Filipina Telah Evakuasi Warganya di Kapal Diamond Princess, Kapan Giliran WNI?

Pemerintah Filipina sudah lebih dulu mengevakuasi warganya dari Kapal Diamond Princess pada Selasa, 25 Februari 2020. Kapan giliran WNI?

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Feb 2020, 15:50 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2020, 15:50 WIB
Kapal pesiar Diamond Princess berlabuh di lepas pantai Yokohama, Jepang, Rabu (5/2/2020). Kementerian Kesehatan Jepang mengonfirmasi 10 orang yang berada di kapal pesiar tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Kapal pesiar Diamond Princess berlabuh di lepas pantai Yokohama, Jepang, Rabu (5/2/2020). Kementerian Kesehatan Jepang mengonfirmasi 10 orang yang berada di kapal pesiar tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus corona. (Hiroko Harima/Kyodo News via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Hingga kini belum ada kepastian kapan dan dengan moda transportasi apa evakuasi WNI di Kapal Diamond Princess akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Meski pihak Jepang sempat menyebut RI akan mengirimkan pesawat.

Sementara pemerintah Filipina sudah lebih dulu mengevakuasi warganya pada Selasa, 25 Februari 2020.

WNI kru kapal Diamond Princess yang terkonfirmasi positif Virus Corona kini berjumlah sembilan orang. Meskipun kru yang masih sehat sudah dijanjikan akan segera dievakuasi.

Kabar soal evakuasi tersebut diterima oleh kru WNI Diamond Princess dari staf KBRI Tokyo.

"Kami diberitahu pihak KBRI bahwa kami akan dievakuasi. Tapi masih belum jelas kapan dan bagaimana," kata salah satu kru WNI, Dimas Wahyu Pratama, kepada Hellena Souisa dari ABC Indonesia, seperti dikutip Rabu (26/2/2020).

"Sekarang ini yang tersisa di atas kapal hanya kru dari Serbia, Italia, India, dan Indonesia," katanya.

Menurut Dimas, kru India akan dievakuasi hari Rabu (26/02). Sementara saat dihubungi ABC Indonesia, evakuasi kru Filipina sedang berlangsung.

"Iya, ini (evakuasi kru Filipina) sedang berlangsung (Kamis, 25 Februari). Kami cuma bisa nonton," kata Sasa, kru WNI di Diamond Princess.

Setidaknya sebanyak 500 orang kru Diamond Princess berkewarganegaraan Filipina dievakuasi dari kapal pesiar itu.

Dari pantauan para kru WNI di atas kapal, ada 13 bus yang menjemput kru Filipina ke Pelabuhan Yokohama tempat Diamond Princess bersandar sebelum dipulangkan dengan menggunakan pesawat terbang.

Evakuasi ini mundur dari rencana penjemputan semula yang dijadwalkan hari Minggu lalu, 23 Februari, untuk memberi waktu pada otoritas kesehatan Jepang menyelesaikan tes laboratorium kepada kru sebelum mereka diperbolehkan pulang.

Seperti yang diberitakan oleh ABC Indonesia sebelumnya, kru kapal Diamond Princess baru dites kesehatannya melalui metode swab pada akhir pekan lalu.

Selama penumpang dalam masa dan kondisi karantina akibat Virus Corona, para kru di kapal ini bekerja seperti biasa, bahkan hingga lebih dari 10 jam per hari.

Proses evakuasi terhadap kru Diamond Princess ini merupakan tahap terakhir setelah sebelumnya para penumpang dari berbagai negara sudah diturunkan dari kapal.

 

 

Sembilan Kru WNI Dinyatakan Positif Virus Corona

4 WNI Terjangkit Virus Corona di Kapal Pesiar Diamond Princess
Bus-bus terparkir dekat kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di sebuah pelabuhan di Yokohama, Jepang, Rabu (19/2/2020). Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo mengonfirmasi WNI yang terinfeksi virus corona (COVID-19) di kapal itu bertambah menjadi empat orang. (AP Photo/Jae C. Hong)

Menteri Kesehatan Indonesia Terawan Agus Putranto pada Senin, 24 Febuari 2020 mengumumkan lima kasus baru positif Virus Corona di kapal Diamond Princess.

Itu berarti, total kru WNI yang dinyatakan positif Virus Corona di kapal pesiar ini kini berjumlah sembilan orang.

Sebelum dipindahkan ke rumah sakit, mereka yang bergejala dan akhirnya dinyatakan positif Corona ditempatkan terlebih dahulu di kamar bekas penumpang.

"Ya memang dibersihkan kamarnya, tapi kita tidak pernah tahu seberapa bersihnya. Apalagi, ini virus kan berbahaya," kata Dimas yang sehari-hari bekerja sebagai juru masak di Diamond Princess.

Inilah yang mendorong para kru WNI mendesak pemerintah Indonesia untuk segera mengeluarkan mereka dari kapal.

Opsi Kapal Laut dan Video untuk Jokowi

10 Orang di Kapal Pesiar Jepang Positif Terinfeksi Virus Corona
Kapal patroli Japan Coast Guard mengevakuasi penumpang dan kru kapal pesiar Diamond Princess ke rumah sakit di lepas pantai Yokohama, Jepang, Rabu (5/2/2020). Sebanyak 10 orang di kapal pesiar tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus corona. (Hiroko Harima/Kyodo News via AP)

Pemerintah Indonesia bukannya tidak punya rencana untuk mengevakuasi kru WNI di kapal pesiar ini.

Dari beberapa opsi yang dipertimbangkan, evakuasi melalui jalur laut menjadi pilihan yang lebih dipertimbangkan oleh pemerintah.

Rapat koordinasi untuk mendengar kesiapan KRI Dr Soeharso yang akan dipakai untuk evakuasi juga sudah digelar Kamis, 20 Februari pekan lalu.

Usulan ini dipertanyakan para kru karena diperkirakan memakan waktu sampai 14 hari.

"Kami memang 'upset' karena mendengar di berita katanya mau dijemput dengan kapal medis, dan penjemputannya [dari Indonesia ke Jepang] itu lama, 14 hari," kata Sasa.

Keberatan terkait waktu ini juga disampaikan dalam video berisi pesan kepada Presiden Jokowi yang dititipkan melalui ABC Indonesia.

"Kami di sini untuk menghidupi keluarga di Indonesia. Jangan biarkan kami sakit dan mati perlahan-lahan karena kelamaan dievakuasi," tutur salah satu di antara sepuluh orang kru yang ada di video tersebut.

Warga Jepang ikut prihatin Sebagian besar warga Jepang mempertanyakan mengapa kru WNI Diamond Princess tidak ikut menjalani karantina seperti halnya penumpang sejak 4 Februari 2020 lalu. Video berdurasi satu menit delapan detik dari Kru WNI Diamond Princess untuk Presiden Joko Widodo di akun Twitter ABC Indonesia sampai Selasa 25 Februari telah ditonton lebih dari 216.000 kali.

Berbagai komentar ditinggalkan warganet menanggapi permintaan WNI Kru Diamond Princess yang meminta dipulangkan.

Selain dari orang Indonesia, banyak komentar yang juga disampaikan warga Jepang.

Rata-rata warga Jepang merasa prihatin dan meminta pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang segera menanggapi pemintaan kru.

Sebagian yang lain mempertanyakan mengapa para kru tidak menjalani karantina sejak 4 Februari lalu sebagaimana halnya para penumpang.

ABC Indonesia sudah berusaha menghubungi KBRI Tokyo dan Kemlu di Jakarta untuk memastikan rencana evakuasi yang disampaikan kepada kru, tapi sampai berita ini diturunkan belum ada jawaban.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya