Konflik Kian Memanas, Pakistan Tembak Dua Jet Tempur India

Pakistan mengaku telah menembak dua jet tempur India di teritori udaranya, serta menangkap seorang pilot pada Rabu 27 Februari 2019.

oleh Siti Khotimah diperbarui 27 Feb 2019, 15:03 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2019, 15:03 WIB
Masyarakat India Melakukan Aksi Anti-Pakistan, Menyusul Serangan Teror yang Menewaskan 40 Personil (AFP Photo)
Masyarakat India Melakukan Aksi Anti-Pakistan, Menyusul Serangan Teror yang Menewaskan 40 Personil (AFP Photo)

Liputan6.com, Islamabad - Juru bicara militer Pakistan mengonfirmasi pada Rabu, 27 Februari 2019 telah menembak jatuh dua pesawat tempur India yang melintas di dalam wilayah udaranya. Selain itu, Islamabad juga mengaku telah menangkap seorang pilot saat ketegangan meningkat menyusul serangan bom India satu hari sebelumnya.

"Hari ini, Angkatan udara Pakistan melakukan penyerangan di Garis Kontrol dari dalam wilayah udara Pakistan," kata Kementerian Luar Negeri pakistan, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (27/2/2019).

Hal itu dikonfirmasi oleh laporan dari Mayor Jenderal Asif Ghafoor, menyatakan bahwa jet-jet India telah memasuki wilayah kedaulatan Pakisan.

"Menanggapi serangan militer udara Pakistan (Pakistan Air Force/PAF) pagi ini sebagaimana dirilis oleh MoFA, Angkatan Udara India (Indian Air Force/IAF) melewati Garis Depan (Line of Control/LOC). PAF menembak jatuh dua pesawat India di dalam wilayah Pakistan. Salah satu unit jatuh di Azad Jammu and Kashmir, sementara yang lain jatuh di dalam wilayah Kashmir yang dikuasai India (Indian Occupied Kashmir/IOK). Satu pilot India ditangkap oleh pasukan (angkatan) darat di wilayah tersebut," kata Ghafoor melalui akun Twitter pribadinya.

Sementara itu, pada waktu yang sama, Rabu 27 Februari 2019, sebuah pesawat Angkatan Udara India jatuh di Kashmir. Dalam tragedi tersebut dua pilot serta seorang warga sipil tewas. Masih belum diketahui apakah pesawat tersebut ditembak jatuh atau memiliki kendala teknis.

Saat ini, empat bandara di bagian utara India telah ditutup, termasuk bandara di Kashmir yang dikelola India. Hal itu menanggapi peringatan serangan balasan oleh Pakistan.

Peringatan serangan balasan disampaikan oleh otoritas pakistan pada Selasa, 26 Februari 2019. Disebutkan bahwa Islamabad hendak "menanggapi agresi India", menyusul serangan udara yang dilakukan India. Dalam serangan itu, India mengklaim pesawat tempurnya telah menewaskan "sejumlah besar pejuang" di sebuah kamp pelatihan pemberontak.

 

Simak pula video pilihan berikut:

Pakistan Dianggap Melancarkan Serangan Udara Pertama di Perbatasan Kashmir

Ilustrasi India dan Pakistan
Ilustrasi India dan Pakistan (AFP)

Sementara itu, satu hari sebelumnya, seorang menteri India mengatakan bahwa jet angkatan udara Pakistan menyerang "kamp-kamp teror" di seberang garis gencatan senjata di Kashmir.

Ini merupakan pengeboman udara pertama di wilayah perbatasan yang disengketakan sejak kedua negara berperang pada 1971.

Operasi dini hari, yang oleh Pakistan dikatakan tidak menimbulkan korban atau kerusakan, terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian.

Sebelumnya, serangan besar lain oleh Pakistan terjadi pada awal bulan ini, yang menyasar konvoi paramiliter di wilayah perbatasan India, sehingga menewaskan sedikitnya 40 personel keamanan.

"Angkatan Udara melakukan serangan udara pagi hari ini di kamp-kamp teror di seluruh LoC (Line of Control) dan benar-benar menghancurkannya," kata menteri negara pertanian India, Gajendra Singh Shekhawat, melalui unggahan di Twitter.

Militer India dan para menteri negara belum secara resmi berkomentar, tetapi sebuah sumber mengatakan kepada kantor berita Asian News International, bahwa 12 jet tempur negara itu telah menyerang balik ke wilayah Pakistan, dan menghancurkan sebuah kamp pelatihan militan.

Serangan itu terjadi sekitar pukul 03.30 pagi waktu setempat, klaim kantor berita tersebut.

Sementara itu, raungan pesawat militer disebut sempat terdengar cukup lama di Srinagar, ibukota Kashmir yang dikuasai India, pada dini hari Selasa pagi.

Ada peningkatan pasukan besar di wilayah ini dalam beberapa hari terakhir, di mana dokter telah diimbau untuk membatalkan cuti dan menimbun obat-obatan.

Lebih dari 300 aktivis separatis telah ditahan dalam beberapa hari terakhir, memicu desas-desus bahwa pemerintah India sedang bersiap untuk menanggapi Pakistan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya