Asteroid Sebesar Piramida Giza Lintasi Bumi Malam Ini

Asteroid besar akan melintasi Bumi pada Minggu (12/1/2020) malam ini.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 12 Jan 2020, 19:10 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2020, 19:10 WIB
Asteroid ʻOumuamua
Kesan seorang seniman yang dirilis oleh European Space Agency menunjukkan objek antar bintang pertama yang ditemukan di Tata Surya, 'Oumuamua. (Sumber: AFP)

Liputan6.com, Jakarta Asteroid besar akan melintasi Bumi pada Minggu (12/1/2020) malam ini. Asteroid yang dijuluki 2020 AO1 itu diperkirakan berdiameter sekitar 49 hingga 100 meter.

Bila mencapai 100 meter, maka batu ruang angkasa itu ukurannya sama dengan Piramida Giza.

Menurut perkiraan Badan Antariksa Amerika Serikat NASA, 2020 AO1 akan meluncur melewati Bumi sekitar pukul 19.18 GMT, di mana titik itu akan melaju dengan kecepatan hampir 40.000 mph.

Asteroid itu akan berada sekitar dua juta mil dari Bumi saat melintas. Meski jauh, jarak itu dikategorikan NASA sebagai 'pendekatan dekat' dengan planet Manusia.

2020 AO1 bukan satu-satunya asteroid yang melewati Bumi hari ini. Batu antariksa kedua akan melakukan pendekatan dekat sekitar 22.37 GMT.

Mengukur hingga 24 meter dengan diameter, batu ruang ini jauh lebih kecil, meskipun akan melewati Bumi pada jarak lebih dekat hanya lebih dari 900.000 mil. Untungnya, kemungkinan asteroid ini bertabrakan dengan Bumi sangat kecil.

Namun, NASA belum menghapus kemungkinan tabrakan asteroid dalam waktu dekat.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Objek Dekat Bumi

Asteroid Dekati Bumi
Gambaran seorang artis tentang dua asteroid yang mendekati Bumi (NASA)

NASA menemukan sekitar 30 'objek dekat Bumi' baru setiap pekan, dan pada awal 2019 telah menemukan total lebih dari 19.000 objek.

Namun, seperti dikutip dari Mirror, badan antariksa telah memperingatkan katalog objek dekat Bumi-nya saat ini tidak lengkap, yang berarti dampak yang tidak terduga dapat terjadi kapan saja.

NASA menjelaskan, "Para ahli memperkirakan bahwa dampak benda besar yang meledak di Chelyabinsk, Rusia, pada 2013 - sekitar 55 kaki (17 meter) - terjadi sekali atau dua kali dalam seabad."

"Dampak benda yang lebih besar diharapkan jauh lebih jarang (dalam skala berabad-abad hingga ribuan tahun). Namun, mengingat ketidaklengkapan katalog obek dekat Bumi saat ini, dampak yang tidak terduga - seperti peristiwa Chelyabinsk - dapat terjadi kapan saja."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya