PM Jepang Ngebet Bertemu Pejabat Korut demi Masalah Ini

PM Jepang, Shinzo Abe, mengatakan bahwa dirinya bersedia berbicara langsung dengan Korea Utara untuk menyelesaikan masalah yang sudah berlangsung lama.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 08 Jun 2018, 12:40 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2018, 12:40 WIB
PM Jepang Shinzo Abe saat konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih (7/6) (AFP PHOTO)
PM Jepang Shinzo Abe saat konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih (7/6) (AFP PHOTO)

Liputan6.com, Washington DC - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengatakan bahwa dirinya bersedia berbicara langsung dengan Korea Utara.

Hal itu dilakukan demi menyelesaikan isu warga negara Jepang yang diculik oleh Korea Utara dan guna menjalin hubungan antara Tokyo - Pyongyang yang lebih baik ke depannya. Demikian seperti dikutip dari Strait Times, Jumat (8/6/2018).

"Saya berharap untuk bertatap muka dan berbicara langsung dengan (pejabat) Korea Utara, supaya masalah penculikan itu bisa diselesaikan secepatnya," kata PM Abe dalam konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih Kamis, 7 Juni 2018.

Abe dan Trump bertemu di Gedung Putih guna membahas KTT Korea Utara - AS di Singapura yang akan digelar pada 12 Juni mendatang.

Lebih lanjut, Abe juga mengatakan, "Jika Korea Utara berniat mengambil langkah yang benar, maka mereka akan memiliki masa depan yang cerah."

Pada 2002, Korea Utara mengaku menculik 13 warga Jepang dalam kurun tahun 1970 sampai 1980-an. Delapan di antaranya diakui oleh Korut telah tewas. Lima di antaranya diklaim telah kembali ke Jepang.

Penculikan itu dilakukan sebagai bagian dari upaya pelatihan mata-mata Korea Utara.

Di sisi lain, Tokyo menduga bahwa ratusan lainnya mungkin juga telah diculik oleh rezim itu.

Sementara itu, sebuah laporan PBB mengenai Korea Utara yang rilis pada 2014 menyatakan, "Kemungkinan besar setidaknya 100 warga negara Jepang telah diculik oleh Pyongyang."

Sementara itu, unit the Investigation Commission on Missing Japanese Probably Related to North Korea mengatakan bahwa sekitar 470 kasus orang hilang di Jepang "mungkin ada hubungannya dengan penculikan yang dilakukan oleh Korea Utara".

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Trump Ingin undang Kim Jong-un ke Gedung Putih

PM Jepang Shinzo Abe jelang konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih (7/6) (AFP PHOTO)
PM Jepang Shinzo Abe jelang konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih (7/6) (AFP PHOTO)

Pada kesempatan yang sama, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dia akan mempertimbangkan untuk mengundang Kim Jong-un ke Gedung Putih, jika pertemuan bersejarah di antara keduanya di Singapura berjalan lancar.

Dikutip dari BBC pada Jumat, 8 Juni 2018, Presiden Trump menyebut tujuan utama pertemuannya dengan Kim Jong-un adalah agar Perang Korea benar-benar berakhir, meski sebelumnya ia berujar itu merupakan "bagian yang mudah" dari negosiasi kedua negara.

AS dan sekutu regional, yakni Korea Selatan dan Jepang, menginginkan Korea Utara melakukan denuklirisasi penuh. Namun, menurut pendapat pribadi Donald Trump, hal itu "akan memakan waktu lebih lama".

Donald Trump juga mengatakan bahwa dirinya siap jika KTT Singapura tidak berjalan dengan baik. Namun, jika hasilnya memuaskan kedua belah pihak, ia tidak segan untuk mengundang Kim Jong-un ke Washington DC.

"Tentu saja jika itu berjalan dengan baik, saya pikir itu mungkin diterima dengan baik," katanya kepada wartawan. "Saya pikir (Kim) akan melihatnya dengan sangat baik, jadi saya pikir itu bisa terjadi."

Namun, ketika Presiden Donald Trump ditanya tentang kemungkinan mengundang Kim Jong-un secara lebih intim, di vila pribadinya di Mar-a-Lao, Florida, dengan cepat ia membalas: "Mungkin lebih baik dimulai dari Gedung Putih dulu."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya