Tak Berkutik, Mantan Satpam V-Mall Manila Akhirnya Lepas Sandera Lalu Curhat ke Pers

Mantan satpam V-Mall Manila telah membebaskan sanderaannya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Mar 2020, 15:28 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2020, 15:28 WIB
Polisi menahan penyandera Alchie Paray saat ia berbicara kepada media tak lama setelah melepaskan semua sandera di V-Mall di Manila, Filipina pada hari Senin, 2 Maret 2020.
Polisi menahan penyandera Alchie Paray saat ia berbicara kepada media tak lama setelah melepaskan semua sandera di V-Mall di Manila, Filipina pada hari Senin, 2 Maret 2020. (AP Photo/Aaron Favila)

Liputan6.com, Manila - Seorang mantan penjaga keamanan yang baru-baru ini dipecat dan membalaskan dendamnya, membebaskan puluhan sandera. Ia berjalan keluar dari pusat perbelanjaan di ibu kota Filipina pada hari Senin, lalu diamankan pihak kepolisian yang telah mengepungnya.

Ini menjadi akhir dari krisis sandera sepanjang hari di sebuah distrik komersial kelas atas dekat markas polisi dan militer, kata para pejabat. Demikian seperti dikutip dari AP, Selasa (3/3/2020). 

Mantan penjaga di pusat perbelanjaan Greenhills, V-Mall yang diidentifikasi oleh polisi sebagai Alchie Paray, meninggalkan mal di Kota San Juan di Manila metropolitan dengan sandera yang tersisa. "Beberapa lainnya berhasil melarikan diri sebelumnya," kata polisi.

Penyandera kemudian diamankan oleh polisi.

"Semua orang kaget, sangat trauma. Kami harus memberi mereka waktu untuk pulih," kata Wali Kota San Juan Francis Zamora, yang memerintahkan penyelidikan, termasuk bagaimana tersangka dapat memasuki mal dengan pistol dan granat.

Alih-alih segera ditangkap, tersangka diizinkan untuk berbicara selama beberapa menit kepada wartawan dan pihak berwenang untuk menyampaikan keluhan terhadap mantan bosnya, yang ia tuduh melakukan korupsi dan pelecehan, sebelum polisi mendekat dan menaklukkannya.

Zamora mengatakan tersangka membawa pistol ketika dia berjalan dari kantor administrasi lantai dua, tempat dia menahan puluhan sandera. "Banyak dari para korban adalah karyawan mal, sedangkan lainnya bersembunyi di kantor dan lorong terdekat dan sisanya melarikan diri," katanya.

Berakhir Damai

Para sandera berjalan keluar dari V-Mall di Manila, Filipina pada hari Senin, 2 Maret 2020.
Para sandera berjalan keluar dari V-Mall di Manila, Filipina pada hari Senin, 2 Maret 2020. (AP Photo / Aaron Favila)

Ada sekitar 60 hingga 70 sandera dan orang-orang yang terjebak di mal tersebut, kata Zamora.

"Saya sangat berterima kasih bahwa semuanya berakhir dengan damai," kata walikota, yang bernegosiasi dengan pelaku sandera untuk menyerahkan senjatanya dan menjamin keselamatannya sesaat sebelum krisis berakhir.

"Dia bertanya apakah itu (hukuman) pemakaman atau penjara dan aku memberitahunya, (Alchie), kau aman," kata Zamora.

Pria bersenjata itu menembak dan melukai seorang petugas keamanan di V-Mall, bagian dari kompleks Greenhills, sebelum dia bergegas ke lantai dua dan mulai melakukan sandera, kata Zamora. Namun kin, petugas mal dalam kondisi stabil di rumah sakit terdekat.

Mantan satpam tersebut setelah meninggalkan pekerjaannya dalam beberapa pekan terakhir tanpa memberitahu manajemen, kata Zamora.

Tersangka kemudian menggunakan telepon genggamnya untuk menyampaikan pesan kepada para penjaga dan media, mengungkapkan kemarahannya atas perubahan jam kerjanya dan menuduh beberapa atasannya melakukan korupsi.

Penjaga Mal Merasa Bersalah

Suasana pembebasan sandera dari dalam mal.
Suasana pembebasan sandera dari dalam mal.(AP Photo / Aaron Favila)

Dalam upaya untuk menenangkan tersangka selama krisis sandera, enam petugas yang bertugas mengawasi keamanan mal meminta maaf  pada konferensi pers atas "kekurangan" pengawasan dan mengundurkan diri dari pekerjaannya. 

"Saya meminta maaf padanya, dan karena ini, saya akan mengundurkan diri dari pekerjaan saya sehingga krisis ini akan berakhir," kata Oscar Hernandez, salah satu petugas keamanan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya