Kasus 39 Jasad dalam Truk di Inggris, Sopir Didakwa Pasal Pembunuhan

Ia didakwa dengan pasal berlapis oleh Pengadilan Magistrasi Chelmsford, Inggris, termasuk pembunuhan tak berencana.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 27 Okt 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2019, 10:00 WIB
Maurice Robinson, supir dalam kasus temuan 39 jasad dalam truk di Essex, Inggris. Pria 25 tahun itu didakwa dengan pasal berlapis, termasuk pembunuhan tak berencana atau manslaughter (Facebook)
Maurice Robinson, supir dalam kasus temuan 39 jasad dalam truk di Essex, Inggris. Pria 25 tahun itu didakwa dengan pasal berlapis, termasuk pembunuhan tak berencana atau manslaughter (Facebook)

Liputan6.com, Essex - Kasus temuan 39 jasad di dalam bak truk di Essex, Inggris, kini mulai memasuki ranah penuntutan, dengan seorang tersangka didakwa dengan pasal berlapis, termasuk pembunuhan tak berencana (manslaughter).

Maurice Robinson (25) merupakan sopir truk berpendingin yang di dalam muatan kargonya berisi 31 jenazah pria dan delapan wanita, di kota Greys, pada Rabu 23 Oktober 2019.

Robinson juga didakwa dengan pasal pidana perdagangan orang, pelanggaran imigrasi dan pencucian uang, kata Kepolisian Essex seperti dikutip dari BBC, Minggu (27/10/2019).

Tersangka yang berasal dari Laurel Drive, Craigavon, Irlandia Utara, akan hadir di hadapan Pengadilan Magistrasi Chelmsford, Inggris, pada Senin eosk.

Tersangka lainnya, seorang pria dan seorang wanita (keduanya 38 tahun) dari Warrington, Cheshire; serta seorang pria (48) dari Irlandia Utara masih dalam penahanan kepolisian. Belum jelas dakwaan apa yang akan dijatuhkan kepada mereka.

Namun, polisi menahan ketiganya atas tuduhan pembunuhan tak berencana dan berkonspirasi untuk memperdagangkan orang.

Seorang tersangka lainnya (20) telah ditangkap oleh Kepolisian Irlandia di Dublin akhir pekan ini, atas tuduhan memiliki keterkaitan dengan penyelidikan kasus di Essex, Inggris.

Identitas Korban

Dilarang Melintas Garis Polisi
Ilustrasi Foto Garis Polisi (iStockphoto)

Para 39 korban diduga sebagai komunitas imigran dari Vietnam. Muncul pula laporan bahwa beberapa berkewarganegaraan China. Status kewarganegaraan mereka masih diselidiki.

Tran Ngoc An, duta besar Vietnam untuk Inggris, mengunjungi lokasi perkara pada Sabtu 26 Oktober 2019 pagi, guna mengadakan pertemuan dengan Polisi Essex dan Dewan Kota.

Duta Besar juga telah berbicara dengan Menteri Dalam Negeri Priti Patel tentang kematian tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, kedutaan mengatakan ada "kesediaan untuk bertukar informasi dan berkoordinasi" dengan otoritas Inggris untuk membantu mengidentifikasi para korban.

Ia menambahkan bahwa belum ada konfirmasi resmi tentang identitas para korban.

Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengatakan dia telah meminta pihak berwenang terkait untuk segera menetapkan identitas para korban dan memeriksa kasus-kasus warga negara Vietnam yang dikirim ke luar negeri secara ilegal.

Penyelundupan Orang?

Dilarang Melintas Garis Polisi
Ilustrasi Foto Garis Polisi (iStockphoto)

Truk yang membawa jasad korban masuk ke Inggris dengan menyebrang melalui pelabuhan Zeebrugge, Belgia --Eropa daratan.

Petugas mengatakan telah terjadi "keterlibatan dalam jumlah besar" dari populasi Vietnam sejak ditemukannya jenazah pada dini hari Rabu.

Mereka mengatakan semua jasad kini telah dikeluarkan dari trailer dan pemeriksaan post-mortem sedang dilakukan.

Para korban telah membawa "sangat sedikit" dokumen identitas, meninggalkan petugas mengandalkan sidik jari, DNA, dan fitur-fitur khusus seperti tato atau bekas luka, katanya.

VietHome, sebuah organisasi yang mewakili komunitas Vietnam di Inggris, mengatakan telah menerima foto hampir 20 orang yang dilaporkan hilang.

BBC telah dihubungi oleh keluarga Vietnam yang khawatir kerabat mereka termasuk di antara yang tewas, termasuk keluarga Pham Thi Tra My (26) yang terakhir mengirim pesan keluarganya pada Selasa malam --sehari sebelum kasus Essex mencuat.

Dalam pesan singkat yang dibagikan oleh orangtuanya, dia berkata: "Saya benar-benar minta maaf, Mum dan Dad, perjalanan saya ke negeri asing telah gagal.

"Aku sekarat, aku tidak bisa bernapas. Aku sangat mencintaimu, Mum dan Dad. Aku minta maaf, Ibu."

Nguyen Dinh Gia yakin putranya, Nguyen Dinh Luong (20) juga termasuk di antara 39 korban.

Kerabat dari salah satu korban, Nguyen Dinh Tu, juga telah menghubungi BBC mengatakan mereka belum mendengar kabar darinya. Ayahnya, Nguyen Dinh Sat, mengatakan putranya berhutang, sehingga memutuskan untuk bepergian ke luar negeri untuk mencari pekerjaan.

Juga muncul pada hari Sabtu: keluarga seorang wanita Vietnam berusia 19 tahun Bui Thi Nhung khawatir, bahwa dia mungkin ada di antara korban yang tewas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya