Liputan6.com, Tunis - Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi meninggal dunia pada Kamis 25 Juli 2019 waktu setempat. Ia mengembuskan napas terakhir di usia 92 tahun.
Sebelum wafat, presiden tertua di dunia ini sempat dirawat di rumah sakit pada Rabu 24 Juli. Namun, para pejabat Tunisia tidak mengungkap alasan Essebsi mendapat perawatan tersebut.
Berikut ini 8 fakta di balik sosok presiden Tunisia, dikutip dari The Guardian dan sejumlah sumber, Jumat (26/7/2019):
Advertisement
1. Pemimpin Negara Tertua di Dunia
Menurut AFP, Beji Caid Essebsi adalah kepala negara tertua setelah Ratu Inggris Elizabeth II. Ia berkuasa pada tahun 2014, tiga tahun setelah pemberontakan Arab Spring menggulingkan penguasa lalim Zine El Abidine Ben Ali dan memicu pemberontakan di beberapa negara Arab.
2. Presiden Tunisia Modern Pertama
Beji Caid Essebsi adalah presiden Tunisia modern pertama yang dipilih secara demokratis. Ia memenangkan pemilihan presiden pertama setelah Revolusi Tunisia.
Dia memainkan peran penting dalam membantu memastikan bahwa lebih dari negara Arab lainnya, negara Afrika utara mempertahankan banyak keuntungan penting dari gerakan Arab Spring.
Dalam menggulingkan diktator mereka yang sudah lama berdiri, Zine El Abidine Ben Ali, pada 2011, rakyat Tunisia memimpin pawai tak terbendung menuju akuntabilitas demokratis di seluruh wilayah.
Kehancuran Ben Ali segera diikuti oleh Hosni Mubarak di Mesir dan akhirnya Muammar Gaddafi di Libya. Bahkan Bashar al-Assad di Suriah pada awalnya menghadapi reaksi pro-demokrasi. Tetapi ketika harapan untuk transisi yang tertib kandas di ketiga negara itu, Tunisia - terlepas dari momok terorisme di dalam negeri dan daya tarik militan terhadap para pemuda - berhasil membangun demokrasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
3. Dijuluki Serigala Tua
Essebsi dijuluki sebagai "the old wolf" atau "serigala tua" saat berusia 84 tahun. Saat itu ia mendapati dirinya berada di pusat pergolakan revolusioner di Tunis. Sebulan setelah penerbangan Ben Ali ke Arab Saudi, Essebsi dipanggil keluar dari masa pensiun oleh penjabat presiden, Fouad Mebazaa, untuk menjadi perdana menteri.
Jabatan itu ia pegang sampai pemilihan pada akhir 2011 yang menjadikan partai Islam moderat Ennahda berkuasa.
Reputasi Essebsi sebagai patriot dan teknokrat, dan fakta bahwa ia telah menghabiskan dua dekade sebelumnya dalam masa pensiun, berarti bahwa oposisi terhadap keunggulan barunya dapat diabaikan.
Advertisement
3. Terlahir dari Keluarga Kaya
Lahir di kota pesisir utara Sidi Bou Said, Essebsi merupakan keturunan keluarga pemilik tanah yang kaya.
Keturunan keluarga elite Tunisia ini adalah cicit dari Ismail Caïd Essebsi, seorang warga Sardinia yang diculik oleh orang-orang Tunisia di sepanjang pantai-pantai Sardinia pada awal abad ke-19 yang kemudian menjadi pemimpin Mamluk yang dibesarkan oleh keluarga yang berkuasa setelah masuk Islam.
Ia kemudian diakui sebagai orang bebas ketika ia menjadi anggota penting pemerintah.
4. Pernah jadi Dubes Bonn
Essebsi pernah mewakili orde baru sebagai duta besar untuk Bonn. Dari 1990 hingga 1991 ia menjabat sebagai presiden parlemen nasional.
Pensiun pada usia 65, ia bisa memiliki sedikit harapan karir politik kedua yang penuh peristiwa seperti dua dekade kemudian.
Advertisement
5. Punya Anak Politikus
Mohamed Beji Caid Essebsi yang lahir 29 November 1926 menikahi istrinya Chadlia Saida Farhat pada 8 Februari 1958. Ia meninggal lebih dulu.
Pasangan itu memiliki putra bernama Hafedh yang juga seorang politikus. Selain itu, mereka juga dikaruniai seorang putra lainnya, Khelil, dan dua anak perempuan bernama Amel dan Salwa.
6. Presiden Kelima Tunisia
Menurut BBC, politikus Tunisia ini merupakan Presiden Tunisia kelima yang menjabat sejak Desember 2014 hingga kematiannya pada Juli 2019. Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dari tahun 1981 hingga 1986 dan sebagai Perdana Menteri dari Februari 2011 hingga Desember 2011.
Advertisement
7. Pendiri Partai
Essebsi adalah pendiri partai Nidaa Tounes, yang memenangkan pemilihan umum legislatif 2014.
Pada Desember 2014, ia memenangkan pemilihan presiden pertama setelah Revolusi Tunisia, dan menjadi presiden Tunisia pertama yang dipilih secara demokratis.
8. Meninggal di Hari Republik Tunisia
Pada 27 Juni 2019, Essebsi dirawat di rumah sakit militer di Tunis dalam kondisi kritis karena "krisis medis yang parah". Keesokan harinya kondisinya stabil.
Dia meninggal pada 25 Juli 2019 di rumah sakit militer di Tunis, di tengah perayaan Hari Republik negaranya.
Advertisement