Liputan6.com, Jakarta- Melalui akun Twitter resminya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada 21 Maret menyebut dua jenis obat yang ia katakan ampuh untuk memproses penyembuhan sakit akibat Virus Corona jenis baru atau COVID-19.
Dalam tweet itu, aDonald Trump mengatakan, "HYDROXYCHLOROQUINE & AZITHROMYCIN, secara bersama-sama, memiliki peluang nyata untuk menjadi salah satu perubahan terbesar dalam sejarah kedokteran. FDA telah bekerja keras - Terima Kasih! Semoga KEDUANYA akan (H bekerja lebih baik dengan A, Jurnal Internasional Agen Antimikroba) ...".
Baca Juga
HYDROXYCHLOROQUINE & AZITHROMYCIN, taken together, have a real chance to be one of the biggest game changers in the history of medicine. The FDA has moved mountains - Thank You! Hopefully they will BOTH (H works better with A, International Journal of Antimicrobial Agents).....
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) March 21, 2020
Tak hanya itu, Donald Trump pun menyampaikan permintaannya agar obat-obat tersebut bisa digunakan dengan segera, sambil memanggil beberapa Lembaga Kesehatan Amerika Serikat.
Advertisement
"...Gunakan dengan SEGERA. Orang - orang sangat membutuhkannya, bergeraklah dengan cepat, dan Tuhan memberkati kita semua! @US_FDA @SteveFDA @CDCgov @DHSgov ," tutur Presiden Donald Trump.
....be put in use IMMEDIATELY. PEOPLE ARE DYING, MOVE FAST, and GOD BLESS EVERYONE! @US_FDA @SteveFDA @CDCgov @DHSgov
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) March 21, 2020
Saksikan Video Berikut Ini:
Belum Terbukti
Namun tak lama setelah tweet itu dibagikan, seorang dokter tampak merespons Donald Trump dengan menyampaikan bahwa obat-obat tersebut belum terbukti aman dan efektif.
Akun Twitter yang bernama @eugenegu itu adalah seorang dokter yang bernama Eugene Gu dan Pendiri dan CEO dari Cool Quit.
Dalam pesan melalui Twitter itu, Dr. Eugene Gu merespon pernyataan Presiden Donald Trump dengan mengatakan, "Kombinasi hydroxychloroquine dan azithromycin untuk mengobati Virus Corona belum terbukti aman dan efektif melalui uji klinis skala besar. Hanya ada bukti anekdotal dari laporan kasus di negara-negara di luar negeri. Menjanjikannya sebagai obat ajaib memberi harapan palsu."
The combination of hydroxychloroquine and azithromycin to treat the coronavirus has not been proven safe and effective through large scale clinical trials. There is only anecdotal evidence from case reports in countries overseas. Promising them as miracle drugs gives false hope.
— Eugene Gu, MD (@eugenegu) March 21, 2020
Selain penjelasannya itu, Dr. Eugene juga menyampaikan, "Saya tahu ini darurat dan kami putus asa. Tetapi sebagai dokter, saya mengucapkan sumpah khusyuk untuk "pertama, jangan membahayakan. Itu berarti tidak menguji label obat pada pasien manusia yang mungkin memiliki efek samping seperti penglihatan dan gangguan pendengaran, masalah jantung, dan kematian untuk manfaat yang belum terbukti."
I know this is an emergency and we are desperate. But as a physician, I took a solemn oath to “first, do no harm.” That means not testing off label drugs on human patients that may have side effects like vision and hearing loss, heart problems, and death for an unproven benefit.
— Eugene Gu, MD (@eugenegu) March 21, 2020
Tak sampai disitu, Dr. Eugene lalu menambahkan dengan memperingatkan untuk memastikan adanya uji klinis yang meyakinkan.
"Jika obat-obatan seperti hydroxychloroquine, chloroquine, Remdesivir, dan bahkan obat-obatan HIV seperti Lopinavir / Ritonavir menjanjikan untuk mengobati Virus Corona, maka mereka harus diuji dengan hati-hati dalam uji klinis yang dipikirkan dengan seksama dengan persetujuan dan penyelidikan yang bertanggung jawab," ujar Dr. Eugene.
If drugs like hydroxychloroquine, chloroquine, Remdesivir, and even HIV medications like Lopinavir/Ritonavir hold promise for treating the coronavirus, then they should carefully be tested in well thought out clinical trials with informed consent and responsible investigation.
— Eugene Gu, MD (@eugenegu) March 21, 2020
Advertisement
Penemuan Lain
Namun dengan adanya peringatan yang disampaikan oleh Dr. Eugene itu, tampak belum ada respons yang diberikan lagi dari Presiden Donald Trump.
Donald Trump hanya tampak me re-tweet postingan Twitter milik Michael Coudrey (@MichaelCoudrey) yang membagikan data mengenai keefektifan obat - obatan tersebut.
Dalam postingan itu, Michael Coudrey menyampaikan, "DATA BARU: Sebuah penelitian Perancis telah menunjukkan bukti bahwa kombinasi Hydroxychloroquine & Azithromycin sangat efektif dalam mengobati COVID-19. Para pasien yang terdaftar dalam penelitian ini menunjukkan eradikasi virus lengkap di sekitar hari ke-5 pengobatan."
NEW DATA: A French study has demonstrated evidence that the combination of Hydroxychloroquine & Azithromycin are highly effective in treating Covid-19.The patients enrolled in the study showed complete viral eradication around the 5th day of treatment. https://t.co/WnGs5PKOpn pic.twitter.com/JZzZ66w4rL
— Michael Coudrey (@MichaelCoudrey) March 21, 2020