Bertemu Paus Fransiskus, Ulama Arab Serukan Kerukunan Umat Beragama di Timur Tengah

Dalam pertemuannya dengan Paus Fransiskus, ulama tertinggi Arab serukan kerukunan antar umat beragama di Timur Tengah.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 05 Feb 2019, 05:36 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2019, 05:36 WIB
Pertama Kali, Paus Fransiskus Kunjungi Uni Emirat Arab
Paus Fransiskus tersenyum saat tiba di bandara Internasional Abu Dhabi di Uni Emirat Arab (3/2). Kunjungan ini menjadi momen bersejarah karena menjadi kunjungan pertama Paus Fransiskus di Jazirah Arab. (AP Photo/Andrew Medichini)

Liputan6.com, Abu Dhabi - Para pimpinan tertinggi Islam Sunni mendesak umat muslim Timur Tengah untuk "merangkul" orang-orang kristiani setempat.

Sheikh Ahmed al-Tayeb, imam besar al-Azhar di Mesir, mengatakan dalam pertemuan antaragama di Abu Dhabi yang dihadiri oleh Paus Fransiskus, bahwa umat kristiani adalah "sahabat kami".

Dia juga meminta umat Islam di Barat untuk berintegrasi ke dalam komunitas mereka sambil mempertahankan identitas mereka, demikian sebagaimana dikutip dari BBC pada Selasa (5/2/2019).

Dalam pidatonya, Paus Fransiskus menyerukan penghentian perang di Timur Tengah.

Kepala Gereja Katolik Roma, yang melakukan kunjungan resmi pertamanya ke semenanjung Arab, mengatakan "konsekuensi yang ditakdirkan" dari kekerasan dapat dilihat di Yaman, Suriah, Irak dan Libya.

Uni Emirat Arab adalah bagian dari koalisi yang dipimpin Arab Saudi, yang intervensi dalam konflik di Yaman ikut memicu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Syekh Ahmed dan Paus Fransiskus berbicara di depan sekelompok perwakilan agama di Komplek Memorial Pendiri Abu Dhabi pada Senin malam, setelah sebelumnya menandatangani "Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama".

Dokumen itu menyerukan para pemimpin dunia untuk bekerja bersama dalam "menyebarkan budaya toleransi", dan "mengintervensi pada kesempatan paling awal untuk menghentikan penumpahan darah tak berdosa, serta mengakhiri perang, konflik, kerusakan lingkungan, kemunduran moral dan budaya dunia saat ini".

Selain itu, dokumen terkait juga mencakup kecaman keras terhadap mereka yang menggunakan nama Tuhan untuk membenarkan kekerasan.

"Tuhan, Yang Maha Kuasa, tidak perlu dibela oleh siapa pun dan tidak ingin nama-Nya digunakan untuk meneror orang," kata Paus.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Serukan Perdamaian

Pertama Kali, Paus Fransiskus Kunjungi Uni Emirat Arab
Paus Fransiskus disambut Putra Mahkota Mohamad bin Zayed Al-Nahyan di bandara Internasional Abu Dhabi di Uni Emirat Arab (3/2). Paus akan melakukan pertemuan lintas agama dengan ulama Islam, pemimpin Kristen, dan Yahudi. (AP Photo/Andrew Medichini)

Sementara itu, Syekh Ahmed menyampaikan pidato yang ditujukan kepada rekan-rekan muslim di wilayah Timur Tengah.

"Pesan saya kepada Anda adalah: 'Rangkullah saudara-saudari Kristen Anda. Mereka adalah sahabat di negara bagian. Mereka dekat dengan kami. Ada ikatan khusus di antara kami,'" katanya.

Dia kemudian beralih ke orang Kristen Timur Tengah dan berkata: "Saya lebih suka Anda tidak menggunakan istilah 'minoritas'.

"Anda bukan minoritas. Anda adalah warga negara dalam segala hal. Mari kita kesampingkan istilah itu. Kamu adalah warga negara dengan hak penuh. Ikatan kita mewakili batu yang bisa dipatahkan semua plot yang mencoba memecah kita."

Imam itu juga meminta umat Islam di Barat untuk mengintegrasikan diri mereka ke dalam komunitas mereka, sambil mempertahankan identitas mereka dan menghormati hukum setempat.

"Jika Anda memiliki masalah mengenai agama Anda di negara-negara tempat Anda berada, Anda perlu berbicara dengan para pemimpin agama Anda dan menyelesaikannya dengan cara itu."

Pada Selasa pagi, Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri misa luar ruangan untuk sekitar 135.000 orang di stadion Zayed Sports City di Abu Dhabi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya