Picu Kematian Dini... Ini 4 Fakta Mengejutkan soal Garam

Ternyata garam juga menyimpan hal yang mengejutkan. Sejumlah hal-hal luar biasa ini bisa membuat Anda tercengang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Jun 2018, 18:40 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2018, 18:40 WIB
Ilustrasi Garam
Ilustrasi Garam (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Garam kaya akan mineral yang mengandung manfaat baik bagi tubuh. Ini mengapa Anda disarankah untuk meminum air garam di pagi hari. Anda dapat mencampurkan tiga sendok garam murni dengan segelas air putih.

Bagi Anda yang ingin tubuh dan hidupnya lebih sehat, dapat memanfaatkan air garam sebagai salah satu caranya.

Ketika tubuh Anda gagal mendapatkan asupan natrium, enzim dan hormon yang cukup akan menyebabkan Anda mengalami peradangan di beberapa bagian tubuh. Dengan meminum air garam murni yang kaya akan kandungan natrium, enzim renin dan hormon aldosteron dapat membantu menghindarkan diri dari peradangan.

Mineral yang terkandung dalam garam alami memiliki kemampuan untuk mengistirahatkan sistem saraf dan mengurangi hormon stres. Hal ini akan membuat Anda tidur lebih nyenyak di malam harinya.

Selain dua hal itu, ternyata garam juga menyimpan hal yang mengejutkan. Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Jumat (22/6/2018), berikut 4 fakta luar biasa soal garam:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Lebih Baik dari Sabun

Ilustrasi Garam
Ilustrasi Garam (iStockphoto)​

Pada tahun 2015, tim dokter melakukan penelitiaan untuk membuktikan apakah air asin (garam) dapat mencegah infeksi pada luka.

Sekitar 2.400 orang kemudian dirawat dengan menggunakan metode pencucian air garam atau sabun pada luka infeksi mereka. Pasien dipantau selama satu tahun dan dilihat hasilnya.

Ternyata, mereka yang melakukan pencucian luka infeksi dengan garam lebih cepat penyembuhannya. Perbedaan ini dilihat para dokter sangat berbeda signifikan.

Temuan ini bisa mengarah pada cara yang murah untuk mendisinfeksi cedera serius. Ini adalah kabar baik bagi negara-negara di dunia yang punya tingkat kecelakaan lalu lintas tinggi di dunia.

 

2. Garam Menyebabkan Radang Otak

Garam Epsom
Ilustrasi Foto Garam Epsom (iStockphoto)

Belum lama ini, seorang peneliti melakukan uji coba diet garam pada seekor tikus. Tikus adalah mamalia yang sangat cerdas, tetapi natrium membuat mereka bodoh.

Masalah kognitif yang disebabkan garam diyakini akan membuat tekanan darah menjadi tinggi.

Namun, dalam penelitian kali ini juga menemukan hal lain yang dapat memicu kerusakan otak.

Terlalu banyak mengonsumsi garam rupanya dapat menyebabkan radang pada otak. Namun, pada tikus yang diuji coba melakukan diet garam membuat hewan pengerat ini bertingkah sewajarnya.

 

3. Mendinginkan Suhu Bumi

Ilustrasi Garam
Ilustrasi Garam (iStockphoto)​

Pada tahun 2018, para ilmuwan di Planetary Science Institute mengusulkan untuk mengeringkan udara dengan menggunakan garam. Alasannya yaitu untuk mendinginkan Bumi.

Ketergantungan manusia pada bahan bakar fosil masih membuat suhu Bumi terus meningkat. Penelitian ini dilakukan dengan cara melepas garam ke troposfer.

Praktik ini dilakukan untuk manipulasi lingkungan dan mencegah perubahan iklim. Hal ini diklaim tidak berbahaya bagi manusia. Garam dapat mendinginkan Bumi tetapi bisa merusak lapisan troposfer dan stratosfer.

 

4. Penyebab Kematian Dini

Kolam garam
Ilustrasi kolam garam (Wikipedia/World Imaging)

Pada pertemuan World Nutrition 2012 di Brasil, para peneliti mengusulkan agar garam diatur oleh perusahaan atau pemerintah. Populasi overdosis natrium, penyebab utama kematian dini.

Tidak hanya beberapa ribu saja. Jutaan orang meninggal karena tekanan darah tinggi setiap tahun karena garam yang ditambahkan ke makanan. Padahal manusia hanya membutuhkan 350 miligram garam setiap hari untuk tetap hidup.

Rata-rata orang Amerika mengkonsumsi 3.500 miligram per hari. Sepotong roti yang dibeli di toko sudah menyumbang 250 miligram natrium. Satu kaleng sayuran mengandung sekitar 1.000 miligram.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya