Meluncur 50 Menit Tanpa Masinis, Kereta di Australia Digelincirkan dari Rel

Kereta ini perjalanan sejauh 92 km tanpa ada orang di dalamnya di wilayah pedalaman Pilbara, Australia Barat pada Senin 5 November 2018.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 06 Nov 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2018, 16:00 WIB
Kereta BHP yang meluncur tanpa pengemudi di Australia Barat.
Kereta BHP yang meluncur tanpa pengemudi di Australia Barat. (Dokumentasi BHP)

Liputan6.com, Pilbara - Sebuah kereta barang sengaja digelincirkan setelah meluncur melalui Australia Barat dengan kecepatan tinggi selama 50 menit tanpa pengemudi atau masinisnya.

Kereta 268-wagon, yang dimiliki oleh raksasa pertambangan BHP, melakukan perjalanan sejauh 92 km (57 mil) tanpa ada orang di dalamnya di wilayah pedalaman Pilbara pada Senin 5 November 2018.

Perusahaan itu mengatakan telah menggelincirkan kereta itu dari jarak jauh di Perth, Australia. Sejak itu operasinya terhenti.

BHP mengatakan insiden itu dimulai ketika pengemudi kereta turun untuk memeriksa gerbong.

"Ketika pengemudi berada di luar lokomotif, kereta mulai meluncur," kata Biro Keamanan Transportasi Australia (ATSB) dalam sebuah pernyataan.

"Tidak ada yang terluka ketika kereta pembawa bijih besi itu tergelincir pada pukul 05.30 waktu setempat (18:30 Minggu GMT)," jelas ATSB.

Saat ini pihak berwenang terkait tengah mulai melakukan penyelidikan.

BHP mengatakan kereta tersebut melakukan perjalanan dari tambang Newman ke pedalaman ke Port Hedland tanpa pengemudi.

Kereta itu tergelincir di dekat Turner, sekitar 120 km dari tujuannya, merusak kereta dan rel sepanjang 1,5 km.

Kereta di Australia itu diperkirakan berjalan pada kecepatan rata-rata 110 km / jam (68 mph).

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

Hal yang Sangat Memprihatinkan

Bendera Australia (iStockphoto via Google Images)
Bendera Australia (iStockphoto via Google Images)

BHP mengatakan kereta api itu telah melakukan perjalanan melalui wilayah yang jarang penduduknya. Di jalur perusahaan itu sendiri.

Premier Mark McGowan menggambarkan insiden itu sebagai hal yang sangat memprihatinkan.

"Saya yakin akan ada tinjauan penuh yang dilakukan oleh BHP, dan saya akan berkonsultasi tentang peran apa yang mungkin dimiliki negara dalam hal itu," katanya pada hari Selasa.

Penambang Anglo-Australia mengatakan kemungkinan akan memakan waktu seminggu untuk memulihkan operasi kereta tersebut.

Sebelumnya pada bulan Juli, perusahaan pesaing Rio Tinto mengatakan telah menjadi penambang pertama di dunia yang menyelesaikan perjalanan barang berat dengan teknologi kereta tanpa pengemudi baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya