Liputan6.com, London - Aktivitas penerbangan kembali normal dari Bandara Heathrow di London, setelah terhenti pada Selasa 8Â Januari 2019 sore karena adanya drone atau pesawat tanpa awak yang terbang di kawasan itu.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (9/1/2019), penerbangan dari dan ke Heathrow, bandara Inggris yang paling sibuk itu, ditangguhkan setelah Bandara Gatwick dekat London ditutup hampir tiga hari karena adanya penerbangan drone gelap.
Advertisement
Baca Juga
Ini adalah gangguan penerbangan paling buruk yang disebabkan drone, yang membahayakan keselamatan pesawat terbang dan mengakibatkan pengalihan lebih dari 1.000 penerbangan yang mengangkut kira-kira 140 ribu penumpang.
Pejabat Bandara Heathrow, London mengatakan, sedang mempelajari berbagai pilihan untuk mencegah bahaya yang disebabkan penerbangan drone di bandara yang sibuk itu.
Sebelumnya, kepolisian Metropolitan London mengatakan mereka telah menerima laporan kehadiran drone di dekat area Heathrow sekitar sekitar pukul 17.05 waktu setempat, yang segera diselidiki bersama oleh otoritas bandara.
Pihak berwenang bandara mengonfirmasi sekitar satu jam kemudian bahwa landasan pacu dapat kembali digunakan. Situs web pelacak aviasi menunjukkan penerbangan pertama setelahnya berangkat pada pukul 18.11 waktu setempat.
Seorang saksi mata mengatakan terjadi penumpukan antrean pesawat yang menunggu izin lepas landas, ketika polisi dan otoritas bandara melakukan penyisiran terhadap keberadaan drone.
Jadwal penerbangan kembali normal pada Rabu 9 Januari pagi waktu setempat.Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Insiden di Bandara Internasional Gatwick
Sebelumnya, bandara tersibuk kedua di Inggris, Gatwick, sempat terganggu operasionalnya ketika drone terlihat selama tiga hari berturut-turut pada Desember lalu. Hal itu menyebabkan sekitar 1.000 penerbanagn dibatalkan atau dialihkan, serta lebih dari 140.000 penumpang terdampak.
Insiden drone di Bandara Internasional Gatwick memicu kerentanan baru yang menyita perhatian pasukan keamanan, maskapai penerbangan dan operator bandara di seluruh dunia.
Tentara Inggris terpaksa menggunakan teknologi militer untuk menjaga daerah sekitar Gatwick, meyakinkan bandara bahwa itu cukup aman untuk terbang.
Menteri Transportasi Inggris Chris Grayling mengatakan pada hari Selasa, bahwa militer sedang bersiap untuk menggunakan peralatan yang sama di Heathrow.
"Kami melakukan kontak dengan Bandara Heathrow mengenai penampakan drone," katanya.
"Saya sudah berbicara dengan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertahanan, serta militer, tentang persiapan untuk mengerahkan peralatan keamanan tingkat tinggi di Heathrow, jika itu diperlukan," lanjut Menteri Grayling.
Bandara Gatwick dan Heathrow menanggapi ancaman drone dengan memesan pemasangan teknologi pertahanan militer untuk gangguan minor.
Advertisement