Liputan6.com, Riyadh - Wafatnya Mohammed Morsi memicu kesedihan banyak pihak. Sejumlah pemimpin dunia dan tokoh-tokoh terkemuka bereaksi atas kematian mendadak presiden sipil pertama Mesir yang terpilih secara demokratis.
Berikut ini reaksi dunia terhadap kematian Mohammed Morsi, yang meninggal dalam sidang pengadilan pada Senin 17 Juni 2019 waktu setempat seperti dikutip dari TRTWorld dan sejumlah agensi, Selasa (18/6/2019):
Turki
Advertisement
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan belasungkawa. Erdogan, yang memiliki hubungan dekat dengan Morsi berkata, "Semoga Allah mengampuni saudara kita, martir kita, Morsi."
Pakistan
Mengekspresikan duka dan kesedihan karena Mohamed Morsi yang meninggal syahid, Jamat e Islami, partai religius utama negara itu, mengatakan dunia Muslim telah kehilangan seorang pahlawan sejati.
Dalam sebuah pernyataan, ketua Senator JI Siraj-ul-Haq mengatakan pada hari Senin bahwa Dr. Morsi telah menolak untuk tunduk pada kediktatoran, dan menarik dukungan untuk perjuangan kemerdekaan Palestina -- yang merupakan satu-satunya kejahatannya.
"Dr. Morsi berdiri tegak di hadapan semua tekanan yang bertujuan memaksanya untuk menarik perjuangannya untuk hak-hak dasar rakyat Mesir dan dukungannya kepada Palestina," kata Haq menambahkan, "rezim diktatorial gagal mematahkan kegelisahannya. "
JI Siraj-ul-Haq kemudian mengumumkan bahwa partai itu akan mengadakan salat jenazah in absentia untuk Dr. Morsi di seluruh Pakistan pada hari Selasa.
"Memang - berita sedih. Harapan apa yang ada dan betapa tragisnya semua ini berakhir. RIP," ujar Menteri Hak Asasi Manusia Pakistan, Shireen Mazari di Twitter.
Ahsan Iqbal, pemimpin partai oposisi utama Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) yang juga mantan menteri dalam negeri, mengatakan Morsi akan dikenang.
First democratically elected President of Egypt Mohammad Morsi will be remembered in history for his courage and dignity in the captivity. May Allah Bless his soul Ameen! https://t.co/DNzpalKsIx
— Ahsan Iqbal (@betterpakistan) June 17, 2019
Maryam Nawaz Sharif, putri mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif dan wakil presiden PML-N yang dipenjara, mengungkapkan sentimen serupa.
Egypt’s 1st democratically elected President, charged with ‘espionage’, ’leaking state secrets’& ’insulting the judiciary’. Charges every elected representative faces before being thrown out. It is how you’re remembered & honoured by history& posterity that matters. You win. RIP. https://t.co/DQNcO5VPRI
— Maryam Nawaz Sharif (@MaryamNSharif) June 17, 2019
Gubernur Provinsi Punjab, juga turut berduka atas meninggalnya Mohammed Morsi.
I am deeply saddened at death of former Egyptian President Mohammad Mursi. He was not granted right to fair trial & faced political victimisation by military regime. International community, especially Islamic world, must raise voice against it.
— Mohammad Sarwar (@ChMSarwar) June 17, 2019
"Saya sangat sedih atas kematian mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi. Dia tidak diberikan hak atas pengadilan yang adil dan menghadapi viktimisasi politik oleh rezim militer. Komunitas internasional, terutama dunia Islam, harus bersuara menentangnya," tegas Gubernur Provinsi Punjab Mohammad Sarwar di Twitter.
Saksikan Juga Video Berikut Ini:
Ikhwanul Muslimin
Mohammed Sudan, anggota terkemuka Ikhwanul Muslimin di London, menggambarkan kematian Morsi sebagai "pembunuhan berencana." Ia mengatakan bahwa mantan presiden itu dilarang menerima obat atau kunjungan dan hanya ada sedikit informasi tentang kondisi kesehatannya.
Dia menambahkan, "Saya menyampaikan belasungkawa kepada semua saudara lelaki saya yang berjalan sejalan dengannya. Saya menyampaikan belasungkawa kepada orang-orang Mesir."
Freedom and Justice, lengan politik Ikhwanul Muslimin, mengatakan dalam sebuah pernyataan di halaman Faceboo bahwa kondisi penjara menyebabkan kematian Morsi yang mereka sebut "pembunuhan."
"Dia dipenjara di satu kamar tanpa siapa pun. Tidak ada yang bisa menghubunginya, tidak ada yang bisa mengetahui keadaannya," kata pemimpin senior Ikhwanul Muslimin Ashraf Abdel Ghaffar kepada TRT World.
Hamas
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas juga turut berduka atas kematian Morsi dan memuji upayanya "dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina."
Human Rights Watch
Direktur Timur Tengah dari Human Rights Watch, Sarah Leah Whitson mengatakan kematian Morsi "mengerikan tetapi sepenuhnya dapat diprediksi" mengingat pemerintah gagal memberinya perawatan medis yang memadai, pun demikian soal kunjungan keluarga yang jauh lebih sedikit.
Amr Magdi, seorang peneliti Timur Tengah di Human Rights Watch mengatakan dia tidak terkejut bahwa Morsi meninggal dalam tahanan. Ia mengatakan kematiannya "harus membawa perhatian pada keadaan ribuan tahanan di penjara-penjara Mesir."
"Kami percaya bahwa isolasi dan perlakuan buruk terhadap Presiden Morsi mungkin sebenarnya sama dengan penyiksaan menurut konvensi PBB yang menentang penyiksaan," tutur Magi.
Whether ppl supported or opposed #Morsy, here are the facts: 1- He was kept in isolation for 6 years. Treatment amounts to torture according to international law.2- He was deprived from sufficient medical treatment.3- He was not offered a fair trial in any of his charges. pic.twitter.com/Q22cmiwaSj
— Amr Magdi (@ganobi) June 17, 2019
Advertisement
PBB
Melalui Juru bicaranya, Dujarric, PBB menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Mohammed Morsi dan para pendukungnya.
Qatar
Emir Qatar, Tamim bin Hamad al Thani juga turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Morsi dan rakyat Mesir. Ia juga menyatakan "kesedihan mendalam" atas kematiannya.
One could argue #MohamedMorsi was not fit to be pres.of #Egypt,that he was not a true democrat & w/known prejudices; but he was first civilian democratically elected in Egypt’s history.Not as brutal as those preceded him or the monstrosity that toppled him.https://t.co/ZxeZFoQebW
— Hisham Melhem (@hisham_melhem) June 17, 2019
Yusuf al Qaradawi
Sementara cendekiawan Muslim terkemuka Yusuf al Qaradawi mengatakan Morsi sangat menderita saat "mendekam" di balik jeruji penjara.
Ali al Qaradaghi
Cendekiawan Muslim lainnya, Ali al Qaradaghi mengatakan Morsi "dibunuh perlahan."
Morsi “had just addressed the court…warning that he had ‘many secrets’ he could reveal…A few minutes afterward, he collapsed.”https://t.co/H38kwYZM5m
— ian bremmer (@ianbremmer) June 17, 2019
Partai Ennahdha Tunisia
Partai Ennahda Tunisia juga turut berduka atas meninggalnya Morsi, dan berharap kematiannya yang menyakitkan mengakhiri penderitaan ribuan tahanan politik di Mesir.
Amnesty International
Sementara itu Amnesty International menyerukan penyelidikan Mesir yang adil, transparan dan komprehensif terhadap kematian Morsi.
Magdalena Mughrabi selaku wakil direktur untuk Timur Tengah di Amnesty International, mengatakan kematian Morsi "menimbulkan pertanyaan serius tentang perlakuannya dalam tahanan."
Dia menyerukan pihak berwenang Mesir untuk memerintahkan "penyelidikan yang tidak memihak, menyeluruh dan transparan tentang kematian Morsi, serta kondisi penahanannya dan kemampuannya untuk mengakses perawatan medis."