Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawanya kepada Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), setelah gempa berkekuatan 7.0 Skala Richter (SR) mengguncang pulau wisata terpopuler di Tanah Air, Lombok, Nusa Tenggara Timur.
Melansir kantor berita pemerintah Rusia, TASS, Selasa (7/8/2018), Orang Nomor Satu di Negeri Beruang Merah itu menuliskannya melalui telegram yang diunggah pada situs resmi Istana Kepresidenan, Kremlin.
"Terimalah ungkapan belasungkawa saya yang terdalam atas tragedi dan musibah besar yang disebabkan oleh gempa kuat di Pulau Lombok," kata telegram itu. "Saya meminta Anda (Jokowi) untuk menyampaikan simpati serta dukungan kepada keluarga dan teman-teman korban yang meninggal dan semoga semua yang terluka cepat pulih."
Advertisement
Baca Juga
Gempa Lombok terjadi pada Minggu, 5 Agustus 2018 pada pukul 18.46 WIB. Menurut laporan, lebih dari 90 orang meninggal dan lebih dari 200 orang terluka. Upaya pencarian masih terus dilakukan pihak berwenang. Otoritas telah mengevakuasi lebih dari 10.000 warga setempat dan juga wisatawan asing. Sedangkan lebih dari 130 gempa susulan tercatat pada hari Senin.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut pusat gempa berada pada kedalaman 15 km, 8.25 Lintang Selatan dan 116.49 Bujur Timur Laut atau 27 km Timur Laut Lombok Utara, NTB.
BMKG juga mengungkapkan, kekuatan gempa Lombok kali ini berpotensi memunculkan gelombang laut besar atau tsunami. Namun peringatan ini dicabut beberapa jam setelahnya.
Getaran gempa Lombok disebut terasa hingga pulau Bali, ujung timur pulau Jawa dan pesisir barat Pulau Sumbawa Besar. Sejumlah turis lokal dan mancanegara yang sedang berada di kota wisata itu panik, sebagian besar dari mereka langsung mencari perlindungan ke tempat yang relatif aman. Tak terkecuali para artis luar negeri dan beberapa pejabat dari negara sahabat.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Belasungkawa Presiden Singapura untuk Korban Gempa Lombok
Selain Putin, Presiden Singapura Halimah Yacob dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong juga mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait gempa Lombok. Surat tersebut disampaikan melalui Kementerian Luar Negeri Singapura.
Dalam surat itu, Halimah dan Hsien Loong menyampaikan belasungkawanya atas musibah yang melanda Lombok pada 5 Agustus 2018. Keduanya juga menyampaikan penawaran bantuan dari pemerintah Singapura untuk membantu para korban pascabencana, berdasarkan prioritas yang disebutkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Saya berduka mengetahui gempa yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada tanggal 5 Agustus 2018, yang menewaskan banyak orang tak bersalah dan menyebabkan kerusakan signifikan. Atas nama rakyat Singapura, saya menyampaikan belasungkawa sepenuh hati kepada keluarga-keluarga korban dan berharap mereka yang terluka cepat pulih," demikian pernyataan Presiden Halimah.
Sedangkan PM Hsien Loong menuliskan, "Atas nama pemerintah Singapura, saya menyampaikan belasungkawa dan simpati terdalam kepada pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap gempa bumi kedua di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada tanggal 5 Agustus 2018. Singapura menawarkan bantuan untuk mendukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Doa kami menyertai Indonesia dan rakyatnya yang menjalani masa sulit ini."
Apabila tawaran tersebut diterima oleh Presiden Jokowi, maka Indonesia akan menerima sumbangan sebesar US$ 100.000 sebagai dana awal, menyusul kemudian sumbangan publik yang diprakarsai oleh Singapore Red Cross (Palang Merah Singapura).
Advertisement