Penemuan Mengejutkan dari Penyelaman Palung Terdalam di Dunia: Sampah Plastik

Seorang pria asal Amerika menyelami palung terdalam di dunia, lalu benda mengejutkan berupa sampah plastik ini ditemukan olehnya.

oleh Afra Augesti diperbarui 15 Mei 2019, 16:07 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2019, 16:07 WIB
Selain Monster Raksasa, Ini 5 Misteri Laut Dalam yang Tersembunyi
Ilustrasi laut dalam (pixabay.com)

Liputan6.com, Samudra Pasifik - Seorang penjelajah Amerika bernama Victor Vescovo melakukan penyelaman laut dengan kapal selam di palung terdalam di dunia: Palung Mariana, Samudra Pasifik.

Hal yang mengejutkan ialah, ketika berada di sana, ia melaporkan telah menemukan sampah plastik berserakan di dasar laut sejauh 6,8 mil atau 10.943,5 meter.

Pensiunan perwira marinir itu juga mendapati sejumlah spesies baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya, termasuk antropoda yang mirip udang dan "babi laut" tembus cahaya, selama empat jam menelusuri dasar laut.

Dia juga melihat sampah buatan manusia, termasuk kantong plastik, pembungkus permen dan benda logam, di tempat yang belum pernah terjamah oleh manusia.

"Sangat mengecewakan ketika melihat pencemaran akibat ulah manusia ini, dari titik terdalam di lautan," kata Vescovo yang berusia 53 tahun, dikutip dari The Independent, Rabu (15/5/2019).

Menurut PBB, limbah plastik telah mencapai proporsi epidemi di lautan dunia, dengan jumlah sekitar 100 juta ton yang dibuang ke laut.

Sebelumnya, para ilmuwan telah menemukan banyak sekali mikro plastik di perut mamalia laut yang tinggal di laut dalam, seperti paus.

Vescovo berharap penemuannya di Palung Mariana akan meningkatkan kesadaran masyarakat internasional tentang pembuangan sampah yang benar dan menekan pemerintah untuk memperkuat atau menegakkan peraturan terkait pengelolaan plastik.

Manusia Ketiga yang Menyelam

Ilustrasi dasar laut
Ilustrasi dasar laut (iStock)

Vescovo, seorang investor saham swasta yang berbasis di Dallas, telah melakukan empat kali penyelaman di Palung Mariana menggunakan kapal selam pribadinya --yang bernilai 48 juta pound sterling: DSV Limiting Factor-- selama tiga minggu terakhir. Dia memiliki sampel biologis dan batuan dari dasar laut.

Ekspedisi terakhirnya dilaksanakan pada tahun 1960, namun penyelaman dilakukan 16 meter lebih dangkal dari yang sekarang.

Sementara itu, Vescovo merupakan manusia ketiga yang menyelam ke area terdalam dari Palung Mariana, yang dikenal sebagai Challenger Deep.

Sutradara film asal Kanada, James Cameron, adalah orang yang terakhir berkunjung ke daerah tersebut, yaitu pada 2012 dengan kapal selamnya, yang mencapai kedalaman 10,908 meter.

Ekspedisi perdana ke Challenger Deep dilakukan oleh Angkatan Laut AS, yang mencapai kedalaman 10.912 meter pada tahun 1960.

Peringatan dari Petualang Senior

Ilustrasi sampah plastik
Ilustrasi sampah plastik. (Foto: pexels.com)

Berita tentang penemuan Vescovo mencuat ke publik ketika Sir David Attenborough (salah satu penyiar dan pecinta alam paling senior di dunia. Ia menjadi terkenal berkat salah satu penayangannya tentang dokumenter satwa, kariernya yang dihormati dan dukungan programmer sejarah alam Britania Raya yang berlangsung lebih dari 50 tahun) memperingatkan tentang "bencana yang sedang berlangsung" ketika kita mengabaikan bahaya yang terungkap di lautan Bumi.

Pakar margasatwa mengatakan, plastik di laut adalah permasalahan global yang menuntut tanggapan pada skala internasional.

Menulis di surat kabar i, Sir David menyebut ini adalah waktu yang tepat bagi para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan terhadap polusi plastik.

"Saya telah melihat sendiri dampak pencemaran plastik pada beberapa spesies dan tempat-tempat alami paling berharga di planet kita --sebuah bencana yang sudah berlangsung sangat lama," tulisnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya