Liputan6.com, Khartoum - Kecelakaan helikopter terjadi di negara bagian Gadarif di timur Sudan, Minggu 9 Desember 2018 siang. Setidaknya tujuh orang pejabat pemerintah setempat tewas dalam peristiwa tersebut.
Sejumlah orang dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis, lapor kantor berita pemerintah, SUNA, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Di antara yang tewas adalah Gubernur Al-Qadarif Mirghani Salih, bersama dengan kepala kepolisian setempat, menteri pertanian dan seorang perwakilan parlemen Sudan, demikian sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Senin (10/12/2018).
Advertisement
Baca Juga
Gubernur Mirghani Salih melakukan perjalanan dari kota Gadarif menuju Gallabat, Ashorooq TV melaporkan. Kedua kota berada di negara bagian Gadarif.
Sejumlah orang juga terluka dalam insiden itu. Saat kecelakaan terjadi, para pejabat sedang melakukan tinjauan keamanan provinsi.
Para saksi mengatakan helikopter itu terbakar setelah menabrak menara komunikasi, saat mencoba mendarat di sebuah ladang di Gadarif, yang terkenal dengan proyek peternakan dan agrikultur terbesar di Sudan.Â
"Api dan asap hitam tebal membumbung tinggi dari pesawat," kata salah seorang saksi, Adam Hassan, kepada kantor berita AFP.
Belum diketahui apa penyebab jelas kecelakaan tersebut. Televisi nasional negara itu bahkan sempat salah melaporkan tentang insiden terkait, yang menyebut armada pesawat telah jatuh, bukan helikopter.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Sering Mengalami Kecelakaan Udara
Sebagian besar armada militer dan sipil Sudan masih menggunakan produk aviasi Rusia yang berusia tua.
Negara itu juga telah mengalami serangkaian kecelakaan udara dalam beberapa tahun terakhir, di mana militer setempat sering menyalahkan masalah teknis dan cuaca buruk.
Pada Oktober lalu, delapan orang terluka ketika dua pesawat militer bertabrakan di landasan pacu di bandara Khartoum.
Beberapa pekan sebelumnya pada bulan September, dua pilot tewas ketika jet militer Sudan jatuh di dekat Omdurman, kota terbesar kedua setelah Khartoum, di tepi barat Sungai Nil.
Kecelakaan itu terjadi beberapa hari setelah helikopter militer jatuh dan terbakar saat mendarat di Darfur, meskipun tidak ada korban tewas ataupun luka.
Advertisement