Indonesia Dukung Penuh Keketuaan Vietnam di ASEAN pada 2020

Pada tahun 2020, Vietnam akan mengetuai ASEAN dan Menlu Retno pun menyampaikan dukungan Indonesia pada ASEAN Foreign Ministers' Meeting pada 17 Januari 2020 di Nha Trang, Vietnam.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 17 Jan 2020, 17:35 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2020, 17:35 WIB
Para menteri luar negeri ASEAN menyilangkan dan berjabat tangan dalam acara ASEAN Foreign Ministers' Meeting pada 17 Januari 2020 di Nha Trang, Vietnam.
Para menteri luar negeri ASEAN menyilangkan dan berjabat tangan dalam acara ASEAN Foreign Ministers' Meeting pada 17 Januari 2020 di Nha Trang, Vietnam. (Source: Kemlu RI)

Liputan6.com, Nha Trang - Indonesia menegaskan dukungan penuh atas kepemimpinan Vietnam tahun ini yang mengusung tema "Kohesif dan Responsif." Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi pada pertemuan ASEAN Foreign Ministers’ Retreat di Nha Trang, Vietnam, tanggal 16-17 Januari 2020. Pada pertemuan tersebut, Menlu RI menggarisbawahi sejumlah poin.

"Indonesia dengan senang hati mencatat bahwa ASEAN telah menyelesaikan banyak garis aksi Visi Komunitas ASEAN 2025 dan Cetak Biru Komunitas ASEAN. Tinjauan jangka menengah tahun ini adalah langkah penting untuk memastikan realisasi penuh Visi ASEAN dan Cetak Biru-nya", ungkap Menlu RI.

Para menteri luar negeri ASEAN menyilangkan dan berjabat tangan dalam acara ASEAN Foreign Ministers' Meeting pada 17 Januari 2020 di Nha Trang, Vietnam. (Source: Kemlu RI)

Sebagai tindak lanjut dari Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik, Indonesia menyampaikan bahwa pihaknya akan menyelenggarakan "Forum ASEAN-WEF tentang Infrastruktur dan Konektivitas Indo-Pasifik" di Jakarta, 7-9 Juli 2020, demikian informasi yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (17/1/2020).

Pertemuan ini akan melibatkan pemerintah dan kalangan usaha negara-negara ASEAN dan Indo-Pasifik.

Indonesia juga menekankan bahwa ASEAN harus tetap menjadi mesin perdamaian dan stabilitas. "ASEAN harus konsisten dalam memastikan bahwa perdamaian dan stabilitas di kawasan itu, termasuk di Laut Cina Selatan, berlaku," tegas Menlu Retno. Pada pertemuan AMM Retreat tersebut, ASEAN sepakat untuk memastikan bahwa hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982, dihormati semua pihak di Laut China Selatan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prioritas Kerja ASEAN

Menlu Retno dalam acara ASEAN Foreign Minister's Meeting didampingi oleh Jose Tavares, Dirjen Kerjasama ASEAN.
Menlu Retno dalam acara ASEAN Foreign Minister's Meeting didampingi oleh Jose Tavares, Dirjen Kerjasama ASEAN.(Source: Kemlu RI)

Indonesia juga mendorong ASEAN untuk mengarusutamakan masalah perempuan, perdamaian dan keamanan dalam pekerjaannya. Indonesia berencana menyelenggarakan pelatihan regional kedua tentang perempuan, perdamaian dan keamanan pada tahun 2020.

Sehubungan dengan prioritas keketuaan Vietnam tahun 2020, Indonesia berharap peninjauan Term of Reference AICHR dapat diselesaikan di bawah kepemimpinan Vietnam. Indonesia juga mendorong ASEAN untuk lebih aktif dan bekerja sama dalam memastikan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) ditandatangani tahun 2020.

Menlu Retno dalam acara ASEAN Foreign Minister's Meeting didampingi oleh Jose Tavares, Dirjen Kerjasama ASEAN.(Source: Kemlu RI)

Dalam mempromosikan identitas, kesadaran, dan kebanggaan ASEAN, Indonesia mengusulkan adopsi Narasi ASEAN tentang Identitas ASEAN yang saat ini tengah dibahas pada Pilar Masyarakat Sosial Budaya ASEAN dapat dilaksanakan tahun ini.

ASEAN Foreign Ministers’ Retreat merupakan pertemuan pertama yang diadakan Vietnam pada masa keketuannya. Melalui tema “Kohesif dan Responsif”, ASEAN diharapkan akan dapat memperkuat persatuan dan meningkatkan keberadaannya di tengah masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya