Liputan6.com, Pretoria - Sebuah penampilan paduan suara "telanjang" oleh sekelompok siswi di Afrika Selatan, membuat menteri pendidikan setempat memerintahkan penyelidikan darurat.
Menteri Pendidikan Afrika Selatan, Angie Motshekga, mengaku sangat kecewa setelah melihat rekaman para gadis suku Xhosa tampil hanya mengenakan celemek kecil, yang dikenal sebagai "inkciyo", tanpa mengenakan atasan sama sekali.
Mengutip laporan BBC pada Jumat (1/6/2018), Menteri Motshekga menyebut penampilan tersebut sebagai penghinaan terhadap nllai-nilai budaya luhur Afrika Selatan.
Advertisement
Baca Juga
Namun, pelatih paduan suara tersebut membantah tudingan penghinaan, dan justru mengaku bangga terhadapnya. Â
Menurut situs Daily Dispatch, guru yang tidak disebutkan namanya mengatakan: "Kami bangga dengan tradisi Xhosa kami. Kami bangga dengan "inkciyo", Kami bangga dengan para wanita dan gadis Xhosa."
Untuk diketahui, Xhosa merupakan kelompok etnis terbesar kedua di Afrika Selatan saat ini.
Â
Simak video pilihan berikut:
Â
Â
Menjadi Masalah di Tingkat Nasional
Rekaman video tentang penampilan kontroversial di tengah kompetisi di Mthatha, di Eastern Cape, muncul pada awal pekan ini, yang menunjukkan gadis-gadis menari di panggung dengan payudara dan bokong dibiarkan terbuka.
Penampilan tersebut baru menjadi masalah ketika didengar kabarnya oleh Menteri Pendidikan Dasar Afrika Selatan.
"Ini benar-benar tidak pantas bagi para pendidik dan mereka seharusnya tahu lebih baik, daripada mengekspos gadis-gadis remaja untuk eksploitasi berlebihan," ujar salah seorang pejabat Kementerian Pendidikan setempat, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita AFP.
"Tidak ada yang salah untuk bangga dengan warisan budaya Anda, tetapi sama sekali tidak perlu bagi anak-anak ini untuk tampil telanjang bulat. Ini adalah penghinaan dan bertentangan dengan nilai-nilai budaya kita," ujar Menteri Motshekga.
Advertisement