Serangan Udara Militer AS Kembali Menewaskan 8 Militan Somalia

Militer AS pihaknya melancarkan serangan udara di Somalia, menewaskan sedikitnya delapan militan kelompok teroris Al-Shabaab.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 16 Des 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 16 Des 2018, 16:00 WIB
Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)
Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)

Liputan6.com, Mogadishu - Militer Amerika Serikat mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara pada Sabtu 15 Desember 2018 di Somalia, menewaskan sedikitnya delapan anggota kelompok teroris Al-Shabaab.

Warga sipil tidak menjadi korban dalam serangan udara di dekat Gandarhse, sebuah wilayah tepi pantai sebelah selatan Mogadishu itu, menurut Komando Afrika AS, seperti dikutip dari The New York Post, Minggu (16/12/2018).

Militer mengatakan serangan itu dilakukan dengan berkoordinasi erat dengan pemerintah Somalia untuk mengurangi pergerakan Al-Shabaab.

Sepanjang tahun ini, militer AS telah melancarkan sedikitnya 40 serangan udara terhadap kubu-kubu kuat Al-Shabaab di berbagai wilayah Somalia.

Juga pada Sabtu, di Kota Baidoa, kekacauan dan protes berlanjut untuk hari ketiga terkait penangkapan Mukhtar Robow, bekas wakil pemimpin Al-Shabaab, yang merupakan kandidat utama presiden dari negara bagian South West dalam pemilu mendatang, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia.

Robow ditangkap pada Kamis 13 Desember 2018 dan dipindah ke Mogadishu. Langkah itu membuat berang para pendukungnya, yang kemudian menyulut bentrok dengan polisi. Sedikitnya 12 orang tewas, termasuk seorang anggota parlemen.

Pihak berwenang mengatakan sedikitnya 200 warga sipil ditangkap menyusul bentrokan itu.

Al-Shabaab, sebuah affiliasi Al Qaeda, berupaya menggulingkan pemerintah Somalia dan mengubahnya menjadi negara Islam yang keras.

Serangan udara AS selama ini telah membunuh sejumlah pemimpin Al-Shabaab, termasuk mantan pemimpin kelompok itu, Ahmed Godane pada September 2014.

Kelompok Al-Shabaab dipaksa keluar dari Mogadishu pada Agustus 2011, menyusul serangan yang dipelopori oleh pasukan Uni Afrika (AU).

Meski begitu, Al-Shabaab masih memiliki kehadiran yang kuat di wilayah sekitar ibu kota.

Kota pelabuhan Harardere diketahui sempat dikuasai oleh Al-Shabaab pada medio 2009-2011, di mana bersamaan dengan meningkatnya aksi pembajakan di lepas pesisir Somalia.

 

Simak video pilihan berikut:

 

Serangan Udara AS di Somalia Dua Bulan Sebelumnya

Militan al-Shabab berlatih di Somalia (AP/Mohamed Sheikh)
Militan al-Shabab berlatih di Somalia (AP/Mohamed Sheikh)

Bulan lalu, militer Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan dua serangan udara di Somalia tengah pada Senin 19 November 2018. Serangan itu menewaskan sebanyak 37 orang anggota kelompok teroris Al-Shabaab.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Komando Militer AS untuk Kawasan Afrika (US Africa Command) pada Selasa 20 November memenggambarkan serangan itu sebagai operasi yang "direncanakan dan sengaja dilancarkan," demikian seperti dikutip dari CNN, Rabu 21 November 2018.

Serangan pertama berhasil menewaskan 27 militan dan yang kedua pada hari yang sama membunuh 10 lagi militan Al-Shabaab. Pernyataan itu mengatakan, serangan udara tidak menewaskan atau melukai penduduk sipil Somalia.

Sumber setempat mengatakan, serangan terjadi di sekitar Dabad Shil, sekitar 60 kilometer utara Harardhere, sebuah kota di wilayah Mudug.

Penduduk setempat mengatakan, serangan itu menarget kendaraan dan militan Al-Shabaab.

Sedangkan pada Oktober 2018, serangan udara lain AS di dekat Harardhere menewaskan sedikitnya 60 militan Al-Shabaab.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya