Jangan Digaruk, Ini 6 Jurus Jitu untuk Mengatasi Kulit Gatal

Iritasi pada kulit atau gatal-gatal dapat disebabkan oleh segala macam hal, berikut 6 cara mengatasinya.

oleh Afra Augesti diperbarui 14 Des 2024, 11:59 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2018, 20:40 WIB
ilustrasi kulit gatal (istockphoto)
ilustrasi kulit gatal (istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi orang-orang yang memiliki riwayat kulit sensitif, mereka pastinya akan menjaga diri sebaik mungkin agar kulitnya tidak iritasi atau gatal. Biasanya, mereka kerap menjaga pola makan, menghindari tumbuhan atau hewan tertentu, tidak memakai losion, hingga tidak mengonsumsi sembarang obat.

Para peneliti di Washington University School of Medicine di St Louis, Amerika Serikat, mengatakan bahwa penyebab gatal rupanya terkait dengan jumlah reseptor (penerima rangsangan pada kulit). Semakin sedikit reseptor, semakin besar kemungkinan sentuhan dari objek luar menyebabkan gatal.

"Gatal yang disebabkan oleh beberapa faktor menjadi lebih sering dialami saat kita menua. Ini sangat mengganggu bagi mereka yang memiliki kulit kering atau yang menderita gatal kronis," kata peneliti senior Hongzhen Hu dari Center for the Study of Itch, dikutip dari laman Washington University School of Medicine in St Louis, Jumat 4 Mei 2018.

Namun ternyata ada banyak cara untuk mengatasi gatal yang melanda tubuh. Umumnya, peneliti menyarankan agar tidak menggaruk bagian yang gatal tersebut.

Mengutip media Inggris, The Guardian, berikut 6 cara mengatasi gatal di badan kita.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

1. Jangan Gunakan Pelembab yang Mengandung Tabir Surya

Ilustrasi Losion Badan
Ilustrasi losion badan. (iStock)

Bahan kimia apa pun yang bersentuhan dengan kulit Anda dapat menyebabkan iritasi, terutama jika Anda sudah mengalami kerusakan kulit atau eksim. Beberapa tahun belakangan ini, tabir surya disebut menjadi "pelaku utama".

Tabir surya mengandung elemen --seperti zinc oxide atau titanium dioxide-- yang mampu menghalangi sinar UV atau bahan kimia berbahaya seperti benzophenone. Dua contoh elemen itu bisa mengurangi dampak buruk sinar UV yang dipancarkan Matahari.

Akan tetapi, kulit Anda bisa alergi terhadap salah satu jenis zat yang terkandung dalam losion.

Jika Anda mengalami ruam dan gatal di area yang telah dioleskan pelembab atau losion, berhenti menggunakan merek itu segera mungkin. Kemudian, minum antihistamin (sesuai petunjuk dokter) dan coba metode perlindungan kulit yang lain selain mengoleskan losion.

Setelah ruam mereda, Anda mungkin bisa mengoleskan losion yang dirancang untuk bayi. Sebagian besar di antaranya cenderung mengandung zat hypoallergenic atau tidak menyebabkan alergi.

2. Tidak Minum Obat Sembarangan

Suntikan dan obat (iStock)
Ilustrasi steroid. (iStockphoto)

Kulit gatal bisa saja disebabkan oleh reaksi alergi obat-obatan herbal atau obat yang dijual bebas. Ruam akan terasa gatal, merah dan tampak bernoda atau seperti bintik-bintik merah.

Kejadian ini bisa terjadi beberapa minggu setelah minum obat baru, namun akan menjadi lebih baik ketika Anda menghentikan penggunaannya dan sampaikan ke dokter Anda ketika Anda melakukan pemeriksaan di waktu mendatang.

Obat apa pun sebenarnya dapat menyebabkan reaksi alergi. Antihistamin (misalnya cetirizine), krim steroid dan pelembab mungkin dapat membantu meredakan rasa gatal.

