Hotel Walled Off di Perbatasan Israel Sajikan Semangat Alternatif Natal

Hotel Walled Off menyajikan pemandangan terburuk di dunia dari setiap kamarnya, termasuk menjelang Natal.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Des 2019, 16:01 WIB
Diterbitkan 24 Des 2019, 16:01 WIB
Hotel Walled Off yang menyajikan semangat alternatif Natal di dekat tembok perbatasan yang dibangun Israel di Betlehem. (AP)
Hotel Walled Off yang menyajikan semangat alternatif Natal di dekat tembok perbatasan yang dibangun Israel di Betlehem. (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah hotel di Bethlehem tengah jadi sorotan menjelang Natal. Penginapan di kota yang dipercaya oleh umat Kristiani sebagai kelahiran Yesus Kristus itu bernama Walled Off, dirancang oleh Banksy, seniman grafiti terkenal.

Di sana, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (24/12/2019), menampilkan Natal yang berbeda. 

Berbatasan dengan tembok pemisah yang dibangun Israel di perbatasan Tepi Barat Palestina – yang kini menjadi tempat unjuk rasa pendudukan Israel – Hotel Walled Off menyajikan "pemandangan terburuk di dunia dari setiap kamarnya."

Semangat alternatif Natal dipajang di Walled Off Hotel yang eksklusif di Bethlehem. Dirancang oleh seniman grafiti Inggris, Banksy, sebagai komentar politik yang sinis tentang hotel tradisional Waldorf, sembilan kamarnya menampilkan pemandangan tembok pemisah kontroversial yang dibangun oleh Israel.

Manajer hotel yang berasal dari Palestina, Wisam Salsa, menjelaskan konsep Banksy yang sinis dalam membangun hotel itu.

"Lokasinya sedikit berbeda dengan hotel-hotel lain di Bethlehem. Letak hotel ini hanya 3.6 meter dari dinding pemisah. Dikenal sebagai hotel dengan pemandangan terburuk di dunia," kata Wisam Salsa.

Pegawai Salsa, orang Palestina, menambahkan lingkaran karangan bunga dan lagu-lagu Natal untuk mendukung karya seni Banksy yang menghiasi lobi dan kamar-kamar hotel. Dia mengatakan, hotel ini memiliki koleksi seni Banksy terbesar di dunia. Bahkan pernah memenangkan penghargaan sebagai hotel seni terbaik di dunia ketika dibuka dua tahun lalu.

Banksy bermaksud menarik perhatian internasional atas dinding pemisah yang ditutupi dengan corat-coret politik berwarna-warni. Buktinya, lebih dari seperempat juta wisatawan berbondong-bondong melihat dan mengambil foto dinding itu. Bahkan ada toko di sebelah hotel yang menjual stensil dan cat untuk wisatawan yang ingin menambahkan pernyataan politik mereka sendiri.

 

Pengalaman Tamu: Saya Tercengang...

Hotel Walled Off yang menyajikan semangat alternatif Natal di dekat tembok perbatasan yang dibangun Israel di Betlehem. (AP)
Hotel Walled Off yang menyajikan semangat alternatif Natal di dekat tembok perbatasan yang dibangun Israel di Betlehem. (AP)

Wisatawan dan tamu hotel asal Inggris Gail Goodall mengaku dinding itu membuatnya tercengang.

"Perasaan saya sangat bercampur-aduk mengenai dinding itu. Saya tidak tahu ukuran dan tujuan dinding itu, tetapi lebih dari apapun seni yang digambarkan di dinding itu, membuat kita berpikir dan membuat saya menyadari betapa beruntungnya kita di mana kita tinggal," kata Gail.

Manajer hotel Salsa mengatakan, seni dan grafiti Banksy merupakan ungkapan solidaritas dengan perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat. Dia mendorong wisatawan untuk datang dan melihatnya dari dekat.

2.000 tahun lalu ketika Yesus lahir, tidak ada kamar di penginapan di Betlehem. Dan mereka yang mengunjungi kota itu pada musim Natal ini tidak akan mendapat kamar di Walled Off Hotel, karena semua kamar sudah penuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya