Dianggap Mengganggu Proses Belajar, Sekolah Ini Bakar Seluruh Ponsel Muridnya

Sebuah sekolah menengah di Bangladesh membakar seluruh ponsel milik muridnya karena dianggap mengganggu proses belajar.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mar 2018, 22:15 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2018, 22:15 WIB
Larangan Memakai Ponsel Saat Mengemudi Tak Menekan Kecelakaan
Hanya sebagian kecil orang yang sadar untuk tidak menggunakan ponsel saat mengemudi. (iStock)

Liputan6.com, Dhaka - Sebuah sekolah di Bangladesh menyita ponsel milik murid dan membakarnya. Pihak sekolah mengaku, alasan pembakaran gawai tersebut karena mengganggu proses belajar para siswa.

Murid-murid di sekolah menengah di Bangladesh bagian tenggara itu, akhirnya menyerahkan ponsel mereka pada Minggu, 4 Maret 2018, ke pengurus sekolah. Lalu perangkat tersebutdilemparkan ke sebuah api unggun di tengah lapangan olaharaga.

"Ponsel merusak karakter mereka. Para siswa menggunakan internet (melalui ponsel mereka) sepanjang malam. Kemudian tertidur di kelas keesokan harinya. Orang tua mereka prihatin," kata Juru Bicara Madrasah Darul Ulum Moinul Islam atau Sekolah Menengah Islam, Azizul Hoque, seperti dilansir dari laman AFP, Selasa (6/3/2018).

Hoque mengatakan sekolah menengah tersebut, yang sudah berdiri sejak 123 tahun, dengan 14.000 siswa yang terdaftar, tidak menentang adanya teknologi. Tapi menurut mereka, pengaruh negatif dari ponsel jauh lebih besar daripada yang positif.

"Kami dibanjiri dengan surat-surat yang mencari fatwa terhadap penggunaan ponsel, karena banyak yang mengeluh bahwa gawai itu sering digunakan untuk urusan terkait birahi," kata Hoque.

 

 

Reporter: Fellyanda Suci Agiesta 

Sumber: Merdeka.com

 

 Simak video mengenai murid yang tega membanting guru karena menyita ponsel berikiut: 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya