Liputan6.com, Chongqing - Seorang wanita di China menyerang sopir bus akibat tempat pemberhentian yang dituju terlewat. Gara-gara ulahnya, kendaraan yang ditumpanginya mengalami kecelakaan, terjun ke Sungai Yangtze.
"Wanita itu digadang-gadang sebagai penyebab kecelakaan dramatis di China barat daya yang menewaskan seluruhnya, 15 orang yang ada di dalamnya," demikian menurut investigasi oleh pihak berwenang China, seperti dikutip dari CNN, Jumat (2/11/2018).
Baca Juga
Sebuah klip singkat berdurasi 10 detik dari kamera on-board yang dikeluarkan oleh polisi Chongqing menunjukkan, seorang penumpang wanita berteriak pada pengemudi pria yang tengah mengemudi. Insiden tersebut terjadi tak lama setelah pukul 10.00 waktu setempat pada 28 Oktober.
Advertisement
Wanita China berusia 48 tahun itu kemudian menyerang pengemudi dengan ponselnya, yang dilawan dengan dengan tangan kanan si sopir. Ketika dipukul lagi, sang pengemudi tiba-tiba membanting setir ke kiri, yang membuat bus meliuk-liuk dan menabrak pagar di sisi jembatan.
Terdengar suara jeritan sesaat sebelum video terputus.
Publikasi video klip itu mengakhiri misteri seputar penyebab tabrakan mematikan, yang membuat bus China No. 22 itu terjerembab di dasar Sungai Yangtze - perairan yang dalamnya lebih dari 70 meter (230 kaki).
Saksikan juga video berikut ini:
Rekaman CCTV Lain
Sementara itu, rekaman kamera dasbor dari mobil lain di dekatnya, yang dirilis sebelumnya, menunjukkan bus ke sisi jalan yang salah tanpa peringatan sebelum menabrak pagar Jembatan No-2 Yangtze Wanzhou dan terjun ke sungai.
Polisi kemudian mengatakan mereka akan menyatukan keterangan berdasarkan rekaman dari perekam on-board, yang ditemukan oleh penyelam, serta video pengawasan di sepanjang rute bus berdurasi 2.300 jam termasuk pernyataan dari sejumlah saksi.
Pihak berwenang kemudian menemukan bukti bahwa pengemudi berusia 42 tahun itu tak mengikuti prosedur keselamatan yang tepat, dan mengesampingkan setiap anomali terkait kondisi mentalnya. Sedangkan bus itu diketahui tak memiliki masalah mekanis.
Pernyataan itu menyimpulkan bahwa baik penumpang maupun pengemudi telah melanggar hukum karena sangat membahayakan keselamatan publik.
Bus itu ditarik keluar dari sungai tiga hari kemudian pada Rabu 31 Oktober, dan penyelam sejauh ini telah menemukan 13 jasad. Dua jenazah penumpang lainnya masih belum ditemukan.
Advertisement