Liputan6.com, Seoul - Menurut laporan yang dirilis oleh kantor berita resmi Korea Selatan, Yonhap, Presiden Moon Jae-in tidak henti tersenyum ketika menyaksikan perkembangan hasil pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong-un yang berlangsung di Hotel Capella di Pulau Sentosa, hari ini.
Dikutip dari CNN pada Selasa (12/6/2018), Presiden Moon menyaksikan jalannya KTT bersejarah itu dari ruang kabinet pemerintahannya di Seoul.
Dalam sebuah foto, tampak Presiden Moon menyunggingkan senyum ketika kamera televisi menyorot momen Kim Jong-un berjabat tangan dengan Donald Trump.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, Presiden Moon mengatakan bahwa sepanjang malam menjelang digelarnya pertemuan bersejarah itu, dirinya kesulitan tidur.
Ia mengaku sulit tidur karena terus memikirkan berbagai kemungkinan tentang hasil KTT terkait.
Presiden Moon berharap pertemuan antara Donald Trumo dan Kim Jong-un berlangsung sukses, sehingga membuka peluang perdamaian baru, tidak hanya di Semenanjung Korea, melainkan juga dunia.
Sedikit kilas balik, Moon Jae-in dan Kim Jong-un telah melakukan pertemuan bersejarah pada April lalu, yang berujung pada penandatangan Deklarasi Panmunjon.
Salah satu isi utamanya adalah mengakhiri perang di Semenanjung Korea, yang berlangsung sejak 1953.
Simak video pilihan berikut:
Dokumen Sangat Penting
Pertemuan Kim Jong-un dan Donald Trump berlangsung cepat: 13 detik bersalaman, 35 menit pembicaraan empat mata, pertemuan delegasi yang tak sampai satu jam, dan dilanjutkan makan siang bersama.
Dan kini, mereka menandatangani sebuah kesepakatan. Yang menurut Donald Trump, ini adalah dokumen yang sangat penting.
Dokumen tersebut adalah hasil dari KTT Korea Utara-Amerika Serikat yang berlangsung pada Selasa, 12 Juni 2018 di Singapura.
Dokumen kesepakatan itu ditandatangani kedua pemimpin sekitar pukul 13.35 siang waktu setempat, dua jam usai mereka beserta delegasi kedua negara melaksanakan dialog puncak di Hotel Capella, Pulau Sentosa.
Sementara, Kim Jong-un mengatakan bahwa pertemuan bersejarah kali ini mengawali babak baru hubungan dua negara yang sebelumnya saling bermusuhan -- dengan meninggalkan masa lalu yang kelam.
"Dokumen ini akan menjadi dokumen yang penting dan bersejarah, di mana dunia akan melihat perubahan besar. Saya sangat menghargai Presiden Trump yang membuat ini semua bisa terjadi," kata dia.
Advertisement