Liputan6.com, Riyadh - Arab Saudi menerapkan penutupan akses masuk ke negaranya bagi jemaah umrah dari seluruh negara di dunia. Hal itu merupakan langkah pencegahan penyebaran lebih lanjut Virus Corona COVID-19.
Belakangan beredar kabar bahwa Arab Saudi akan segera membuka akses masuk ke negaranya untuk para jemaah umrah. Terkait informasi tentang akan diperbolehkannya kembali jemaah umrah Indonesia ke Arab Saudi, KJRI Jeddah pun merespons.
Pihak KJRI Jeddah menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada izin akses masuk menuju negara kerajaan itu.
Advertisement
"Sampai saat dibuatnya siaran pers ini, Senin, 2 Maret 2020, Kerajaan Arab Saudi belum mengeluarkan pengumuman rssmi terkait pencabutan kebijakan penundaan sementara jemaah umrah ke Arab Saudi,"Â " jelas pihak KJRI Jeddah dalam keterangan tertulisnya.
"Dengan demikian, tldak benar informasi yang menyatakan bahwa jemaah umrah akan dapat diizinkan ke Arab Saudi setelah tanggal 13 Maret 2020 sebagaimana beberapa berita yang beredar belakangan ini," tambah pihak KJRI.
Dalam kesempatan tersebut, pihak KJRI Jeddah juga menyampaikan bahwa berita yang sering menjadi rujukan jemaah umrah dapat kembali ke Arab Saudi adalah notifikasi dari Saudia Airlines "Sales procedures for Travel Agencies" tertanggal 27 Februari 2020. Berisi penjelasan mengenai batas waktu pengembalian biaya (refund) tiket Saudia Airlines tanggal 13 Maret 2020.
"Notifikasi Saudia Airlines sanna sekali tidak terkait dengan kebijakan penundaan sementara jemaah umrah ke Arab Saudi," tegas pihak KJRI Jeddah.
Pihak KJRI Jeddah sampai saat ini berfokus pada upaya memfasilitasi kepulangan jemaah umrah ke Indonesia.
"Sampai hari ini, Senin, 2 Maret 2020 pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS), jumlah jemaah umrah asal Indonesia yang telah difasilitasi proses kepulangannya adalah 9.905 jemaah," papar pihak KJRI Jeddah.
KJRI Jeddah Terus Memantau
Sejauh ini, pihak KJRI Jeddah terus menempatkan tim satuan tugas (satgas) dl Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan Bandara Prince Muhammad bin Abdulaziz Madinah untuk memantau proses kepulangan.
Berdasarkan perıgamatan di lapangan, jemaah umrah dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan melakukan proses kepulangan tanpa adanya kendala.
"Untuk informasi, mohon dapat menghuburigi call center KJRI Jeddah di nomor +966Â 503Â 609 667," imbuh pihak KJRI.
Â
Advertisement
Kabar Pembukaan Kembali Akses Masuk Jemaah Umrah ke Arab Saudi
Sebelumnya, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dikabarkan bakal kembali membuka penerbangan dari berbagai negara untuk ibadah umrah ke Tanah Suci pada 14 Maret 2020.
Informasi tersebut diumumkan dalam telegram yang dikirimkan Kementerian Luar Negeri Kingdom Saudi Arabia kepada biro travel di seluruh dunia. Dalam surat itu disebutkan, penangguhan penerbangan ke Arab Saudi mulai berlaku sejak 26 Februari 2020 hingga 13 Maret 2020.
Kabar tersebut turut dibenarkan oleh Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Haji Umrah Indonesia (Sapuhi), Syam Resfiadi. "Iya, Insya Allah (penerbangan umrah) sudah bisa (14 Maret 2020)," ujar dia kepada Liputan6.com, Sabtu 29 Februari 2020.
Syam pun mengatakan, 14 Maret 2020 merupakan perkiraan awal pintu penerbangan umrah ke Arab Saudi mulai dibuka.
"Itu mulanya penerbangan dibuka akan tanggal segitu. Jadi mungkin itu perkiraan paling cepat," ungkap dia.
Adapun pada tanggal tersebut, ia melanjutkan, Arab Saudi bakal membuka jalur penerbangan umrah untuk seluruh negara. Termasuk negara-negara yang positif ikut terkena dampak penyebaran virus corona.
"Iya, untuk semua negara," tutup Syam pendek.
Sementara Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan, bahwa kebijakan Arab Saudi untuk menghentikan sementara ibadah umrah dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Hal itu merespons informasi yang menyebut Arab Saudi akan membuka kembali penerbangan jemaah umrah mulai 14 Maret 2020.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Arfi Hatim menyebut, sampai saat ini pihaknya belum menerima keterangan resmi dari Riyadh terkait kapan penangguhan umrah dicabut.
"Belum ada keterangan resmi dari pihak Saudi," tegas Arfi Hatim kepada Liputan6.com hari Sabtu.
Kemenag sampai saat ini masih menunggu kabar dicabutnya kebijakan yang diambil kerajaan Arab Saudi itu. Kebijakan menyetop kedatangan jemaah umrah dari berbagai negara itu dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona masuk ke wilayah Arab Saudi.
"Belum ada kepastian (sampai kapan kebijakan berlaku)," ucapnya.
Arfi turut berkomentar mengenai kabar kebijakan larangan jemaah umrah hanya akan berlaku selama 14 hari. Menurut dia, kabar itu bersumber dari telegram salah satu maskapai penerbangan, yakni Saudia.
"Itu kan maksudnya bisa refund tiket penerbangan selama 14 hari terhitung sejak kebijakan Saudi diberlakukan. Kan di situ sampai 13 Maret," kata dia menerangkan.