3. Hentikan Konsumsi Makanan Tertentu

Buah kiwi (iStock)
Ilustrasi buah kiwi (iStockphoto)

Alergi makanan dapat menyebabkan ruam (gatal-gatal) yang hebat. Bisa saja Anda mendapatkan sensasi gatal di mulut, pembengkakan bibir dan dinding mulut. Terlebih, gatal mungkin disertai rasa sakit dan panas.

Buah-buahan berbulu, seperti kiwi, adalah alergen (penyebab alergi) yang umum. Reaksi alergi akan kian memburuk ketika Anda terus-terusan mengonsumsi makanan tersebut.

Minumlah antihistamin sesegera mungkin. Reaksi alergi yang parah (anafilaksis) jarang disebabkan oleh makanan, tetapi berpotensi mengancam jiwa. Siapa saja yang mengalami kesulitan bernapas atau tenggorokan terasa seperti dicekik, ini artinya tubuh Anda sedang bereaksi terhadap alergi dan harus menemui dokter segera mungkin.

4. Hindari Terpapar Cahaya Matahari Langsung

matahari
Ilustrasi matahari (iStockPhoto)

Beberapa obat membuat kulit sangat sensitif terhadap efek sinar matahari atau sinar ultraviolet. Obat-obatan jenis ini misalnya: tetrasiklin yang dikhususkan untuk jerawat, chlorothiazide untuk tekanan darah tinggi dan beberapa yang mengandung pemanis buatan.

Anda tidak mendapatkan ruam ketika pertama kali meminum obat tersebut, tetapi ruam akan muncul saat Anda terpapar cahaya Matahari. Kulit langsung memerah, seperti terbakar.

Alergi sinar matahari terkait dengan Polymorphous Light Eruption (PLE) atau paparan cahaya polimorf yang menyentuh kulit manusia. Bagi orang yang kulitnya sangat sensitif, tak lama setelah terkena sinar mentari, kulit orang tersebut akan berubah merah, gatal dan perih, terutama di sekitar dada dan lengan.

5. Jaga Suhu Tubuh

Pria Berkeringat Gerah
Ilustrasi Foto Pria Berkeringat (iStockphoto)

Biang keringat menyebabkan ruam yang gatal ketika Anda kepanasan. Biasanya ruam ini terjadi pada kepala, leher, atau anggota badan yang kerap terkena lipatan pakaian, seperti daerah pinggang karena ikat pinggang, pergelangaan kaki karena kaus kaki, dan lipatan ketiak.

Cara mengatasinya adalah dengan mendinginkan kulit dan meminum antihistamin. Jamur berkembangbiak dengan sempurna di tempat lembab dan panas, seperti misal di bawah payudara dan di daerah selangkangan. Akan semakin parah jika Anda penderita diabetes.

Usahakan area tubuh tersebut tetap dingin dan kering, jangan overwash sebab air dapat menghilangkan bakteri kulit "baik". Selain itu, oleskan krim antijamur seperti Canesten.

6. Tidak Bersinggungan dengan Tanaman Penyebab Gatal

Putri Charlotte dan Pangeran George Saat Main di Luar
Pangeran George dan Putri Charlotte berlarian di atas rumput saat menghadiri acara amal Maserati Royal Charity Polo Trophy untuk mendukung sang ayah, Pangeran William yang bertanding di Beaufort Polo Club, Gloucestershire, Minggu (10/6). (AP Photo)

Ruam dan gatal pada lengan atau kaki sering disebabkan karena adanya kontak dengan jenis tanaman tertentu seperti rumput, jelatang (Toxicodendron radicans) atau tanaman lainnya.

Tukang kebun, pejalan kaki, pemain golf, dan anak-anak bisa saja terdampak ketika bersinggungan dengan jenis tumbhan tersebut. Ini bukan karena alergi, tanaman itu memang bisa menyebabkan iritasi di kulit manusia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya