Liputan6.com, Jenewa- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama tim pakar internasional dikabarkan pergi ke China pada awal pekan ini untuk ikut menyelidiki wabah Virus Corona, seperti yang disepakati antara kepala WHO dan Presiden Cina Xi Jinping.
China telah sepakat untuk memberikan izin kepada para pakar kesehatan Amerika Serikat untuk ikut berpartisipasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam membantu menangani Virus Corona, seperti dikutip dari Chanel News Asia, Selasa (4/2/2020).
Baca Juga
China sempat menuduh Amerika Serikat menyebar kepanikan dengan menarik warganya keluar dan membatasi perjalanan. Namun, China akhirnya memberikan persetujuan atas partisipasi Amerika Serikat, dengan penyebaran Virus Corona yang begitu cepat ditambah dengan adanya jumlah kasus penularan dan kematian yang terus meningkat.
Advertisement
Jumlah kematian karena wabah Virus Corona dikabarkan telah melonjak hingga 425 orang, setelah adanya laporan dari pihak berwenang di Provinsi Hubei mengenai 64 kematian baru pada Selasa dini hari.
Jumlah kasus penularan di sana juga telah melampaui 20.438 orang, seperti dikutip dari Aljazeera.
Saksikan Video Berikut Ini:
Misi Internasional
Sekembalinya dari Beijing pada pekan lalu, Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa misi internasional akan terdiri dari pejabat WHO dan (kemungkinan) konsultan.
Persetujuan antara China dan WHO tersebut juga dikonfirmasi oleh juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, ia pun mengatakan kepada Reuters bahwa, "Sebuah misi multidisiplin dari para pakar internasional ke China akan berlangsung, mungkin pekan ini". Baik China dan WHO telah menyetujui misi ini.
Advertisement
Akan Segera Berlangsung
Merujuk pada USÂ Centers for Disease Control and Prevention, Tarik Jasarevic juga mengatakan, "Misi ini adalah misi teknis internasional yang dipimpin oleh WHO. Dengan demikian, CDC bisa menjadi bagian darinya," tuturnya.
"Para ahli juga akan memiliki berbagai spesialisasi, termasuk epidemiologi, laboratorium, penelitian dan pengembangan, dan akan bekerja dengan mitra China untuk membantu memandu upaya respons global," tambahnya.