Menlu AS Mike Pompeo Akan ke Korea Utara, Bahas Isu Nuklir?

Menlu AS Mike Pompeo dikabarkan akan berkunjung ke Korea Utara untuk membahas nuklir dalam waktu mendatang.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 23 Agu 2018, 11:31 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2018, 11:31 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (AP PHOTO)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (AP PHOTO)

Liputan6.com, Seoul - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dikabarkan sedang bersiap untuk melakukan kunjungan keempat ke Pyongyang dalam waktu dekat, guna mengadakan perundingan nuklir dengan Korea Utara.

Perjalanan itu dapat menyebabkan Korea Utara memberi AS daftar yang menguraikan persenjataan dan fasilitas produksi bahan baku nuklirnya, menurut surat kabar Korea Selatan The Korea Times.

"Korea Utara berencana untuk menyerahkan daftar lokasi situs uji coba nuklir rahasianya serta informasi tentang hulu ledak nuklirnya ke Mike Pompeo ketika ia mengunjungi Pyongyang bulan ini," The Korea Times melaporkan, mengutip sumber yang anonim, seperti dilansir The Guardian, Kamis (23/8/2018).

The Korea Times juga mengabarkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan bertatap muka dengan Pompeo.

Menetapkan daftar komprehensif mengenai ukuran program nuklir dan lokasi uji coba telah lama menjadi tuntutan para perunding AS, dan akan mewakili konsesi yang signifikan dari Korea Utara --jika Pyongyang berkehendak untuk memberikannya-- dalam hal untuk mencapai denuklirisasi.

Sebagai imbalan, Pyongyang kemungkinan akan mencari pernyataan resmi dari AS tentang akhir dari Perang Korea 1950-53, yang dulu hanya berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai.

Itu juga akan memberikan perkembangan positif tersendiri bagi sang Menlu AS, yang selama ini bersikap skeptis atas rencana denuklirisasi Korea Utara. Awal bulan ini, Pompeo mengatakan bahwa Korea Utara belum memenuhi janjinya untuk denuklirisasi.

"Sejauh mereka berperilaku tidak konsisten dengan itu, mereka melanggar satu atau kedua resolusi Dewan Keamanan PBB, kita dapat melihat kita masih memiliki cara untuk mencapai hasil akhir yang kita cari," Pompeo mengatakan kepada wartawan menjelang forum keamanan di Malaysia awal Agustus lalu.

Sementara pembicaraan antara AS dan Korea Utara terhenti, Korea Selatan telah melangkah maju dengan upaya diplomatiknya sendiri. Reuni diadakan untuk keluarga yang terpisah di Korut-Korsel minggu ini, dan Kementerian Pertahanan Korsel sedang mempertimbangkan untuk menghapus Korea Utara sebagai "musuh" dalam laporan pertahanan nasional tahunan.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut:

IAEA: Korea Utara Masih Mengembangkan Nuklir

Kim Jong-un Saksikan Langsung Peluncuran Rudal Balistik
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un merayakan uji coba peluncuran rudal balistik Hwasong-12 di lokasi yang tidak diketahui pada foto yang dirilis Sabtu (16/9). Kim Jong-Un bersumpah akan menyempurnakan kekuatan nuklir negaranya. (KCNA/KNS via AP)

Laporan mengenai rencana kunjungan Menlu AS Mike Pompeo ke Korea Utara itu muncul setelah sebuah laporan baru yang dirilis pengawas nuklir PBB, mengungkapkan "keprihatinan serius" bahwa Pyongyang terus mengembangkan program nuklirnya.

Padahal, negara itu telah berkomitmen untuk melakukan denuklirisasi, sebuah janji yang diutarakan oleh pemimpin Korut Kim Jong-un dalam pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Singapura pada Juni lalu.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menulis dalam laporan yang diterbitkan Senin 20 Agustus bahwa Korea Utara masih melanjutkan konstruksi dan aktivitas, di beberapa lokasi di dalam dan di sekitar fasilitas penelitian dan pengembangan nuklir di Yongbyon Nuclear Scientific Research Center, 100 km utara Pyongyang. Demikian seperti dikutip dari CBS News, Kamis 23 Agustus 2018.

IAEA juga menyebut bahwa inspektur bersertifikasi internasional juga belum mendapat akses dari Pyongyang untuk meninjau atau mengumpulkan bukti-bukti terkait proses denuklirisasi di Korea Utara.

Badan itu, yang berbasis di Jenewa, mengatakan bahwa "kegiatan nuklir Korea Utara yang terus berlanjut merupakan pelanggaran jelas atas resolusi Dewan Keamanan PBB", dan "sangat menyesalkan" langkah Korut untuk terus mengembangkan nuklir.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya