Liputan6.com, Beira - Orang-orang yang tinggal di salah satu kota terbesar di Mozambik terputus aliran listrik setelah terjangan badai besar.
Siklon Idai, yang membawa hujan lebat dan angin kencang berkekuatan hingga 177 km / jam (106 mph), mendarat di kota Pelabuhan Beira pada Kamis 14 Maret 2019 malam waktu setempat.
500.000 penduduk di salah satu kota besar Mozambik itu sekarang hidup gelap gulita tanpa listrik, saluran komunikasi pun terputus, kata National Institute of Disaster Management (INGC) seperti dikutip dari BBC, Sabtu (16/3/2019).
Advertisement
Siklon itu sekarang telah bergerak ke barat menuju Zimbabwe.
#IDAI #cyclone damages after making landfall this evening | power cuts reported in #Beira #Mozambique @CopernicusEMS @eu_echo pic.twitter.com/YK14M9fFBi
— Anouk Delafortrie (@ECHO_CESAfrica) March 14, 2019
Siklon ini terjadi setelah satu pekan terjadi badai dan hujan lebat di Mozambik dan Malawi, yang telah menewaskan lebih dari 100 orang dan menghancurkan ribuan rumah.
Presiden Filipe Nyusi mengatakan pemerintahnya "melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa situasi kembali normal di semua bidang".
Beira adalah kota terbesar keempat di Mozambik dan pelabuhannya terletak di muara sungai Pungwe, yang membentang ke Zimbabwe.
Seberapa buruk kerusakannya?
Gambar yang diposting di media sosial menunjukkan kerusakan signifikan pada kota besar Mozambik, Beira, dengan banyak atap bangunan terbang dan pohon-pohon tumbang.
"Rumah-rumah dan pohon-pohon hancur serta tiang-tiang roboh," kata INGC kepada AFP.
Lima orang terluka, menurut media setempat. Satu stasiun televisi lokal, STV, melaporkan bahwa seorang anak berusia 3 tahun tewas tertimpa puing-puing yang jatuh di Manica.
Kota pesisir Chinde, 400 km (250 mil) timur laut Beira juga dilanda bencana, kata INGC. Desa-desa terdekat telah terputus dari daratan oleh gelombang pasang setinggi dua meter.
Wartawan BBC Jose Tembe di ibu kota, Maputo, mengatakan badai itu sekarang berpusat di Provinsi Manica, yang berbatasan dengan Zimbabwe.
"Dua puluh ton biskuit akan tiba di negara itu segera untuk bantuan segera ke masyarakat yang terdampar, dengan perahu dan helikopter," kata Michael Milton dari Program Pangan Dunia PBB.
Saksikan juga video berikut ini:
Penerbangan Dibatalkan
Semua penerbangan domestik dibatalkan pada hari Kamis karena Mozambik bersiap menghadapi badai.
Mozambik telah dilanda siklon parah di masa lalu, termasuk Eline pada tahun 2000, ketika 350 orang meninggal dan 650.000 orang mengungsi di wilayah yang lebih luas.
Beira sering dilanda badai terburuk dan bekerja keras untuk membatasi dampak kenaikan air yang disebabkan oleh perubahan iklim melalui serangkaian proyek infrastruktur.
Fasilitas Global untuk Pengurangan dan Pemulihan Bencana, sebuah kelompok yang terkait dengan Bank Dunia dan PBB, mengatakan Mozambik adalah negara paling berisiko ketiga di Afrika dalam hal cuaca ekstrem.
Advertisement