Mineral Misterius dari Kerak Bumi Ditemukan dalam Berlian

Mineral yang belum pernah ditemukan sebelumnya terkuak bersarang dalam berlian.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 24 Sep 2019, 13:32 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 13:32 WIB
Berlian Putih Terlangka akan Dilelang di London
Model menunjukkan berlian tanpa cela seukuran stroberi besar di rumah lelang Sotheby's, London, 8 Februari 2018. Berlian itu dibuat dari batu kasar 425 karat yang ditambang oleh De Beers di Republik Bostwana, Afrika sebelah selatan. (AP/Alastair Grant)

Liputan6.com, Jakarta - Mineral yang belum pernah ditemukan sebelumnya terkuak bersarang dalam berlian. Mineral itu memperlihatkan reaksi kimia tidak biasa yang ditemukan di kedalaman mantel, sebuah lapisan Bumi yang berada antara kerak planet dan inti luar.

Para ilmuwan menggali mineral itu dari situs vulkanik di Afrika Selatan yang dikenal sebagai pipa Koffiefontein. Berlian yang bersinar di bebatuan gelap dan berapi-api itu melapisi pipa. 

Mineral misterius dari lapisan Bumi ditemukan dalam berlian. (Nicole Meyer/University of Alberta)

Berlian itu mengandung serpihan kecil mineral lain dari ratusan mil di bawah permukaan Bumi. Di dalam salah satu batu yang berkilau ini, para ilmuwan menemukan mineral hijau gelap dan buram yang mereka perkirakan ditempa sekitar 170 mil (170 kilometer) di bawah tanah, seperti dilansir Live Science, Selasa (24/9/2019).

Mineral misterius dari lapisan Bumi ditemukan dalam berlian. (Nicole Meyer/University of Alberta)

Mereka menamai mineral yang baru ditemukan itu "goldschmidtite" untuk menghormati geokimiawan terkenal Victor Moritz Goldschmidt, menurut penelitian, yang diterbitkan 1 September di jurnal American Mineralogist.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Memiliki Komposisi Kimia yang Khas

Victoria's Secret in Paris (0a)
Ilustrasi berlian. (Sumber diamondhedge.com)

Seluruh mantel memiliki tebal sekitar 1.802 mil (2.900 km), menurut National Geographic, yang membuat daerah lapisan paling bawah sulit untuk dipelajari para ilmuwan. Tekanan kuat dan panas di mantel atas mengubah simpanan karbon sederhana menjadi berlian berkilau; bebatuan itu menjebak mineral mantel lainnya dalam struktur mereka dan dapat didorong ke permukaan planet oleh letusan gunung berapi bawah tanah.

Dengan menganalisis inklusi mineral dalam berlian, para ilmuwan dapat mengintip proses kimia yang terjadi jauh di bawah kerak. Para penulis penelitian mencatat, goldschmidtite memiliki komposisi kimia yang khas.

"Goldschmidtite memiliki konsentrasi tinggi niobium, kalium dan unsur-unsur tanah jarang lanthanum dan cerium, sedangkan sisa mantel didominasi oleh unsur-unsur lain, seperti magnesium dan zat besi," ujar salah satu penulis studi Nicole Meyer, mahasiswa doktoral di Universitas Alberta di Kanada.

Ia mejelaskan, potasium dan niobium membentuk sebagian besar mineral, yang berarti unsur-unsur yang relatif jarang disatukan dan terkonsentrasi untuk membentuk zat yang tidak biasa, meskipun unsur-unsur terdekat lainnya lebih berlimpah.

"Goldschmidtite sangat tidak biasa untuk inklusi yang ditangkap oleh berlian dan memberi kita gambaran proses cairan yang mempengaruhi akar dalam benua selama pembentukan berlian," kata ahli geokimia Graham Pearson.

Mineral aneh itu sekarang terletak di Museum Royal Ontario di Toronto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya