Liputan6.com, Damaskus - Serangan bom bunuh diri menghantam Suriah selatan pada Rabu 25 Juli 2018 pagi waktu setempat, menewaskan setidaknya 27 orang. Demikian menurut laporan kantor berita pemerintah Suriah Sana'a News Agency.
Kantor berita itu menduga ISIS sebagai dalang di balik peristiwa tersebut.
Sana'a News Agency juga mengatakan, serangan Rabu 25 Juli 2018 pagi terjadi di sebuah kota di provinsi Sweida, Suriah selatan. Demikian seperti dikutip dari Associated Press (AP), Rabu (25/7/2018).
Advertisement
"Pasukan keamanan mengejar dan menewaskan dua penyerang lainnya sebelum mereka dapat meledakkan diri. Militan juga menyerang tiga desa di timur laut kota itu," Sana'a News Agency melaporkan, seperti dikutip dari BBC.
Baca Juga
Sementara itu, lembaga pemantau isu Suriah, Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris, menyebut laporan yang berbeda.
Syrian Observatory for Human Rights mengatakan bahwa serangan bom bunuh diri itu menewaskan 32 orang, termasuk para pelaku.
"Tiga bomber yang membawa sabuk berbahan peledak menargetkan kota di Sweida. Serangan bom lain terjadi di beberapa desa di utara dan timur Sweida," kata Syrian Observatory for Human Rights dalam sebuah pernyataan.
Belum diketahui pasti berapa banyak pelaku yang berpartisipasi dalam peristiwa itu.
Serangan yang tergolong langka di Sweida itu bertepatan dengan operasi militer pemerintah di Suriah selatan untuk memerangi kelompok yang berafiliasi dengan ISIS di Dataran Tinggi Golan.
Dataran Tinggi Golan juga merupakan lokasi konflik antara Suriah dan Israel.
Pasukan pemerintah Suriah sebelumnya telah merebut kembali wilayah yang dikuasai oleh para pemberontak di daerah perbatasan, dan sekarang memerangi gerilyawan di sana.
Â
Simak video pilihan berikut:
Israel Tembak Jatuh Jet Tempur Suriah
Sebelumnya, militer Israel dilaporkan menembak jatuh jet tempur Suriah, karena dituding melanggar wilayah udaranya pada Selasa, 24 Juli 2018.
Insiden itu terjadi ketika pasukan Suriah mencapai perbatasan Dataran Tinggi Golan untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir.
Dikutip dari Time.com pada Rabu 25 Juli 2018, militer Israel mengatakan telah memantau lan jet tempur Sukhoi milikk Suriah dari jauh. Mereka kemudian memutuskan untuk menembak jatuh, karena dinilai menembus wilayah udara Negeri Zionis sekitar dua kilometer.
Jet tempur tersebut ditembak jatuh oleh militer Israel menggunakan rudal jarak pendek Patriot, yang seketika membuatnya meledak di udara.
Pasukan Suriah disebut telah berperang melawan pemberontak dan ISIS di perbatasan dengan Israel dalam beberapa pekan terakhir.
Insiden tembak jatuh itu menandai pertama kalinya pasukan pemerintah Suriah mencapai wilayah perbatasan Dataran Tinggi Goulan yang diduduki Israel.
Selain itu, insiden tersebut juga menjadi tindakan tembak jatuh pertama terhadap jet tempur Suriah, yang dilakukan oleh militer Israel dalam empat tahun terakhir.
Advertisement