Liputan6.com, Melbourne - Polisi Australia dikabarkan telah berhasil menangkap seorang pria, yang diduga kuat sebagai pelaku pengiriman 38 paket mencurigakan ke sejumlah kedutaan besar dan konsulat negara-negara sahabat di Canberra, Melbourne dan Sydney.
Petugas anti teror langsung diterjukan ke seluruh konsulat terdampak pada Rabu 9 Januari, setelah muncul beberapa laporan secara bersamaan tentang kiriman paket mencurigakan.
Dikutip dari BBC pada Kamis (10/1/2019), beberapa paket menyertakan lapisan asbes yang bisa memicu racun jika terhirup.
Advertisement
Baca Juga
Isi paket masih diidentifikasi, dan sejauh ini, belum ada laporan tentang kerusakan ataupun gangguan kesehatan pada staf konsulat.
Polisi Federal Australia (AFP) menyebutkan bahwa tersangka adalah seorang pria 48 tahun pemilik status kewarganegaraan Negeri Kanguru, namun tidak disebutkan detail lainnya.
Saat ini, pihak berwenang memastikan tidak ada ancaman berkelanjutan bagi publik terkait insiden pengiriman paket misterius itu.
Tersangka dituduh mengirim paket berbahaya via layanan pos, di mana pelanggaran itu bisa membuatnya terancam hukuman penjara maksimum 10 tahun.
Laporan pihak berwenang mengatakan bahwa paket berbahaya itu telah dikirim ke beberapa kantor diplomatik negara sahabat di Australia, seperti Inggris, Amerika Serikat, Swiss, Pakistan, India, Yunani, Korea Selatan, Selandia Baru, Italia, Spanyol, dan Prancis.
Simak video pilihan berikut:
Pengujian Forensik Segera Dilakukan
Paket-paket itu diyakini memuat zat tak dikenal yang bersumber dari rumah pria itu di Shepparton, sekitar 200 kilometer utara Melbourne, kata polisi.
"Pengujian forensik akan dilakukan pada paket-paket itu untuk menentukan komposisi tepat dari bahan di dalamnya," kata AFP dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
Sementara itu, pada Selasa 7 Januari, pemerintah Australia sebelumnya mengeluarkan peringatan kepada misi asing di negara itu tentang ancaman paket mencurigakan, di mana tiag paket serupa telah ditemukan sehari sebelumnya.
"Peringatan itu berisi imbauan bagi misi asing untuk menangani surat sesuai dengan protokol dan instruksi pemerintah mereka sendiri," kata Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, melalui sebuah pernyataan.
Pria yang ditangkap itu akan menjalani sidang pengadilan perdananya di Kota Melbourne, negara bagian Victoria, pada Kamis ini.
Advertisement