaran Hebat Melanda Pusat Perbelanjaan di Rusia
Kendaraan petugas darurat di lokasi kebakaran yang melanda pusat perbelanjaan Winter Cherry di Kota Kemerovo, Siberia, Rusia, Minggu (25/3). Saksi mata melaporkan bahwa alarm kebakaran di mal tidak berfungsi. (HO/RUSSIAN EMERGENCY SITUATIONS MINISTRY/AFP)

Liputan6.com, Kemerovo, Rusia - Puluhan anak hilang dan dikhawatirkan meninggal akibat kebakaran besar yang melanda sebuah pusat perbelanjaan di kota Kemerovo, Rusia, pada Minggu, 25 Maret 2018.

Sejauh ini, korban tewas dilaporkan bertambah hingga 56 orang, dan 47 orang lainnya dikabarkan mengalami luka-luka. Sementara itu, puluhan orang lainnya, terutama anak-anak, masih belum ditemukan.

Dilansir dari Daily Mail pada Senin (26/3/2018), orang dewasa dan anak-anak terlihat melompat dari jendela dan eskalator di beberapa lantai atas, guna menyelamatkan diri dari insiden menegangkan tersebut.

Kebakaran dilaporkan berasal dari area bermain penuh busa di dalam gedung, yang mendadak meledak setelah terkena percikan api.  

Foto-foto para anak yang hilang bermunculan di media sosial, berharap untuk bisa ditemukan dengan kondisi selamat.

Sementara itu, sebuah video menunjukkan kepanikan pada awal kebakaran, di mana beberapa orangtua berteriak memanggil anaknya yang terpisah oleh kobaran api.

Kebakaran terus berlangsung hingga Senin, menyulitkan petugas pemadam kebakaran menyentuh lokasi terparah, yakni di dalam studio bioskop yang berisi mayoritas anak-anak

Di antara yang hilang dalam peristiwa kebakaran itu adalah delapan gadis remaja dari satu kelas di desa Treschevsky -- semua berusia 11 hingga 12 tahun.

Dalam sebuah panggilan telepon terakhir yang menggetarkan, Viktoria 'Vika' Pochankina, salah satu siswa, mengatakan kepada bibinya: 'Semuanya terbakar.

Sang bibi, Evgenia, berkata, "Aku bilang padanya: 'Vika, lepaskan bajumu, tutup hidungmu."

Dia mengatakan kepada saya: 'Bibi, beri tahu semua keluarga saya, saya mencintai mereka.

"Beri tahu ibuku bahwa aku mencintainya ..."

Sambungan telepon itu pun terputus.

Selain belasan korban hilang, kebakaran tersebut juga menyebabkan puluhan orang luka akibat berusaha melarikan diri. Ada yang mengalami patah tulang karena terpaksa melompat dari jendela gedung. Ada pula yang mengalami luka robek terkena pecahan kaca, dan beberapa lainnya pingsan akibat kehabisan oksigen. 

Kondisi berangin di lokasi kebakaran disebut turut menghambat proses pemadaman, sehingga kobaran api baru menunjukkan tanda melemah pada Senin dini hari. 

 

Simak video tentang detik-detik terjadinya kebakaran hebat yang melanda sebuah mal di Rusia berikut: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kebakaran Terburuk sejak 27 Tahun Runtuhnya Uni Soviet

Kebakaran Hebat Melanda Pusat Perbelanjaan di Rusia
Asap hitam tebal mengepul dalam kebakaran pusat perbelanjaan Winter Cherry di Kota Kemerovo, Siberia, Rusia, Minggu (25/3). Ketika kebakaran melanda, ratusan orang termasuk anak-anak berada di dalam (Russian Ministry for Emergency Situations photo via AP)

Sementara itu, pemilik pusat perbelanjaan yang terbakar tersebut, Nadezha Suddenok, telah ditahan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.

Di tempat terpisah, seorang petugas keamanan mengatakan melihat beberapa lilin dinyalakan di area permainan dalam ruang, dan diduga kuat menjadi pemicu kebakaran tersebut.

Alarm gedung disebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya, terlambat beberapa menit setelah api mulai melahap beberapa bagian gedung.

Menurut beberapa saksi, lift dan eskalator masih sempat berfungsi, meski tidak bisa ‘berbuat banyak’ mengangkut para pengunjung yang panik berebut menyelamatkan diri.

Menteri Penanganan Bencana Rusia, Vladimir Puchkov, mengatakan: "Petugas pemadam kebakaran dan regu penyelamat mempertaruhkan nyawa, melakukan evakuasi di lokasi yang struktur bangunannya telah rapuh akibat dilalap api."

Kobaran api dilaporkan menyala setidaknya selama lima jam, dan baru bisa dipadamkan sekitar 70 persen pada Senin dini hari. Sebanyak lebih dari 100 orang berhasil menyelamatkan diri, dan 20 orang lainnya berhasil diselamatkan petugas pemadam kebakaran dalam keadaan sedikit luka.

Dari Moskow, Presiden Vladimir Putin mengungkapkan duka mendalam terhadap peristiwa kebakaran tersebut, dan berjanji akan mengerahkan semaksimal mungkin tenaga pemadam dan regu penyelamat ke lokasi.

Sebanyak 15 tim pemadam dengan total 60 petugas, perlahan berhasil memadamkan api yang melahap area seluas 1.500 meter persegi.  

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya