Liputan6.com, Melbourne - Perairan Samudra Hindia yang hangat telah mengirim predator ke jalan raya hiu yang menghubungkan Afrika Selatan, dan satu perairan perhentian penting untuk menarik turis dan hiu adalahh Pulau Reunion.
Seorang turis Skotlandia sedang melakukan snorkeling di perairan laguna sebelah timur Madagaskar pada Sabtu 2 November. Malangnya, pria itu dilaporkan menghilang pada hari yang sama.
Baca Juga
Melansir dari Strait Times, Sabtu (9/11/2019), hilangnya sang turis mendorong pencarian selama berhari-hari termasuk menangkap dan membuka hiu untuk menemukan tanda-tanda disana.
Advertisement
Dari pencarian itu, terdapat salah satu autopsi hiu yang mengungkapkan nasib pria tersebut. Di sana, terdapat tangannya yang terputus.
Istrinya pun meyakinkan karena melihat cincin kawin yang masih ada di jari tangan tersebut, Reunion La 1ere melaporkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Banyak Korban
Tidak jelas apakah turis yang meninggal minggu ini diserang oleh hiu, atau apakah ia tenggelam dan kemudian dimakan oleh hiu tersebut.
Pejabat Inggris di Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran, menolak untuk mengidentifikasi turis, meskipun media regional melaporkan dia dari Edinburgh dan berada di Pulau Reunion untuk merayakan ulang tahun istrinya.
Media Inggris mengidentifikasi lelaki malang tersebut bernama Richard Martyn Turner yang berusia 44 tahun.
"Kami memberikan dukungan kepada keluarga seorang pria Inggris yang meninggal saat snorkeling di La Reunion," kata seorang juru bicara.
Pulau Prancis telah menjadi magnet bagi serangan hiu dekade ini, dengan 11 kematian akibat serangan hiu sejak 2010 --termasuk dua di tahun ini.
Pada Mei lalu, seorang peselancar meninggal setelah kakinya digigit di daerah tempat berselancar terlarang. Selain itu, ada nelayan yang terbunuh pada Januari, USA Today melaporkan.
Advertisement
Perairan yang Baik untuk Hiu
Serangan-serang hiu --kebanyakan oleh hiu banteng dan hiu harimau-- meningkat 23 kali lipat di pulau itu, antara tahun 2006 dan 2016, ujar para peneliti.
"Hawaii tidak jauh berbeda dari Reunion," ucap Gavin Naylor, direktur program untuk Florida Programme for Shark Research, mengatakan kepada The Washington Post, Jumat, 8 November 2019.
"Pulau-pulau vulkanik terpencil ini naik dari dasar laut dan menyediakan habitat yang baik untuk ikan termasuk hiu besar," lanjutnya.
Hiu-hiu itu bertabrakan dengan para wisatawan yang tertarik ke perairan murni di sana.
Pulau ini telah mengambil langkah-langkah ekstrim untuk memerangi meningkatnya serangan hiu, termasuk larangan berselancar dan berenang untuk sebagian besar garis pantai dan pemasangan pagar hiu untuk menangkal predator.
Â
Reporter: Aqilah Ananda Purwanti